PGSD UHAMKA: Observasi Kebudayaan Betawi

PGSD UHAMKA: Observasi Kebudayaan Betawi – Banyak sekali kebudayaan Betawi yang sudah punah seperti dari musik contohnya ada sampyog yang sudah tidak ada. Sedangkan makanan yang sudah jarang ditemui ialah biasanya kerak telor, kerak telor adalah makanan Khas Betawi yang sudah jarang ditemui di DKI Jakarta hanya ditempat-tempat tertentu saja, seperti Kota Tua, atau Event kebudayaan betawi yang di selenggarakan oleh masyarakat sekitar.

Menurut sejarah kerak telor sudah ada dari zaman kolonial belanda, kerak telor diciptakan secara tak sengaja oleh masyarakat Betawi pada tahun 1970-an.

Kini kerak telor sudah jarang ditemui karena perbaharuan kultur budaya di indonesia, sehingga menurunnya eksistensi kebudayaan di Indonesia, termasuk kebudayaan betawi. Banyak yang belum mengetahui apa saja bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kerak telor, Kerak telor adalah makanan yang terbuat dari campuran telur (ayam atau bebek), beras ketan, ebi, bawang goreng dan kelapa sangrai.

Untuk prosesnya beras ketan di rendam dengan air, dan kelapa sangrainya di sangrai selama 4 jam jadi keluar aroma kelapanya, lalu di masukan telur ( ayam atau bebek ) jadi keluar aroma kelapanya.

Kerak Telor merupakan makanan yang digemari banyak kalangan karena rasanya yang gurih, asin, manis dan ada pedasnya. Perpaduan rasa ini yang membuat lidah tergoyah, dimakan selagi hangat sangat nikmat. Tak kalah nikmat kerak telur yang terletak di Kota Tua yaitu pemiliknya adalah Kerak Telor Pak Atta, untuk rasanya sangatlah autentik kerak telor betawi, beliau sudah berjualan 20 tahun sehingga untuk rasa tidak usah diragukan lagi dan Pak Atta ini asli Betawi asal Rawa Belong.

Kedai jualan Pak Atta ini terletak di depan monumen Bank Indonesia. Untuk tempatnya sangat nyaman. Pak Atta tetap ingin melestarikan makanan Betawi yaitu Kerak Telor agar makanan ini tidak punah. Pak Atta tetap bertahan meskipun kebudayaan di Indonesia sudah mulai bergeser Khusunya Kebudayaan Betawi.

Banyak sekali pedagang Kerak Telor yang berjualan di Kota Tua namun Pak Atta tidak khawatir dan bersaing secara sehat. Tak hanya itu Kedai pak Atta ini sangat bersih meskipun berdagang di luar namun tetap terjaga kebersihannya.

Bisa kita lihat Pak Atta menggunakan tempat tertutup untuk melindungin dan meminimalisir bahan-bahannya dari kotoran dan debu-debu. Apalagi di masa pandemi ini, setiap orang pasti sangat memperhatikan kebersihan apapun, termasuk makanan. Bahan-bahan yang digunakan Pak Atta adalah bahan baku yang Fresh tidak ada bahan-bahan lama yang dijual kembali di hari esoknya.

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *