Pengertian DDOS Attack Beserta Cara Kerjanya – Apakah anda tahu tentang DDOS? DDOS merupakan singkatan dari Distributted Denial Of Service yaitu sebuah serangan maya yang mengandalkan teknik membanjiri komputer server dengan mengirimkan paket-paket secara terus menerus dalam waktu yang dekat dan bahkan bersamaan yang dilakukan oleh komputer host berjumlah lebih dari satu sampai komputer server tidak dapat diakses kembali.
DDOS atau Distributted Denial Of Service jika di artikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti sebuah serangan dalam bentuk penolakan yang terdistribusi.
Pengertian DDOS Attack
Dengan semakin majunya teknik kemanan jaringan dan sistem, membuat DDOS saat ini menjadi teknik yang sangat populer di gunakan oleh para hacker untuk menjatuhkan sebuah sistem. Karena mereka tidak bisa masuk ke sistem yang terlalu ketat securitynya, maka cara terbaik untuk mematikan server adalah dengan menyerangnya dengan kiriman paket data yang berkelanjutan. Dengan menggunakan teknik serangan DDOS, komputer server yang diserang akan mengalami overload karena beban layanan yang dilakukan tidak dapat ditampung kembali.
Namun yang perlu anda ketahui adalah bahwa serangan DDOS walaupun hanya membutuhkan teknik yang sederhana tapi tidak selalu teknik seperti ini berhasil menjatuhkan sebuah server, karena serangan DDOS sangat bergantung pada kemampuan server dalam menampung request dan sistem keamanan seperti firewall apakah bisa mendeteksi request mencurigakan atau tidak, seperti melakukan DDOS terhadap domain biasa milik pribadi pastinya akan lebih cepat down, dari pada melakukan serangan DDOS kepada domain google, bahkan bisa jadi serangan DDOS ke google hanya buang-buang waktu saja.
Karena tentunya server yang digunakan oleh google akan dapat menampung request yang sangat banyak, sebab google dari awal memang diciptakan untuk melayani banyak pengguna dalam waktu yang bersamaan, berbeda jika anda melakukan serangan DDOS ke sebuah server kecil-kecilan seperti server pada sebuah kantor dinas pemerintah dan lain sebagainya, jika hal itu dilakukan pasti server pada instansi tersebut akan cepat down, dengan catatan server tidak mampu mendeteksi request yang mencurigakan dan kemampuan firewall yang digunakan tidak sensitive terhadap paket data yang masuk.
Cara Kerja Serangan DDOS
Seperti yang sudah pernah disebutka di atas bahwa konsep serangan DDOS adalah dengan melakukan kiriman paket data secara terus menurus tanpa berhenti sehingga membanjiri lalu lintas jaringan pada komputer server yang menjadi target serangan DDOS, secara penggunaan teknik serangan DDOS dibagi menjadi tiga tipe, Berikut di bawah ini adalah tiga tipe penggunaan teknik serangan DDOS yagn umum di gunakan saat ini:
- Request Flooding, adalah sebuah taknik serangan DDOS yang melakukan pengiriman request secara terus menerus sehingga membanjiri lalu lintas jaringan, akibatnya pengguna lain yang juga meminta layanan tidak dapat dilayani oleh server.
- Traffic Flooding, merupakan teknik yang secara kerja sama seperti request flooding, namun yang menjadi pembeda adalah paket yang di kirim, jika dalam request flooding yang dikirim adalah request, dalam teknik traffic flooding yang dikirim adalah data, sehingga pengguna lain tidak dapat dilayani.
- Crack Configuration, Cara kerja pada teknik serangan DDOS ini adalah dengan mengubah konfigurasi dan merusak sistem bahkan komponen pada server sehingga server tidak dapat melakukan pelayanan kembali, namun teknik seperti ini sangat jarang di gunakan, karena cukup sulit untuk dilakukan, hanya orang-orang tertentu yang bisa melakukan teknik ini.
Jika melihat berdasarkan layer OSI ada sebuah teknik serangan yang bernama DDOS Layer Aplikasi, serangan seperti ini sedikit berbeda dengan tiga teknik diatas, jika pada penjelasan sebelumnya memiliki tipe serangan ‘mengirim’ jika pada serangan DDOS Layer Aplikasi justru ‘Mengambil’ sumber daya dari server target, Hal ini mengakibatkan server mengalami crash, apalagi penyerangan tidak hanya melakukan request tetapi juga menjalankan perintah query sql, pastinya server akan mengalami penumpukan beban yang berlebih.
Sedangkan pada DDOS protokol memiliki teknik serangan dengan cara melakukan kiriman paket SYN secara terus menerus dalam bantuk spoof alamat IP dalam jumlah yang sangat besar, hal ini akan mengakibatkan server melakukan proses koneksi berjalan ketika ada koneksi yang masuk. Sama seperti teknik DDOS yang lain, teknik DDOS protokol juga mengakibatkan komputer server mengalami overload karena tidak mampu melayani semua permintaan.
Setelah mengetahui banyaknya teknik DDOS yang ada, lalu sebenarnya bagaimana awal di temukanya teknik mematikan dalam bentuk serangan ke server seperti ini? Awal mula DDOS Attacker terjadi pada tahun 1996 dimana ketika itu terjadi serangan yang diberi nama SYN Flooding Attack yang memiliki tujuan untuk mengeksploitasi protokol Transfer Control Protocol (TCP). Cerita tersebut adalah sejarah awal bagaimana DDOS muncul menjadi sebuah serangan untuk mematikan atau istilah kerenya men’down’kan komputer server, sehingga tidak dapat melakukan pelayanan kembali.
Itulah penjelasan lengkap tentang pengertian DDOS yang disertai dengan berbagai macam teknik cara kerja dari DDOS yang populer saat ini, semoga dengan adanya artikel ini bagi anda yang memiliki bidang pekerjaan dibidang IT menjadi paham dan mengerti tentang berbagai macam serangan DDOS pada server komputer, sehingga anda bisa mengantisipasinya jika hal tersebut justru terjadi pada anda sendiri.
Karena cara terbaik untuk menanggulangi serangan DDOS dari para perusak adalah dengan meningkatkan keamanan jaringan yang anda terapkan pada server komputer, selain itu anda juga harus memperbaiki server supaya lebih responsive dan cepat tanggap terhadap paket data yang mencurigakan, sehingga tidak semua paket request dan data dapat di layani. (nesabamedia.com)
Info ruanglab lainnya:
- Pengertian Apa Itu Denial of Service (DoS)?
- Firewall – Pengertian, Manfaat, Fungsi, Cara Kerja, Karakteristik, Arsitektur, dan Tekniknya
- Apa Itu DMZ? Pengertian DMZ (Demilitarized Zone) Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya
- Perbedaan TCP dan UDP? Simak Artikel Berikut Ini