Daftar Isi :
Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi yang selanjutnya akan dikenal dengan istilah Teknologi Informasi. Perkembangan tersebut mulai dari gambar-gambar yang tidak bermakna hingga yang ilustratif (bermakna sederhana) di dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti, hingga diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet.
Pada zaman prasejarah, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan manusia hanya berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarnya di dinding gua, seperti gambar tentang berburu, binatang buruannya, hingga kedatangan manusia atau nenek moyangnya yang datang dari lautan menggunakan perahu.
Intinya, pada masa prasejarah, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian menyimpan dan menyampaikan informasi tersebut dengan cara melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Komunikasi manusia pada zaman ini masih berupa suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.
Pada zaman sejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi tanda peringatan terhadap adanya bahaya.
Untuk lebih jelasnya, menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 62) berikut adalah periode-periode perkembangan penyampaian informasi atau teknologi informasi dan komunikasi (TIK) manusia dari masa ke masa.
3000 SM
Untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
2900 SM
Pada 2900 SM bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, di mana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
500 SM
Manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papirus yang tumbuh di sekitar Sungai Nil. Serat papirus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas dari serat pohon papirus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.
105 M
Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri dengan tinta. Sistem ini sekarang dikenal dengan istilah sistem cap.