Daftar Isi :
Kelebihan dan Kekurangan Apache
Setiap web server memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk Apache. Kelebihan Apache yang wajib Anda ketahui sebelum menggunakannya sebagai web server pilihan antara lain:
- Bersifat lintas platform serta mendukung sistem WordPress.
- Bersifat open source atau berlisensi gratis.
- Mudah untuk dikonfigurasi.
- Software bersifat lebih stabil dan patch security yang sering diupdate.
- Mempunyai dokumentasi lengkap serta komunitas besar.
Sementara kekurangan dari Apache adalah:
- Performa website bisa terganggu dalam kondisi trafik tinggi ke sebuah website.
- Masih ada sejumlah konfigurasi yang belum dioptimalkan, sehingga berdampak pada keamanan yang agak rentan.
Membandingkan Apache dan Web Server Lain, Siapa Juaranya?
Setiap web server memiliki tantangan untuk mengelola beragam jenis request dalam jumlah banyak dan di waktu yang bisa bersamaan. Sebuah web server juga harus mampu memproses beragam file dan laman dalam berbagai bahasa pemrograman. Untuk itu, setiap web server saling berlomba-lomba menghadirkan fitur-fitur unggulan agar bisa bekerja sebaik mungkin.
Selain Apache, ada dua web server lain yang populer digunakan, seperti Nginx dan LiteSpeed Web. Seperti apa kinerja dari Nginx dan LiteSpeed Web jika dibandingkan dengan Apache? Berikut ini kami berikan ulasan lengkap perbandingan antara Apache, Nginx dan LiteSpeed Web. Ulasan berikut dapat Anda gunakan sebagai dasar pertimbangan untuk memilih server web pilihan.
1) Apache dan Nginx
Web server pertama yang dibandingkan dengan Apache adalah Nginx. Nginx dirilis pada tahun 2004, beberapa tahun setelah Apache. Hingga hari ini, Nginx masih menjadi server web populer dan disukai banyak user karena bisa memproses ribuan request dalam satu waktu tanpa hambatan.
Beberapa perbandingan Nginx dengan Apache adalah:
Nginx Memiliki Skalabilitas yang Lebih Baik
Dari segi performa, Nginx mampu bekerja dengan lebih baik sekaligus efisien. Nginx mampu memproses semua request yang masuk menggunakan single thread dan model event-driven. Cara ini dinilai jauh lebih efisien ketimbang Apache yang memproses request dengan beberapa thread. Alhasil, kinerja ini pun menciptakan skalabilitas yang jauh lebih baik.
Nginx Lebih Kuat Memproses Trafik Tinggi
Salah satu kelemahan Apache adalah tidak mampu memproses trafik tinggi dalam satu waktu. Namun, Nginx bisa. Perbedaan ini terletak kembali pada sistem thread yang dijelaskan pada poin sebelumnya. Web Server Apache menjadi “kewalahan” untuk memproses trafik tinggi, karena untuk memproses satu request saja server ini membutuhkan sejumlah thread. Akan tetapi Nginx tidak demikian karena pemrosesan requestnya yang lebih sederhana dalam single thread saja.