Perbedaan Quick Format dan Format, Lebih Baik Mana?

Perbedaan Quick Format dan Format, Lebih Baik Mana? – Kamu pasti pernah ketika sedang ingin melakukan format pada flashdisk atau harddisk, dihadapkan dengan dua pilihan format yakni Quick Format (format cepat) dan Format (format penuh). Ternyata hal ini tidak jarang membuat pengguna komputer berbasis Windows kebingungan. Ketika melakukan format disk sangat sering para pengguna Windows kebingungan antara Full Format atau Quick Format. Sebagai aturan praktis kita harus melakukan Full Format meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama, menyeka data secara lengkap dan mengatur bad sector.

Inilah Perbedaan Quick Format dan Format, Harus Pilih yang Mana?

Analogi sebuah file system

Sebelum melanjutkan pembahasan, perlu diketahui bagaimana sebuah file system dibangun. Anda dapat membayangkannya seperti sebuah rak buku dimana buku adalah sebuah file dan dan katalog untuk mempertahankan susunannya. Perlu dipertimbangkan skenario dimana ketika sebuah buku ada lagi buku lainnya atau beberapa buku yang ditambahkan dan tidak terdapat dalam katalog. Dalam hal demikian akan ada kesalahan sistem, yaitu penyimpanan dalam katalog.

Sebelum menuju jawabannya, kamu harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana sebuah sistem file bekerja. Ketika kamu hanya menghapus file dari flashdisk atau harddisk komputer, sebenarnya file tersebut belumlah terhapus sepenuhnya. Ketika kamu menambahkan file baru ke rak, barulah file lama akan diganti dengan file baru. Seperti itulah sistem file bekerja.

Foto: sumber informatika

Apa yang Terjadi Saat Memilih Format Penuh?

Sudah paham dengan pembahasan di atas? Sekarang kita bahas pembahasan teknisnya ya. Pilihan Format Penuh pada flashdisk atau harddisk memungkinkan file akan dihapus sepenuhnya dan drive akan memeriksa apakah mengalami bad sector atau tidak. Jika ditemukan adanya bad sector, maka akan diperbaiki. Jika berhasil, penyimpanan bakal sehat lagi dan tercipta tabel file system baru pada penyimpanan. Inilah kenapa, proses Format lebih lama dibandingkan dengan Quick Format.

Bad Sector

Adalah suatu tanda yang menyatakan bahwa ada bagian tertentu dari fisik perangkat keras yang mengalami kerusakan sehingga tidak digunakan lagi. Tanda bad sector biasanya dibuat pada saat memformat perangkat keras oleh program diagnosa. (wikipedia)

Bagaimana dengan Quick Format?

Alih-alih menghapus semua data, Quick Format hanya menghapus sistem file dalam arsip. Data lama masih tetap ada, dan akan terhapus jika tertimpa file baru. Dengan Quick Format, kita tidak bisa mengetahui kalau flashdisk atau drive terjadi bad sector. Jadi, saat kamu melakukan install atau memasukkan file saat terjadi bad sector maka data akan corrupt atau rusak.

Sederhananya adalah ketika kamu melakukan Format Penuh, maka drive atau flashdisk akan seperti dihancurkan dan dibangun lagi mulai dari awal. Memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik. Ini bertujuan agar harddisk atau flashdisk dapat membangun seluruh struktur file dan memastikan tidak ada bad sector. Dengan Format Penuh akan membawa komputer kamu untuk hidup lebih panjang.

Dari penjelasan di atas, bagaimana pun kondisinya, Jaka sangat menyarankan untuk memilih Format Penuh dibandingkan dengan Quick Format. Apalagi ketika untuk install ulang komputer atau menghapus virus pada flashdisk.

Dan yang lebih penting lagi, ketika kamu berencana menjual flashdiskharddisk maupun komputer atau laptop kamu, maka sangat disarankan untuk melakukan Format Penuh. Jadi, data-data kamu yang sebelumnya ada, benar-benar terhapus dan tidak bisa dikembalikan lagi. Sekian pembahasan kali ini dan semoga bermanfaat. (dariberbagaisumber)

Baca Juga : Perbedaan Format FAT32, exFAT dan NTFS

Baca Juga : Pengertian WWW Beserta Fungsi dan Sejarah WWW

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *