Penemu Program Komputer Pertama di Dunia Ternyata Seorang Wanita

Penemu Program Komputer Pertama di Dunia Ternyata Seorang Wanita – Dia dikenal sebagai progammer komputer paling awal di dunia, Ada Lovelace dikenal atas karya matematikanya ketika bekerja sama dengan Bapak Komputer Dunia Charles Babbage.

Meski cemerlang di bidang matematika dan sains, gadis muda itu juga memendam cinta pada puisi. Dia kerap menggunakan puisi untuk memverifikasi keraguannnya dalam matematika. Kontribusinya dalam bidang ilmu komputer belum diketahui sampai akhirnya catatannya ditemukan pada 1950-an.

Daftar Isi :

Kehidupan Awal

Ada Lovelace lahir dengan nama Augusta Ada Byron di London pada 10 Desember 1815. Dia merupakan satu-satunya anak dari penyair terkenal Lord George Gordon Byron.

Pernikahan Byron dengan ibu Ada, Lady Anne Isabella Milbanke Byron, tidak berlangsung bahagia. Mereka berpisah dua bulan setelah putri mereka lahir ke dunia.

Byron meninggalkan Inggris dan sejak itu, Ada tak pernah lagi melihat ayahnya. Sang ayah diketahui meninggal di Yunani, saat Ada berusia 8 tahun. Kemudian Ada membentuk ikatan erat dengan neneknya, Judith, ketimbang dengan ibunya sendiri. 

Lihat Foto: Ada Lovelace ketika berusia 17 tahun. (The Lovelace-Byron Collection via Wikipedia)

Baca Juga : Al-Biruni sang ‘bapak geodesi’

Setelah menderita campak pada 1829 dan terbaring di tempat tidur selama dua tahun, gadis itu dapat bergerak dengan menggunakan kruk. Dia menjadi seorang murid yang cerdas. Minat terbesarnya adalah pada bidang matematika dan sains.

Namun, pikiran imajinatifnya dikekang oleh sang ibu, yang ingin agar putrinya tidak menumbuhkan ketertarikan terhadap puisi seperti ayah Ada.

Sejak awal, Ada menunjukkan bakat dalam angka dan bahasa. Dia menerima pengajaran dari seorang reformis sosial William Frend, dokter keluarga William King, dan astronom sekaligus ahli matematika asal Skotlandia Mary Somerville.

Bertemu “Bapak Komputer”

Sekitar usia 17 tahun, Ada bertemu dengan seorang matematikawan dan penemu bernama Charles Babbage.

Jalinan pertemanan keduanya begitu dekat, meski Babbage jauh lebih tua. Pria itu merupakan mentor bagi Ada.

Mulai dari itu, dia dapat belajar matematika lanjutan dengan profesor di Universitas London, Augustus de Morgan. Ada terpesona oleh ide-ide brilian Babbage yang dikenal sebagai Bapak Komputer Dunia, yang menemukan mesin diferensial untuk melakukan perhitungan matematis.

Babbage juga berencana untuk membuat perangkat lain bernama Analytical Engine untuk menangani perhitungan yang lebih rumit. Ada itu diminta menerjemahkan artikel Analytical Engine Babbage yang ditulis insinyur Italia Luigi Federico Menabrea.

Lihat Foto: Analytical Engine Babbage. (The Board of Trustees of the Science Museum)

Ada tidak hanya menerjemahkan teks asli berbahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris, tapi juga menambahkan pemikiran dan gagasannya sendiri tentang mesin tersebut.

Artikel itu akhirnya selesai menjadi tiga kali lebih panjang dari teks aslinya dan diterbitkan pada 1843 dalam jurnal sains Inggris.

Ada menggunakan inisial “A.A.L” untuk kepanjangan namanya Augusta Ada Lovelace dalam artikel tersebut.

Baca Juga : Bapak Mesin Ketik, Christopher Latham Sholes

Baca Juga : Nikola Tesla, Kutu Buku Tercerdas Master Cahaya dan Listrik

Analytical Engine

Dalam catatannya, Ada berpendapat mesin Analytical Engine dapat lebih maju dibandingkan mesin-mesin sebelumnya yang dibangun untuk tujuan perhitungan.

Dia mengklaim, mesin Babbage dapat melakukan lebih dari sekadar perhitungan numerik, dan kemudian menjelaskan operasinya secara rinci. Di akhir catatan, dia menulis tentang algoritme untuk membuat mesin Babbage dapat menghitung “angka Bernoulli”. Tulisan algoritme itu membuat Ada disebut sebagai pelopor pemrograman komputer.

Dia menggambarkan bagaimana kode dapat dibuat untuk perangkat dalam menangani huruf dan simbol bersama dengan angka. Ada juga berteori tentang metode untuk mesin dapat mengulangi serangkaian instruksi, proses yang dikenal sebagai perulangan yang digunakan program komputer sekarang.

Artikel Ada hanya menarik sedikit perhatian. Menjelang tahun-tahun terakhir dalam hidupnya, dia mencoba mengembangkan skema matematika untuk menang dalam perjudian. Namun, rencana itu gagal dan dianggap berbahaya.

Lihat Foto: Ada Lovelace. (The Board of Trustees of the Science Museum)

Kehidupan Pribadi

Pada 8 Juli 1835, Ada menikah dengan William King, yang kemudian menjadi Earl of Lovelace tiga tahun kemudian. Dia mendapat gelar Countess of Lovelace. Keduanya dikarunia tiga anak, Byron, Ralph Gordon, dan Anne Isabella.

Pada 1843-1844, dia bertemu dengan dokter William Benjamin Carpenter yang mendesaknya untuk berselingkuh. Ada menolak permintaan itu. Tapi sepanjang kehidupan dewasanya, dia memiliki banyak hubungan dekat dengan beberapa pria.

Kematian Dan Penghargaan

Ada punya sejumlah riwayat penyakit seperti kolera pada 1837. Dia juga menderita asma dan gangguan pencernaan. Pada 27 November 1852, di usia menjelang 37 tahun, Ada menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit kanker rahim.

Dia dimakamkan di samping kubur ayahnya, di pemakaman Gereja St Mary Magdalene di Nottingham, Inggris. Sebelum kematiannya, dia membuat pengakuan bahwa suaminya telah meninggalkannya begitu saja.

Pada 1953, catatannya diperkenalkan kembali ke dunia oleh BV Bowden, yang menerbitkannya melalui buku berjudul Faster Than Thought: A Symposium in Digital Computing Machines.

Sejak saat itu, Ada menerima banyak penghargaan atas karyanya meski dia telah meninggalkan dunia.

Pada 1980, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menamai bahasa komputer baru mereka dengan julukan “Ada”.(internasional.kompas.com)

Baca Juga : Komputer Kuantum

Baca Juga : 5 Teknologi Kuno yang Sangat Canggih

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *