Semiotika – Komunikasi tanpa Kata, Pengertian Simbol dan Tanda-tanda

Daftar Isi :

Ikon / Icon

Ikon adalah tanda yang memiliki kemiripan/similiarity bahkan menyerupai secara fisik dengan sesuatu yang diwakilinya. Tanda sebagai ikon memiliki arti yang sesederhana untuk mengkomunikasikan A maka diwakili oleh gambar A. Lukisan potret wajah yang menyerupai seseorang adalah ikon dari orang itu.

Lambang / Simbol / Symbol

Pengertian simbol atau lambang adalah tanda yang mewakili sesuatu berdasarkan kesepakatan-kesepakatan (convention) baik sengaja atau tidak disengaja, misalnya gedung sate mewakili Bandung. Seperti yang diutarakan oleh Hoet “Tanda juga dapat berupa lambang jika hubungan antara tanda itu dengan yang diwakilinya di dasarkan pada perjanjian/convention, misalnya rumah beratap gonjong mewakili Minang Kabau, (gagasan berdasarkan perjanjian yang ada dalam masyarakat.”(Hoet, 1999: 2).

Indeks / index

Indeks adalah tanda yang yang mewakili sesuatu berdasarkan keterkaitan/contiguity yang biasanya terbentuk dari pengalaman seperti awan kelabu adalah tanda akan datangnya hujan.

Cara Membedakan Tanda

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa tanda memiliki bermacam kategori juga sisi/perspektif yang beragam. Lalu bagaimana caranya agar kita tahu bahwa sesuatu yang kita lihat/alami adalah sebuah tanda? Utamanya hal ini berlaku pada karya seni murni, yang biasanya memiliki ambiguitas dan tidak mempunyai kejelasan yang cukup untuk mudah dimengerti.

Peirce menekankan adanya tiga sifat dasar atau ground tanda yaitu:

  1. Qulisign/tanda kualitas (dari quality dan sign)adalah sesuatu yang dianggap sebagai tanda erdasarkan suatu sifat, misalnya merah atau sebagai sebuah sifat yang berdiri sendiri sebelum dikaitkan dengan sesuatu yang lain (sebelum mewakili sesuatu yang lain selain warna).
  2. Sinsign/tanda tunggal, (dari singular dan sign), Sinsign adalah sesuatu yang dianggap tanda atas dasar tampilannya dalam kenyataan, contohnya asap sebagai tanda untuk api. Tanda akan selalu memiliki kendaraan yang berbentuk fakta eksistensial; Hubungan kausal antara api dan asap memungkinkan asap berfungsi sebagai penanda dari api. Intinya setiap tanda akan menggunakan kendaraan berdasarkan koneksi eksistensial dengan objeknya.
  3. Legisign/tanda hukum/aturan (dari legal dan sign), adalah sesuatu akan dianggap tanda berdasarkan peraturan yang berlaku umum, baik secara hukum dibuat atau secara tidak sengaja terbentuk dengan sendirinya dalam kultur.

Semiotika Visual

Semiotika visual atau visual semiotics adalah salah satu bidang studi yang secara khusus mempelajari penyelidikan terhadap segala jenis makna yang disampaikan melalui sarana indra pengelihatan/Visual senses. Dari pengertian tersebut sudah jelas bahwa semiotika dapat mengkaji seni rupa. Namun seperti yang telah dikatakan sebelumnya, semiotika memilki banyak mazhab/aliran. Karena itu seseorang yang akan menggunakan semiotika untuk mengamati karya seni rupa harus terlebih dahulu menentukan semiotika apa yang digunakan.

Semiotika Peirce, terutama dalam konsep trikotomi ikon-indeks-simbol telah sering digunakan untuk menganalisis seni rupa dan desain. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan rupa/resemblance sebagaimana dapat dikenali oleh para pemakainya. Dalam ikon hubungan antara representamen dan objeknya terwujud sebagai kesamaan dalam beberapa kualitas. Sebelumnya kita telah membahas ini, tapi ada hal penting yang harus dimengerti agar dapat lebih memahami tentang trikotomi itu.

Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau eksistensial diantara representamen dan objek. Dalam indeks hubungan antara tanda dan objeknya bersifat kongkret, aktual, dan biasanya memiliki suatu cara yang sekuensal atau kausal. Simbol yaitu jenis tanda yang bersifat arbiter dan konvensional. Dengan kata lain, simbol adalah tanda yang berhubungan dengan objeknya dan ditentukan oleh sebuah peraturan yang berlaku umum, Budiman (2003: 32). Sebuah tanda atau representamen adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas dan konteks tertentu. Sesuatu yang lain itu dinamakan sebagai interpretan dari tanda yang pertama yang pada gilirannya mengacu pada objek. Dengan demikian tanda atau representamen meiliki relasi triadic langsung dengan interpretan dan objeknya.

Maka dari sudut pandang triadik/trikotomi tersebut, sebuah tanda tidak selalu hanya mengandung salah satu dari ketiga unsur tersebut: ikon, indeks dan simbol, bisa jadi sebuah tanda mengandung dua atau tiga aspek dari trikotomi itu. Berbeda dalam proses analisis, ketiga tanda tersebut harus dibahas dengan cara yang lebih dinamis.

Pages: 1 2 3 4 5
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *