Bagi yang belum tau, kereta api terbuat dari apa dan apa saja perangkat pendukungnya, berikut ulasan singkatnya:
Komponen Utama Sebuah Sistem Kereta Api:
- Rel, merupakan jalur dimana kereta bergerak. Saat awal penemuan, rel terbuat dari kayu, sekarang rel terbuat dari baja atau logam khusus. Jarak antar rel satu dengan yang lain disebut sepur. Sepur atau lebar rel setiap negara berbeda-beda, untuk Indonesia sekitar 1067 mm.
- Rangka dasar, bisa terbuat dari baja rakitan, baja karbon atau material lainnya yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang tinggi terhadap pembebanan. Selain itu, material tersebut harus mampu tahan terhadap benturan (mempertahankan deformasi).
- Badan kereta, biasanya terpisah dari rangka dasar. Untuk lokomotif, badan kereta terdiri dari ruangan masinis dan ruangan mesin. Sedangkan untuk gerbong, badan kereta terdiri dari ruangan duduk untuk penumpang dan kamar mandi kecil, untuk kereta premium tidak mustahil terdapar bar mini, ruang rapat dll.
- Bogie, merupakan sistem satu kesatuan roda pada kereta api, baik pada lokomotif maupun gerbongnya. Bogie pada umumnya dipakai untuk roda yang jumlahnya lebih dari dua gandar (As roda) dalam satu kereta. Fungsinya yakni untuk menghasilkan fleksibilitas kereta terhadap rel sehingga roda dapat tetap mengikuti arah rel saat melewati tikungan atau lintasan kurva (lintasan yang membelok atau menikung). Di dalam bogie biasanya sudah terdapat sistem pemegasan, pengereman, anti slip dan tentunya roda-roda baja dan gandar.
- Tender, merupakan sebuah wadah atau ruangan untuk menyimpan batu bara, air atau minyak bumi. Bahan-banan ini digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap.
- Sistem Penggerak, tergantung dari teknologi yang digunakan, meliputi mesin uap, mesin diesel, mesin motor listrik, dan elektromagnetik.
- Sistem Kelistrikan, mulai dari generator, peralatan penerus daya, kabel-kabel dan lampu.
- Sistem Pengereman, biasanya telah terintegrasi dengan bogie.
- Sistem Pengendali kemudi, biasanya sebuah tuas yang dapat mengatur akselerasi kereta.
- Peralatan Keselamatan, sebuah peralatan darurat, misalnya pemecah kaca dan tabung pemadam kebakaran.
- Peralatan Penghalau rintangan, alat ini biasanya terdapat di depan moncong lokomotif, pinggir-pinggri gerbong berupa plate logam keras anti benturan.
Jenis Kereta Api yang Ada Di Dunia:
1. Kereta Api Uap
Jenis kereta api ini merupakan kereta mesin pertama yang dibangun manusia, yang sebelumnya kereta ditarik oleh tenaga kuda. Kereta uap memanfaaatkan kemampuan air saat dipanaskan dalam ketel uap. Uap air yang termampatkan akan menghasilkan tekanan yang luar biasa besar dan mampu menggerakan piston, gigi-gigi mesin dan akhirnya menggerakan roda kereta.
Setelah James Watt berhasil membuat mesin uap, Beberapa insinyur berhasil membuat prototipe kereta uap pertama di dunia seperti kereta uap buatan Richard Trevithick, Matthew Murray dan William Hedley, Namun dari sekian banyak ilmuan diatas, kereta uap buatan George Stephenson lah yang terbilang sukses di pasaran.
Kereta uap terbilang sukses memangkas biaya pengiriman barang-barang kala itu dan menjadi transportasi jarak jauh teraman. Sejak dibuat pertama kali pada 1800an, kereta uap mencapai puncak kejayaannya dengan berbagai jenis kereta api uap nya, yakni:
- Lokomotif Mallet, merupakan jenis kereta api yang lokomotifnya memiliki artikulasi (sambungan) berada di tengah-tengah ketel uap. Roda penggerak depannya memiliki bogie sendiri yang bebas bergerak, sedangkan roda belakangnya tersambung dengan rangka utama lokomotif. Pada sistem ini, roda penggerak depan akan mendapat tekanan uap lebih tinggi dibanding roda belakang, namun tekanan ini akan tersalurkan ke roda belakang saat bergerak. Penemu lokomotif uap ini yakni Insinyur Swiss bernama Anatoie Mallet. Sistem ini banyak dipakai di Eropa, Amerika, dan Hindia Belanda (Indonesia).
- Lokomotif Garrat, merupakan jenis kereta api uap yang memiliki dua tender, terpisah dari ketel uap yang letaknya didepan dan dibelakang. Roda-roda penggeraknya berada dibawah tender dan memiliki bogie tersendiri, sehingga lokomotif garrat memiliki dua artikulasi. Penemu sistem ini adalah insinyur Inggris bernama Garrat. Jenis kereta api ini banyak dipakai di benua Afrika, Asia Timur, Australia, Sebagian Eropa dan Amerika selatan.
- Lokomotif Meyer, seperti halnya garrat, jenis kereta api yang memiliki dua artikulasi, namun kedua sambungannya terletak dibawah ketel uap. Disain lokomotif ini diperoleh dengan membuat masing-masing bogie bagi roda penggerak depan dan belakang, sehingga keduanya seakan terpisah dari badan lokomotif. Dengan disain ini, didapat lokomotif uap yang dapat bergerak lebih fleksibel dan efisien, karena semua roda penggerak akan mendapatkan tekanan uap yang sama. Penemu sistem ini yakni insinyur Prancis bernama Jean-Jacques Meyer pada tahun 1868. Sistem ini banyak dipakai di Eropa, Amerika dan juga Hindia Belanda.
Karena kereta uap menggunakan kayu bakar dan batu bara sebagai bahan bakar utamanya, yang banyak menghasilkan asap pekat, Mendekati akhir abad ke-19, jenis kereta api ini mulai ditinggalkan, terganti oleh kereta diesel dan listrik yang dipandang ramah lingkungan dan lebih hemat bahan bakar.
2. Kereta Api Diesel
Di dalam negeri sering disebut KRD atau kereta rel diesel. Jenis kereta api ini menggunakan mesin diesel sebagai motor penggeraknya dan bahan bakar cair seperti solar sebagai bahan bakar utamanya. Ada dua jenis kereta api ini, yakni kereta rel diesel hidraulik (KRDH) dan kereta rel diesel elektrik (KRDE).
- Kereta Rel Diesel Hidraulik, merupakan jenis kereta api bermesin diesel, dimana mesin ini digunakan untuk memompa oli dan selanjutnya disalurkan ke perangkat hidraulik untuk menggerakan roda-roda lokomotif. KRDH pernah dipakai di Indonesia dengan seri lokomotf BB301 hingga BB304. Saat ini KRDH tidak lagi digunakan karena biaya perawatan yang tinggi.
- Kereta Rel Diesel Elektrik, merupakan jenis kereta api bermesin diesel, dimana solar dipakai untuk memutar generator agar menghasilkan energi listrik. Lalu, Energi listrik tersebut dipakai untuk menggerakan motor listrik berukuran besar, dan akhirnya menggerakan roda-roda lokomotif. Saat ini KRDE banyak digunakan di negera-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan hampir semua kereta jarak jauh yang di operasikan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) merupakan tipe KRDE.
3. Kereta Rel Listrik (KRL)
Kereta rel listrik merupakan jenis kereta api yang bergerak dengan memanfaatkan motor listrik sebagai mesin utamanya, dimana sumber listrik didapat langsung dari jaringan listrik aliran atas (LAA) melalui pantograf(sebuah alat yang letaknya diatas gerbong, bersentuhan langsung dengan kawat LAA).
Sejatinya LAA berupa kawat bertegangan tinggi yang mampu menyuplai kebutuhan arus listrik DC yang digunakan motor listik KRL. LAA ini letaknya menggantung ditengah-tengah sepur, mengikuti alur lintasan rel dan biasanya memiliki tegangan sebesar 1,5 kilo volt.
Biasanya kereta rel listrik dibangun didaerah perkotaan yang padat dan tinggi akan mobilitas penduduknya, seperti Tokyo, Amsterdam, Beijing dan kota besar lainnya. Di Indonesia, KRL dapat ditemui dikawasan Jabodetabek.
Jalur-jalur yang dilayani KRL Indonesia diantaranya: jalur utara-selatan (Jakarta kota-Bekasi-Cikarang-Depok-Bogor) dan jalur barat-timur (Rangkasbitung-Maja-Serpong-Tangerang-Tanah Abang) serta jalur-jalur melingkar (Manggarai-Jatinegara-Pasar senen-Kampung bandan-Tanah abang dan sebaliknya). Kedepannya Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun induk untuk semua kereta Jabodetabek dan kereta bandara.
Hampir 90% gerbong KRL yang dioperasikan PT Kereta Commuter Indonesia (anak perusahaan PT KAI) merupakan gerbong yang berasal dari Jepang dan sisanya dari Korea. Untuk menjaga harga tiket agar tetap murah, gerbong-gerbong pun diibeli secara bekas namun layak jalan. Yang terbaru, KRL akan mendatangkan seri 205 unit dari East Japan Railways sebanyak 192 unit, kereta bekas ini diklaim memiliki tahun pembuatan lebih muda dibanding unit sebelumnya.