Pengertian Data Diskrit dan Data Kontinu serta Contohnya

Pengertian Data Diskrit dan Data Kontinu serta Contohnya – Data kontinu misalnya, yang merupakan data yang pada dasarnya dapat diukur tapi skalanya tidak terbatas. Dan peneliti bisa mengambil nilai berapapun dari dua angka, baik besar ataupun kecil.

Mayoritas datanya berupa ukuran seperti waktu, tinggi, suhu dan ketebalan. Sementara, data diskrit merujuk pada data yang berupa kejadian.

Artinya, didalamnya ada proporsi atau karakteristik. Contohnya, apakah seseorang lulus tes pada suatu ujian atau justru sebaliknya.

Tapi, istilah ini juga digunakan untuk kasus lain seperti jumlah proporsi orang yang sedang menunggu dalam antrian atau jumlah suatu barang yang cacat.

Bedanya ada pada sistem penulisan datanya dimana data diskrit harus ditulis dalam bilangan bulat non-negatif seperti 1, 2, 3, dan seterusnya.

Namun pengertian data diskrit dan data kontinu jauh lebih kompleks dibanding apa yang sudah dijelaskan diatas. Itulah yang kemudian jadi dasar mengapa artikel ini dibuat.

Karena itu, untuk anda yang sedang cari pengertian data diskrit dan data kontinu termasuk perbedaan atau contohnya, simak artikel ini sampai habis.

1. Apa itu Data Diskrit?

Pengertian Data Diskrit dan Data Kontinu
© Canva Photos

Diskrit, atau yang kadang juga disebut diskret, dalam KBBI berarti terpisah dan berbeda dari yang lain atau mengandung bagian-bagian yang berbeda atau terpisah.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan kalau data diskrit adalah informasi kuantitatif dengan nilai terbatas. Misalnya, saat anda analisis pelanggan setiap tahun.

Jika punya 1 hingga 1 juta pelanggan, tapi angkanya bukan 10,5, atau 558,9 pelanggan. Dengan demikian, data jenis ini terbatas pada bilangan bulat.

Mengapa demikian? Karena anda tidak dapat membagi orang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dan ini juga berlaku untuk komponen data lain.

Dalam praktiknya kemudian, data diskrit terbagi dalam dua bentuk yakni data nominal serta data ordinal dengan ciri utama sebagai berikut:

  • Variabel data diskrit adalah bilangan bulat non-negatif, yang dapat dihitung dengan angka dan tak terhingga
  • Bisa divisualisasikan karena dapat dengan mudah diaplikasikan ke berbagai diagram entah itu batang, lingkaran, perhitungan, garis dan lain sebagainya
  • Data diskrit dapat dengan mudah dihitung terlebih jika datanya sudah berbentuk bilangan bulat
  • Tidak bisa mengukur data diskrit. Misalnya, dengan mengukur tinggi dan berat badan karena itu bukanlah data diskrit
  • Suatu data diskrit dapat dengan mudah diidentifikasi hanya di awal pertanyaan. Misalnya, dengan menggunakan kata ‘Jumlah’, berarti dapat dipastikan kalau data yang diminta adalah diskrit. Contohnya, jumlah pembeli bulan lalu atau jumlah karyawan dalam satu perusahaan

2. Apa itu Data Kontinu?

Kontinu, dalam KBBI memiliki arti berkesinambungan, berkelanjutan dan terus menerus. Pengertian yang sama juga diaplikasikan pada data kontinu.

Lantas, apa sih yang dimaksud dengan data kontinu? Data konitibue adalah data numerik yang mengacu pada jumlah kemungkinan pengukuran yang tidak bisa ditentukan realitasnya.

Dengan demikian, data jenis ini berbeda dengan data diskrit diatas. Mengapa demikian? Karena data kontinu selalu berkaitan dengan tingkat akurasinya.

Contoh sederhana dari data kontinu adalah misalnya, berapa berat bayi yang baru lahir, berapa kecepatan angin harian atau mungkin suhu lemari es.

Dan sejauh ini, ada dua jenis data kontinu yang umum diketahui yakni data interval dan data rasio dengan karakteristik umum sebagai berikutnya:

  • Datanya terus berubah dari waktu ke waktu dan dapat memiliki nilai yang berbeda pada interval waktu yang berbeda
  • Data kontinu terdiri dari variabel acak yang mungkin tidak berbentuk bilangan bulat
  • Data kontinu diukur dengan menggunakan metode analisis data seperti grafik garis, kemiringan dan lain sebagainya
  • Analisis regresi adalah salah satu jenis analisis data kontinu yang paling umum digunakan

Perbedaan Data Diskrit dan Data Kontinu Serta Contohnya

Setelah mengetahui pengertiannya apa, yang jadi pertanyaan sekarang adalah: apa sih perbedaan data diskrit dan data kontinu? Pasti penasaran kan? Jika iya, lihat tabel dibawah ini:

PerbedaanData diskritData kontinu
PengertianData diskrit adalah data berbentuk angka atau yang hanya menampilkan angka dan perhitungannya dilakukan dalam jumlah bilangan bulatData kontinu adalah data yang bisa berupa nilai numerik apapun tapi memiliki batas dan bisa dibagi lagi
BentukData terpisahData terus menerus
HasilDapat dihitungDapat diukur
Ciri utamaMengambil nilai tertentu yang bisa dihitungMengambil nilai terukur apapun dalam rentang apapun
JenisData ordinal dan data nominalData interval dan data rasio
KelebihanMudah menghitung sesuatu yang sederhana seperti garis bilanganMemerlukan alat dan metode pengukuran yang lebih mendalam seperti kurva
HasilData diskrit tetap konstan selama interval waktu tertentuData berkelanjutan yang hasilnya terdapat variasi dari waktu ke waktu dan bisa memiliki nilai terpisah pada titik tertentu
ContohJumlah siswa, jumlah anak, ukuran sepatu dan lain sebagainyaTinggi, berat, panjang, waktu, suhu, usia dan lain sebagainya

Tabel diatas sudah cukup jelas menggambarkan dimana letak perbedaan antara data diskrit dan data kontinu salah satunya dari bentuknya.

Yang mana, data diskrit berupa data terpisah tapi hanya menampilkan angka sementara data kontinu adalah data yang terus menerus dan bisa berbentuk numerik tapi memiliki batasan.

Karena itu, data diskrit dapat dibagi dalam dua jenis yakni data ordinal dan juga data nominal sementara data kontinu terdiri dari dua jenis juga yakni data interval dan juga data rasio. (paulipu.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *