Pengertian Thermistor NTC dan PTC – Thermistor adalah salahsatu jenis resistor yang memiliki sifat sensitivitas terhadap temperature atau suhu yang mengenainya. Karena sifat yang dimilikinya sehingga thermistor banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya yang populer adalah sebagai sensor suhu, regulator lonjakan arus dan sebagai proteksi rangkaian. Di pasaran sendiri terdapat berbagai jenis spesifikasi thermistor seperti thermistor 10k, thermistor 100k, dan masih banyak yang lainnya. Dalam operasi penggunaannya pula thermistor dibedakan menjadi dua jenis yaitu Thermistor NTC dan Thermistor PTC.
Daftar Isi :
Pengertian Thermistor NTC
Thermistor NTC adalah singkatan dari thermistor negatif temperature coefficient. Sesuai dengan namanya jenis thermistor ini memiliki koefisien temperatur negatif yang artinya jika terjadi peningkatan temperatur (suhu) yang mengenainya maka akan mengakibatkan nilai resistansi thermistor itu menurun. Thermistor NTC umumnya terbuat dari bahan polimer atau keramik, penggunaan bahan yang berbeda pada thermistor NTC akan mengakibatkan respon suhu yang berbeda pula. Pada beberapa aplikasi biasanya thermistor ini cocok digunakan dengan rentang suhu antara -55° C hingga 200° C, namun beberapa thermistor memiliki rentang suhu yang berbeda tergantung pada jenis bahan yang digunakan serta spesifikasi dari proses produksinya.
Baca Juga : Cara Menghitung Nilai Resistor Dan Tabel Warna
Baca Juga : Pengertian Osilator dan Jenisnya
Pengertian Thermistor PTC
Thermistor PTC adalah thermistor positive temperature coefficient yang memiliki sifat kebalikan dari thermistor NTC. Prinsip kerja Thermistor PTC yaitu ketika terjadi peningkatan temperature (suhu) yang mengenainya maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan pula terhadap nilai resistansi thermistor itu sendiri. Begitu juga sebaliknya ketika temperature (suhu) yang mengenainya menurun maka nilai resistansi dari thermistor itu juga akan mengalami penurunan.
Thermistor PTC biasanya digunakan sebagai aplikasi sensor (thermistor sensor), ketika thermistor diberikan tegangan maka mengalir arus listrik. Arus listrik yang mengalir ini akan berubah-ubah sesuai nilai resistansi thermistor tersebut yang kemudian arus listrik diidentifikasi sebagai perubahan temperature (suhu) di sekitar lingkungan thermistor.
Karakteristik Thermistor
Thermistor memiliki beberapa karakteristik yaitu sensitivitas, respon waktu, konstruksi dan interval kemampuan thermistor. Penjelasan singkat tentang karakteristik thermistor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sensitivitas
Sensitivitas thermistor merupakan salahsatu karakteristik yang sangat penting sebagai aplikasi dari sensor suhu. Perubahan nilai resistansi thermistor biasanya sekitar 10% dari setiap perubahan suhunya dalam ° C (celcius), namun tidak semuanya sama. Sebagai contoh thermistor dengan nilai resistansi 10k memiliki sensitivitas sebesar 1k untuk setiap 1° C perubahan suhunya. Namun dalam beberapa rangkaian sensitivitas thermistor dapat berbeda.
2. Respon Waktu
Respon waktu dari thermistor tergantung dari kuantitas bahan yang digunakan serta lingkungannya, misalnya seperti thermistor manik-manik berukuran kecil yang terletak dalam wadah (kotak panas yang bagus) responnya setengah detik, sedangkan thermistor yang sama dalam udara responnya 10 detik. Respon waktu dari thermistor itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal.
3. Kontruksi
Secara kontruksinya thermistor memiliki beberapa bentuk yang dapat dibuat seperti lempengan, manik-manik, dan batangan yang memiliki ukuran bervariasi. Thermistor dapat memiliki beberapa bentuk seperti mulai dari manik-manik dengan diameter 1 milimeter hingga lempengan yang memiliki diameter beberapa sentimeter dan dengan ketebalan beberapa sentimeter.
4. Interval Kemampuan
Interval kemampuan thermistor dalam mendeteksi suhu tergantung pada jenis bahan yang digunakan untuk memproduksi thermistor tersebut. Bahan semikonduktor dapat meleleh atau rusak akibat meningkatnya suhu (temperature) yang terlalu tinggi. Oleh karena itu thermistor terdiri dari berbagai spesifikasi interval kemampuan suhu yang mampu diterimanya. Pada umumnya thermistor dikemas dalam plastik, epoksi atau bahan material lainnya untuk menjaga thermistor jika diletakkan pada suhu melewati batas interval kemampuannya.(belajaronline.net)
Baca Juga : Perbedaan Transistor NPN dan Transistor PNP
Baca Juga : Dioda Zener – Pengertian, Fungsi, Rumus, Beserta Contoh Soal