Resistor Variabel dan Cara Kerjanya – Resistor Variabel adalah sebuah komponen yang mempunyai karakteristik seperti resistor namun nilainya tidak tetap (variable resistor) dan bisa diubah selama pemakaian. Perubahan nilai resistor ini karena diubah oleh sesuatu dari luar misalnya diputar atau digeser. Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian.
Komponen ini juga disebut resistor tidak tetap karena mempunyai nilai hambatan dapat berubah-ubah (variable resistor). Kita bisa mengubah nilai dari resistor variabel dengan cara memutar, menggeser tuas dari komponen. Ada yang diputar dengan langsung dengan tangan dan ada juga yang harus menggunakan obeng trim.
Ada beberapa jenis resistor variabel seperti trimmer potensiometer (trimpot), slide potensiometer (slidepot) dan rotary potensiometer (potensio). Masing-masing jenis dari komponen ini memiliki kegunaan dan penerapan yang berbeda-beda.
Berikut ini beberapa penggunaan resistor variabel yang umum pada aplikasi sehari-hari :
- Volume Control
- Tone Control (Bass, Middle dan Treble)
- Pengaturan tegangan dan arus
- Pengaturan ukuran layar pada televisi analog
- Setting referensi tegangan atau sinyal
- Kontrol parameter alat seperti cahaya, kecepatan, frekuensi dan sebagainya.
Daftar Isi :
Simbol Resistor Variabel (Variable Resistor)
Resistor variabel pada umumnya digambarkan menyerupai simbol resistor dengan tanda panah ditengahnya. Karena kebanyakan komponen ini berkaki tiga maka panah yang berada ditengah merupakan kaki ketiga yang berada ditengah dengan nilai resistansi yang berubah-ubah terhadap kaki pinggir. Perubahan nilai resistor ini tergantung pada posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir.
Berikut ini simbol dari resistor variabel yang umum dipakai :
Bentuk Fisik Resistor Variabel
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa ada tiga jenis resistor variabel yang umum dipakai dalam rangkaian elektronika yaitu trimpot, slidepot dan rotary pot. Masing-masing dari komponen ini memiliki bentuk yang berbeda terkait dengan jenisnya. Seperti misalnya trimpot ditandai dengan tempat mirip kepala skrup untuk keperluan trim dengan obeng dan rotary potensio yang memiliki handle untuk memutar serta slidepot yang memiliki tuas untuk menggeser.
Berikut ini beberapa contoh bentuk fisik dari resistor variabel:
Nilai Resistor Variabel
Nilai resistansi antara kaki pinggir merupakan nilai yang tertera pada body resistor variabel. Misalnya tertulis nilai 10kΩ maka besarnya resistansi antara kaki pinggir selalu tetap sebesar 10kΩ. Kemudian nilai resistansi antara kaki tengah dengan kaki pinggir berubah (variabel) sesuai dengan posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir.
Jika posisi potensio berana pada kiri penuh maka besarnya resistansi kaki tengah dengan kaki sebelah kiri sama dengan nol dan besarnya resistansi kaki tengah dengan kakai sebelah kanan sebesar 10kΩ. Dan sebaliknya saat posisi kanan penuh maka besarnya resistansi kaki tengah dengan kaki sebelah kanan sama dengan nol dan besarnya resistansi kaki tengah dengan kaki sebelah kiri sebesar 10kΩ.
Trimmer Potensiometer
Sering disingkat dengan trimpot. Adalah jenis resistor variabel yang diputar dengan obeng. Area putar dari trimpot berupa lekukan berbentuk tanda plus atau minus seperti pada kepala skrup. Penggunaan trimpot dikhususkan untuk pengaturan yang bersifat tetap dan tidak sering diubah selama pemakaaian terutama oleh pengguna.
Contoh bentuk fisik trimpot:
Contoh penggunaan trimpot adalah pada pengaturan tinggi dan lebar layar televisi pada jaman dulu (sebelum ada mode service). Contoh penggunaan lain dari trimpot adalah pada pengaturan tegangan B+ pada power supply SMPS. Pengaturan-pengaturan ini bersifat tetap dan biasanya dilakukan pada saat proses pembuatan atau proses perbaikan saja. Jadi trimpot terletak didalam pesawat televisi dan tidak bisa diakses oleh pengguna secara mudah.
Rotary Potensiometer
Sering disebut dengan potensio saja. Adalah resistor variabel yang nilainya diubah dengan cara diputar melalui handle. Biasanya handle ini diputar oleh tangan manusia dengan perantara knop potensio. Penggunaan rotary potensio biasanya pada pengaturan yang bersifat dinamis dan berubah selama pemakaian.
Contoh bentuk fisik rotary potensio:
Contoh penggunaan potensio yang paling umum adalah pengaturan volume dan pengaturan nada bass, middle dan treble pada audio amplifier. Perubahan nilai resistansi pada potensio dimanfaatkan untuk mengatur level dari tiap-tiap pengaturan secara dinamis oleh pengguna.
Contoh aplikasi rotary potensio pada rangkaian volume:
Slide Potensiometer
Sering disebut dengan potensio geser. Adalah resistor variabel yang nilainya diubah dengan cera digeser tuasnya. Seperti potentiometer rotary, potensiometer geser ini juga dibuat untuk bisa diakses secara mudah oleh pengguna. Dengan potensio geser kita bisa mengatur pada posisi yang lebih pas dibanding potensio rotary karena arah geraknya yang digeser.
Contoh bentuk fisik slide potensio:
Contoh penggunaan potensio geser yang umum dijumpai adalah pada rangkaian pengatur nada multi band yang disebut dengan equalizer. Setiap channel pada equalizer diatur dengan menggunakan satu buah potensio geser. Sebagai contoh penerapan potensio geser pada gambar dibawah ini adalah pada rangkaian equalizer 5 channel.
Contoh aplikasi slide potensio pada rangkaian equalizer:
Demikianlah tadi penjelasan tentang pengertian dan prinsip kerja resistor variabel (variabel resistor) dalam rangkaian elektronika. Ada beberapa jenis komponen yang bisa dipakai sesuai keperluan. Terima kasih telah membaca rangkaian ini dan jangan lupa berbagi.(nulis-ilmu.com)
Info ruanglab lainnya:
- Resistor Tetap: Simbol, Fungsi dan Gelang Warna
- Cara Menghitung Nilai Resistor Dan Tabel Warna
- Rumus Reaktansi Kapasitif dan Cara Menghitungnya