Suku Buton Bermata Biru Di Sulawesi Tenggara

Suku Buton Bermata Biru Di Sulawesi TenggaraSuku Buton sendiri adalah suku bangsa yang menempati wilayah Sulawesi Tenggara tepatnya di Kepulauan Buton. Suku Buton juga dapat di temui dengan Jumlah yang Signifikan di Luar Sulawesi Tenggara Seperti di Maluku Utara, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua.

Mayoritas penduduk Suku Buton miliki mata biru langka karena sindrom Sindrom Waardenburg. Sindrom Waardenburg atau Waardenburg syndrome adalah sekelompok penyakit genetik langka yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti:

  1. Gangguan pendengaran.
  2. Perubahan pada warna kulit mata, rambut, hingga bentuk wajah.

Awalnya, sindrom ini ditemukan seorang dokter mata, D. J. Waardenburg, di Belanda pada tahun 1951. Itu sebabnya, sindrom ini pun dinamakan sindrom Waardenburg. Bukan hal asing bagi seseorang dengan Waardenburg syndrome untuk memiliki mata dengan bintik-bintik maupun mata dengan warna yang berbeda. Sindrom ini tidak muncul tiba-tiba, melainkan sudah berkembang sejak lahir sehingga disebut juga kelainan bawaan. Meski belum ada obatnya, sindrom yang satu ini bisa dikelola dengan baik agar gejalanya tidak memburuk.

Gejala Sindrom Waardenburg

Gejala atau ciri-ciri Waardenburg syndrome bisa berbeda-beda antara masing-masing orang yang memilikinya. Bahkan, sekali pun dalam 1 keluarga dan ada lebih dari 1 orang yang mengalami sindrom ini, gejalanya mungkin saja tidak sama. Tanda umum dari sindrom Waardenburg di antaranya mata berwarna biru yang sangat pucat maupun kedua bola mata memiliki warna yang berbeda. Misalnya, salah satu bola mata berwarna biru, tetapi yang satunya berwarna cokelat. Warna rambut orang dengan sindrom Waardenburg pun bisa putih atau beruban lebih cepat meski usianya masih muda. Gejala sindrom Waardenburg bisa bervariasi tergantung jenis atau tipenya. Namun, secara keseluruhan, berikut gejala yang umum dimiliki orang dengan Waardenburg syndrome:

  1. Rambut beruban terlalu cepat sebelum usia 30 tahun.
  2. Perubahan penglihatan.
  3. Perubahan pada warna iris mata.
  4. Muncul bintik di mata.

Hal inilah yang di alami oleh suku buton, mengenai suku tersebut sukses menarik perhatian publik. Hal itu lantaran, mayoritas penduduk di sana memiliki mata berwarna biru. Seperti diketahui di Indoneisa sendiri biasanya penduduknya memiliki mata hitam atau coklat gelap. Mata biru sangat jarang dijumpai, biasanya mereka yang memiliki mata tersebut merupakan blasteran dengan bangsa eropa.

Namun hal itu justru dnegan mudah ditemukan di suku asli Indonesia ini. Mereka memiliki mata mata biru langka karena Sindrom Waardenburg. Biasanya sindrom tersebut dialami 1 dari 42.000 orang.

Para penderita sindrom ini juga mengalami masalah pada pendengarannya. Selain itu, defisiensi pigmentasi yang menjadikan mata biru cerah, namun bisa pula hanya sebelauh mata saja yang berwarna biru semetara mata lainnya berwarna hitam atau coklat.

Dulunya, orang bermata biru menjadi stigma buruk. Mereka dianggap tak wajar dan sering mendapatkan ejekan dari teman-teman mereka. Namun saat ini mereka lebih dianggap istimewa, bukan hanya pengidap penyakit langka, namun kilau mata mereka terkesan indah menawan.

Tidak sepenuhnya orang bermata biru Buton yang menderita Sindrom Waardenburg memiliki dampak buruk. Berdasarkan riset, ada kejadian orang bermata biru yang benar-benar dari faktor genetik. Tidak ada gangguan fisik yang dirasakan oleh penderita tersebut. Keistimewaan mereka merupakan aset yang harus dijaga. Bukan sebagai orang yang punya keterbelakangan, namun kilau mata mereka menjadi hal spesial yang harus dikagumi keistimewaannya. (blog.siamsite.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *