Tanda-Tanda Kalau SSD Kamu Akan Rusak – Laptop baru saat ini rata-rata sudah banyak yang menggunakan SSD dibandingkan dengan HDD. Mengapa hal ini terjadi? Banyak keunggulan SSD dibandingkan dengan HDD, seperti misalnya SSD lebih cepat, lebih stabil, menggunakan power yang lebih kecil, membuat desain laptop lebih tipis dan ramping. Tapi bukan berarti SSD tidak memiliki kelemahan.
Jika kamu sudah tahu semua kelebihan SSD, kelemahan mereka terletak pada umurnya yang pendek biasanya hanya bertahan selama lima sampai tujuh tahun. Untuk itu kamu harus mengetahui, tanda-tanda SSD akan rusak. Dengan begini kamu bisa langsung menyiapkan backup data.
Daftar Isi :
Bagaimana SSD Bisa Rusak??
Tak seperti HDD, tidak ada disk yang bergerak di SSD, jadi masalahnya tidak seperti HDD lama. Kerusakannya lebih ke komponen lain ketimbang tempat penyimpanannya.
SSD memerlukan power supply yang rentan terhadap kerusakan, terutama saat terjadi lonjakan listrik atau kurangnya listrik. Faktanya, saat kurangnya pasokan listrik maka akan ada data yang korup, bahkan bisa membuat SSD rusak.
Masalah lain yang biasanya membuat SSD rusak adalah mereka mencapai batas read/write, yang ada di memory flashnya.
Karena SSD terkenal rentan dengan masalah diatas, kamu tidak perlu terlalu panaroid untuk beralih dari HDD ke SSD. Berdasarkan dari riset baru-baru ini, SSD modern tidak lagi rentan terhadap read/write dari SSD yang lama.
Tapi yang perlu kamu perhatikan, siklus read/write sangat mempengaruhi apakah data bisa di-write ke SSD kamu. Karena selama kamu bisa membaca data maka data tersebut bisa kamu ambil untuk di-backup. Untuk itu penting sekali mengetahui tanda-tanda dimana umur SSD kamu sudah semakin mendekati ajalnya.
Baca Juga : Daftar SSD Terbaik Yang Direkomendasi Tahun 2020
Baca Juga : 10 Rekomendasi Merk SSD Terbaik untuk PC dan Laptop di Tahun 2021
Tanda-Tanda SSD Kamu Akan Sekarat
Suara berdenging dari piringan HDD adalah tanda paling mudah untuk mengetahui kalau ia sudah waktunya pensiun. Tidak seperti HDD, SSD tidak akan membuat suara berdenging karena ia tidak memiliki piringan disk.
Cara yang paling mudah dan dapat digunakan untuk mengetahui SSD rusak adalah menggunakan software yang memonitor kinerja SSD. Di Windows software ini bernama Hard Tune Pro sedangkan Mac OS X bisa menggunakan SSDReporter.
Jika sudah menginstallnya, berikut tanda-tanda SSD akan rusak yang harus kamu waspadai, dan bagaimana langkah yang harus kamu ambil.
#1 – Error Bad Block
Jika di HDD kamu mengenal bad sector, di SSD kamu akan mengenal bad block. Ini adalah situasi dimana komputer mencoba untuk membaca atau menyimpan file, tapi membutuhkan waktu yang sangat lama dan akhirnya tidak tersimpan, sehingga akhirnya sistem menyerah dengan mengeluarkan notifikasi error.
Gejala yang biasa terjadi saat bad block:
- Sebuah file tidak bisa dibaca atau ditulis ke SSD
- File System PC butuh perbaikan
- Aplikasi yang berjalan sering freeze atau crash
- Sering error ketika memindah file
- Sering lemot ketika membuka file besar
Kalau saat ini kamu mengalami gejala-gejala di atas, coba jalankan Hard Tune Pro atau Hard Disk Sentinel dan periksalah apakah ada error bad block. Jika ada maka kamu harus mempersiapkan backup.
#2 – File Tidak Bisa Di-Read atau Di-Write
Ada dua efek yang akan kamu temui ketika SSD terjangkit bad block:
- System akan mendeteksi bad block ketika write data ke drive dan oleh karena itu ia akan menolak untuk write data.
- System akan mendeteksi bad block setelah data di-write dan oleh karena itu ia akan menolak untuk read data.
Di situasi pertama, data kamu tidak pernah di-write, jadi data tidak corrupt. Biasanya system akan menyelesaikannya secara otomatis. Dalam situasi ini langkah yang harus kamu ambil adalah, gunakan drive lain untuk menyimpan file, atau copy ke cloud storage. Atau restart komputer dan coba save ulang data tersebut.
Di situasi kedua, sayangnya data yang tersimpan tetap tak bisa kamu ambil. Ada beberapa metode yang bisa memperbaiki SSD dari fail, tapi jangan terlalu berharap. Karena bad block berarti data yang tersimpan di setiap block hilang untuk selamanya.
Baca Juga : Cara Mengambil Data dari Laptop yang Rusak
Baca Juga : Memahami Perbedaan SSD SATA dan SSD NVME
#3 – File System Membutuhkan Perbaikan
Pernah melihat notifikasi error seperti di bawah ini?? Kadang-kadang hal ini bisa terjadi saat kamu tidak mematikan komputer dengan benar. Tapi jangan dianggap enteng, karena kadang hal ini bisa terjadi karena bad block atau port konektor SDD.
Tapi untungnya setiap OS memiliki tool repair built-in untuk memperbaiki file system yang corrupt. Ketika muncul error seperti ini, kamu tidak perlu repot mencari solusinya karena OS akan langsung memperbaikinya secara otomatis.
Tapi masih ada kemungkinan hilangnya data dalam proses ini, dan recovery akan sulit dilakukan. Karena itu ada baiknya untuk kamu pengguna SSD sering membuat backup data penting.
#4 – Seringnya Crash Ketika Booting
Kalau PC kamu sering crash ketika proses boot tapi bisa bekerja dengan baik setelah dihidupkan beberapa kali, hardisk atau SSD bisa jadi penyebabnya. Ini bisa jadi karena bad block dan tanda kalau SSD kamu akan rusak, jadi sebaikna backup data kamu selagi SSD masih bisa booting.
#5 – Drive Hanya Bisa Read Tidak Dengan Write
Beberapa orang mungkin akan mengalami masalah ini, SSD akan menolak ketika kamu mencoba menyimpan data. Tapi kamu masih bisa membaca data di dalam SSD tersebut. Sebenarnya drive kamu sudah rusak tapi yang mengejutkan ia masih bisa menampilkan data yang sudah tersimpan.
Bagaimana Keadaan SSD Kamu Saat Ini??
Jika SSD kamu sudah memiliki tanda-tanda di atas, atau kamu sudah memiliki satu tanda saja selama lebih dari lima tahun, maka langkah tepat yang harus kamu ambil adalah segera cari pengganti SSD dan lakukan backup.(winpoin.com)
Baca Juga : Perbedaan Harddisk HDD dan SSD
Baca Juga : Peningkatan Kapasitas dan Size Harddisk dari Waktu ke Waktu