Perbedaan Photo Editing dan Photo Retouching serta Contohnya – Ada dua proses finishing foto dengan tujuan untuk membuatnya terlihat lebih menarik yakni photo editing dan photo retouching.
Lantas, apakah keduanya sama? Secara umum tidak. Alasannya sederhana, karena foto editing adalah proses pengeditan foto paling umum dilakukan.
Seperti menghilangkan objek tertentu di dalam foto, mengatur warna sampai memberikan filter tambahan ke dalam foto.
Dan tentu saja berbeda dengan photo retouching yang pada dasarnya bertujuan untuk menyempurnakan objek foto agar lebih menarik dari sisi audiens.
Selain perbedaan diatas, ada juga perbedaan teknis lain seperti bagaimana penggunaan, siapa yang menggunakan dan untuk tujuan apa.
Jadi, keduanya berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, jika sedang cari perbedaan photo editing dan photo retouching atau mungkin pengertiannya apa, simak artikel ini sampai habis.
1. Apa itu Photo Editing?
Photo editing adalah teknik manipulasi foto dasar seperti cropping, straightening, sharpening, resizing, level of color adjustments dan lain sebagainya.
Saat melakukan satu dari teknik manipulasi dasar tersebut maka secara tidak langsung anda sudah mengedit foto.
Misalnya, foto yang sebelumnya landscape di ubah menjadi portrait. Tujuannya agar foto tersebut lebih fokus ke area tertentu seperti wajah atau area lainnya dari subjek foto.
Atau mungkin soal penyesuaian warna, maka akan dipilih warna tone yang sesuai pada foto apakah itu putih, hitam, vintage dan seterusnya.
Oh iya, apabila berbicara soal penyesuaian foto secara tidak langsung akan berbicara soal pencahayaan (exposure), suhu (temperature), white balance, kecerahan (brightness), saturasi dan juga kontras (contrasts).
Karena itu, pada umumnya, photo editing tidak dibuat dengan tujuan untuk mengubah secara drastis tampilan foto tapi sekedar membuatnya terlihat lebih menarik.
Proses editing foto pun tidak memakan waktu lama bahkan bisa berlangsung dalam hitungan menit saja dan bisa menggunakan aplikasi pengeditan standar seperti Photoshop.
Dalam beberapa kasus, photo editing digunakan sebagai tahap awal untuk manipulasi foto secara keseluruhan namun bergantung penuh sama aplikasi editing yang digunakan.
Penggunaannya pun cukup kompleks dimana foto hasil editan bisa dipakai sebagai materi iklan di media cetak seperti majalah, brosur, logo atau media digital seperti gambar ilustrasi di situs web.
Termasuk juga sebagai gambar produk yang nantinya akan dipampang di marketplace online seperti Shopee, Tokopedia atau Lazada.
Yang paling umum adalah foto-foto yang akan di posting di media sosial. Apalagi banyak platform yang sudah menyiapkan filter atau tools editing langsung dari aplikasi.
Jika anda memilih satu dari beberapa filter yang ada, maka secara tidak langsung anda telah melakukan editing foto.
Secara umum, photo editing atau proses mengedit foto dapat dikategorikan dalam tiga jenis, diantaranya:
- Curve yang merujuk pada perbaikan kontras atau level terang gelapnya warna. Karena itu, agar proses editing curve ini bagus, sangat penting untuk mengetahui histogram dan cara kerjanya
- Hue saturation adalah proses editing foto yang bertujuan untuk mengubah warna dasar foto termasuk saturasinya
- Layer mask adalah proses editing foto dengan tujuan untuk menyembunyikan atau menghilangkan objek tertentu yang tidak diinginkan dalam foto. Objek tersebut bisa diartikan sebagai pixel-pixel kecil foto.
2. Apa itu Photo Retouching?
Photo Retouching adalah proses lanjutan dari editing foto dengan tujuan untuk mempercantik, memperhalus dan meningkatkan visibilitas foto secara langsung.
Ada banyak proses dalam retouching mulai dari mengilangkan elemen yang tidak diinginkan, menghaluskan, mengencangkan, menyesuaikan frame dan proses lainnya yang dianggap perlu.
Semua proses tersebut pada akhirnya akan menunjukkan sisi artisik dari model atau objek foto. Bahkan, dalam beberapa kasus, tampilannya berubah drastis.
Misalnya, apabila subjeknya adalah perempuan, maka objek-objek yang tidak diinginkan pada wajah wanita tersebut seperti jerawat atau kerutan akan dihilangkan.
Atau mungkin, untuk membuat wajah subjek terlihat lebih simetris. Karena itu, retoucher harus paham soal anatomi tubuh dasar untuk mendukung pekerjaan yang dilakukan.
Durasi waktu untuk melakukan retouching bergantung sama objek itu sendiri. Paling cepat bisa ±15 menit, paling lama mungkin butuh waktu berhari-hari.
Selain itu, agar hasilnya maksimal, retoucher mungkin harus menggunakan beberapa perangkat pengeditan sekaligus seperti Photoshop, Lightroom dan aplikasi editing tambahan lainnya.
Oh iya, dalam prosesnya, photo retouching dikategorikan dalam dua bagian utama, diantaranya:
- Retouching dasar atau basic Retouching yang merupakan proses retouch paling sederhana dengan tujuan untuk membuat foto terlihat lebih jernih. Jika yang di retouch adalah foto portrait maka hanya ada beberapa elemen yang diubah mulai dari blemish-removal (menghilangkan noda), teeth whitening (memutihkan gigi) dan skin smoothening (menghaluskan kulit)
- Retouching lanjutan atau extensive-complex retouching adalah proses retouching kompleks dengan waktu pengerjaan lebih lama. Tujuannya untuk membuat foto terlihat sempurna karena itu, terkadang ia disebut sebagai retouch ekstensif yang didalamnya selain melakukan basic retouching juga harus membuat fitur wajah atau tubuh lebih langsing, menghapus atau menambahkan objek ke dalam gambar, menggabungkan gambar, menambahkan efek tertentu sampai menambah riasan secara digital.
Perbedaan Photo Editing dan Photo Retouching serta Contohnya
Lantas, apa sih perbedaan photo editing dan photo retouching? Apakah ada contohnya? Lihat tabel dibawah ini:
Perbedaan | Photo editing | Photo Retouching |
Pengertian | Photo editing adalah proses manipulasi foto paling dasar yang bisa dilakukan oleh setiap orang | Photo retouching adalah proses lanjutan untuk mengubah tampilan dasar foto beserta objek di dalamnya |
Tujuan | Untuk membuat tampilannya lebih baik | Untuk membuat foto terlihat lebih sempurna |
Penggunaan | Personal | Komersial dan editorial |
Aspek yang diubah | Straightening, cropping, sharpening, resizing, light dan level of color adjustments termasuk juga exposure, temperature, white balance, brightness, saturation, color dan juga contrasts | Menghilangkan elemen yang tidak diinginkan, menghaluskan, mengencangkan (toning), menyesuaikan frame dan lain sebagainya |
Jenis | Curve, hue saturation dan layer mask | Basic retouching dan rxtensive retouching |
Aplikasi yang digunakan | Adobe Photoshop, VSCO, Snapseed, PicsArt, Canva, Filter medsos dan lain sebagainya | Adobe Photoshop, Adobe Lightroom, Photoscape, GIMP dan lain sebagainya |
Selain dari pengertiannya, perbedaan paling terlihat dari photo editing dan photo retouching ada pada penggunaannya.
Photo editing umumnya dibuat dan digunakan oleh individu atau perorangan. Misalnya, foto yang akan di posting di Instagram, Facebook dan lain sebagainya.
Sementara, untuk photo retouching biasanya digunakan untuk tujuan komersial dan editorial. Misalnya, foto editorial untuk sampul majalah.
Atau mungkin, gambar yang nantinya akan digunakan sebagai materi iklan. Karena prosesnya sedikit lebih rumit, tentu saja proses retouching foto harus melibatkan pihak lain.
Pihak lain ini siapa? Bisa pihak ketiga yang telah bekerja sama dengan agensi foto. Karena biasanya, untuk mempermudah pekerjaan, retoucher harus terlibat dalam sesi pengambilan foto.
Memang tidak terlibat secara langsung tapi retoucher harus melihat proses pengambilan foto untuk mendapatkan informasi soal arah cahaya, bagaimana subjek terlihat serta hasil seperti apa yang diinginkan klien. (bungkul.com)
Info ruanglab lainnya:
- Cara Mudah Download Semua Foto dan Video di Google Photos
- 7 Aplikasi Desain Grafis Gratis (Open Source Software) Vector ART, Editing Gambar, 3D Software
- Pengertian Fotografi: Sejarah, Tokoh Penting dan Karyanya
- Hengkangnya Pengembang Kamera Apik Milik Google Pixel. Kenapa?
- Perbedaan Resolusi dan Pixel (Piksel) serta Contohnya