4. Mass Rapid Transit (MRT)
MRT (mass rapid transit) atau di Indonesia disebut Moda Raya Terpadu, merupakan jenis kereta api listrik yang memiliki kecepatan diatas KRL biasa, kapasitas dan frekuensi yang tinggi serta memiliki sistem persinyalan dan kendali serba otomatis.
Karena semuanya serba otomatis dan cepat, MRT harus memiliki jalur khusus dan bebas dari persimpangan jalan raya aspal. Makanya, seringkali kita jumpai sebuah sistem MRT dibuat pada jalur layang (elevated), jalur ditanah (at ground) dan dibawah tanah (subway). Sistem kereta ini sangat cocok diterapkan dikota-kota padat seperti Singapura, Bangkok dan Tokyo.
Indonesia sendiri memiliki MRT yang baru dirampungkan pada April lalu di Jakarta, yakni rute bundaran HI- lebak bulus sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun pemberhentian. Rencananya, jaringan MRT tersebut akan diperluas pada fase 2 dan 3, hingga total trek 110,8 km.
5. Kereta Ringan (Light Railways)
Kereta ringan merupakan salah satu sistem kereta api listrik yang beroperasi di kawasan perkotaan, dimana beratnya sekitar 20 ton, konstruksi relnya dibangun beriringan bersama lalu lintas lain, mobil dan bus. Terdapat dua jenis kereta ringan:
- Trem, merupakan kereta ringan yang memiliki rel di dalam kota, dimana satu set kereta terdiri dari 2-3 gerbong. Lintasan trem biasanya bersatu dengan aspal jalan.
- LRT (ligth rail transit), merupakan kereta ringan yang memiliki jalur lebih khusus dibandingkan trem, terpisah dari jalan aspal, namun masih beriringan dengan jalan perkotaan. LRT biasanya terdiri dari 2-4 gerbong.
Kereta api ringan banyak digunakan diberbagai negara di Eropa dan telah mengalami modernisasi, misalnya otomatisasi masinis, beroperasi pada lintasan khusus, sistem anti benturan, penggunaan lantai yang rendah sehingga mempermudah naik turun penumpang. Indonesia sendiri mempunyai lintasan trem di kota solo dan LRT Jabodebek.
Sebagai info, pembangunan fisik LRT untuk tahap satu sedang dibangun, yakni rute Cawang-Harjamukti, Cawang-Jatimulya dan Cawang-Dukuh atas dengan total lintasan 43 km. Total pengerjaan per bulan April, mencapai 62%. Sedangkan untuk tahap dua dalam tahap Detailed Engineering Design (DED). Jika telah rampung, Indonesia akan memiliki LRT sepanjang 130,4 km.
6. Monorel
Monorel merupakan jenis kereta api ringan yang bergerak pada sebuah rel tunggal, berbeda dengan kereta konvensional, yang bergerak pada dua rel. Biasanya rel terbuat dari beton khusus dan roda-roda keretanya terbuat dari karet, sehingga tidak sebising kereta diesel maupun listrik.
Sebelum pembangunan MRT dan LRT terealisasi hari ini, pada tahun 2004, Pemprov Jakarta pernah akan membangun moda monorel sejauh 21 km, namun proyek ini terbelangkalai menyisakan tiang-tiang pancang ditengah-tengah kota.
Sampai saat ini terdapat dua jenis monorel yaitu:
- Tipe Straddle-beam, dimana kereta berjalan diatas rel.
- Tipe Suspended, dimana kereta tergantung dan melaju di bawah rel.
Terdapat beberapa kelebihan monorel dibandingkan kereta doublerel, diantaranya:
- hanya membutuhkan ruang yang kecil baik ruang vertikal maupun horizontal,
- terlihat lebih ringan daripada kereta konvensional,
- relatif tidak bising,
- kereta lebih aerodinamis,
- lebih aman resiko gerbong terguling kecil, dan
- lebih murah untuk dibangun dan hemat perawatan.