Robot Menjadi ‘Tukang Kebun’

Robot Menjadi ‘Tukang Kebun’ – Menanam, memelihara, dan memanen buah-buahan dan sayur-sayuran tanpa harus repot merupakan janji dari diciptakannya robot yang sedang dikembangkan oleh Massachussets Institute of  Technology.

“Sekarang kita sedang mengujinya dengan menggunakan tomat ceri,” kata Nikolaus Correll, seorang profesor di MIT, yang bersama-sama dengan para mahasiswanya mengembangkan robot tukang kebun.“Tetapi untuk masa depan, saya memperkirakan robot ini dapat melakukannya untuk segala jenis buah-buahan dan sayuran.”

Para ilmuwan menguji coba dengan menggunakan tomat ceri karena saat ini mereka hanya memiliki robot kecil. Robot ini didasarkan pada gerak sirkuler robotik Roomba pembersih lantai, dengan diameter 12 inchi. Pada bagian atas Roomba diletakkan lengan robotik dan on-board komputer, pada contoh ini menggunakan laptop DELL kecil. Sebuah lengan robotik, dilengkapi dengan kamera dan penjepit datar, yang bisa dipanjangkan hingga 31 inchi.

Robot berjalan ke tempat tanaman dan “kencing” pada sebuah pohon tomat untuk mengairinya. Kemudian robot bergerak ke pohon tomat lainnya dan menggunakan web cam untuk mengenali tomat dan menariknya dengan pencapit.

Robot ini dimulai sebagai sebuah proyek untuk mengajar para mahasiswa MIT mengenai robotik. Manusia mungkin dapat dengan mudah berjalan dan mengambil tomat pada pohon, tetapi dengan tugas yangsama, merupakan hal sulit bagi sebuah robot. Memutuskan dari tomat yang sudah masak berdasarkan warna merahnya, menerapkan jumlah tekanan yang tepat untuk menarik tomat tanpa merusaknya, dan memelintirnya untuk mencabut tomat merupakan segala ketrampilan yang harus diajari pada robot.

Robot tukang kebun ini “mengkombinasikan banyak gerakan autonomous robotik: pengendalian, penglihatan, dan gerakan,” kata Correll. “ Saya selalu berpikir ini akan menjadi proyek ilmiah yang baik untuk diajarkan.”

Robot tukang kebun membantu para mahasiswa untuk mempelajari software dan hardware teknik dasar, tetapi pertanian juga merupakan bisnis yang besar.

Sanjiv Singh, seorang profesor di Carnegie Mellon University, telah mengembangkan robot-robot yang digunakan bagi pertanian dalam skala besar. Singh mengatakan ada banyak keuntungan bagi robot di dalam bidang pertanian dan perkebunan, mulai dari perkawinan sampai pemanenan, yang dapat membuat pertanian menjadi lebih cepat dan efisien.

“Kita tidak akan menyerahkan tugas manusia ke robot dalam sekali jalan,” kata Singh. “Ini akan membutuhkan sedikit perbaikan untuk proses penanaman secara menyeluruh. Tetapi saya sangat tertarik tentang harapan adanya berbagai mesin di dalam pertanian. Untuk banyak alasan, hal ini merupakan hal yang benar untuk dilakukan, dan juga merupakan alat edukasi yang fantastik.”

Di masa depan robotik perkebunan dari tim MIT berharap untuk mencoba jenis buah-buahan lain yang dapat dijadikan tantangan, seperti stoberi yang ditanam di tanah ataupun  jeruk bonsai, yang tidak dapat berubah posisinya meskipun tanaman ini tumbuh.

Jika kamu memiliki sebuah taman dengan pohon-pohon kecil, jangan berharap untuk membeli robot ini dalam waktu dekat. Perlu banyak perbaikan untuk membuat sistim yang lebih baik, dan harga masing-masing robot diperkirakan $2,500. Tetapi dalam beberapa tahun lagi, robot ini dapat menjadi kenyataan.(ndoware.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *