Pekerjaan yang Mungkin Musnah Karena Teknologi – Semenjak adanya mesin dan teknologi komputer dalam kehidupan manusia, manusia telah terobsesi dengan konsep bahwa suatu saat mesin dapat berinteraksi, merespon dan berpikir sebagaimana halnya mesin-mesin tersebut hidup, melansir penjelasan kdnuggets.com.
Itulah ide yang mewujudkan keberadaan Artificial Intelligence (AI). Setiap tahun kemungkinan terwujudnya ‘teknologi intelegensi’ atau penerapan sistem kerja otak pada komputer terus berkembang dan dikembangkan sebagaimana meningkatnya algoritma dan pembelajaran mesin pada tingkat kecepatan yang seperti kilat.
Terdapat 4 fase perkembangan teknologi menuju terwujudnya AI sebagaimana dijelaskan dalam artikel bersambung kdnuggets.com, yakni fase asal usul AI (1950-1983) “Genesis of AI & The first Hype Cycle“, fase kebangkitan AI (1983-2010) “Resurgence of AI“, fase AI terkini (2010-2018) “Current AI” dan fase AI di masa depan (2018-2035) “Future of Brains, Minds & Machines“.
Pada fase pertama asal-usul AI ini menandai kesuksesan terbentuknya pola dasar untuk algoritma pembelajaran mesin yang digunakan saat ini. Saat mesin komputer dikembangkan pertama kalinya di sepanjang PD II, Alan Turing mempertanyakan perihal “Can a machine imitate human intelligence?” dan tulisannya yang berjudul “Computing Machinery and Intelligence” serta memformulasikan permainan imitasi antara interogator, komputer dan manusia.
Selain Alan Turing, ada pula Marvin Minsky yang mengawali penelitian neuroscience. Sejak saat itu area-area sub AI pun berkembang antara 1956 hingga 1982, yang mengarah pada prototipe awal untuk teori modern AI, yaitu Rules Based Systems, Machine Learning, Single and Multilayer Perceptron Networks, Natural Language Processing (NLP), Speaker Recognition and Speech to Text Processing, Image processing and Computer Vision. Kemajuan teoretis tersebut mengarah pada beberapa terapan seperti chatterbots atau Chat-Bots dan Robotics.
Fase kedua AI menandakan kebangkitan AI, yang mana sepanjang tahun 80an dan 90an beberapa peneliti menyadari bahwa banyak solusi-solusi untuk meningkatkan AI dengan menggunakan teknik-teknik dari matematika dan ekonomi seperti game theory, stochastic modeling, classical numerical methods, operations research dan optimisasi.
Penjelasan-penjelasan matematis dikembangkan untuk jaringan-jaringan neural sebagaimana halnya algoritma evolusioner dan algoritma. Semua hal tersebut mengarah kepada beberapa sub-domain yang baru dan produk-produk komersial untuk AI yang sedang diciptakan.
Terdapat teknik-teknik pembelajaran mesin secara substansial seperti supervised machine learning, unsupervised learning algorithm, reinforcement learning, mix learning. Selain itu, parallel & distributed computing serta big data membantu meningkatkan kapabilitas AI dan sistem AI itu sendiri.
Beberapa kemajuan dalam penerapan komersial di sub-sub area AI diantaranya adalah 1) mesin mengalahkan manusia dalam permainan catur (1997), 2) robotics (1994), 3) penggunaan algoritma NLP yang telah ditingkatkan pada chat-bots, 4)peningkatan NLP dengan menggunakan teknik supervised, semi-supervised dan data yang dilabeli sebagian, 5) recommender system, serta 6) pengenalan digit-digit tulisan tangan.
Fase ketiga merupakan fase keberadaan AI saat ini, yakni di sepanjang tahun 2010-20118, yang mana sistem-sistem AI saat ini sedang menyaingi manusia. Pertumbuhan AI amat hiper dengan kualitas yang menyamai hingga lebih baik daripada manusia dalam beberapa domain, seperti permainan, perawatan kesehatan, computer vision & object recognition, speech to text conversion, speaker recognition, robot-robot yang canggih serta chat-bots yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan spesifik.
Berdasarkan perkembangan dan peningkatan atas penerapan sistem-sistem AI di beberapa sub-domain tersebut, diperkirakan perkembangan dan peningkatan sistem-sistem AI fase selanjutnya di masa depan diramalkan dengan era future of Brains, Minds and Machines yakni sepanjang 2018-2035.
Berkenaan dengan perkembangan mesin penerapan sistem AI yang semakin menyamai dan menandingi manusia itulah beberapa pekerjaan manusia saat ini diprediksikan hilang 20 tahun ke depan.
Penelitian Universitas Oxford yang dipublikasikan tahun 2013 berjudul “the future employment: how suspectible are jobs to computerization?” menyatakan bahwa 47 persen pekerjaan yang eksis saat ini di AS berisiko tinggi teralihkan dengan potensi automatisasi oleh mesin dalam beberapa dekade ke depan.
Baca Juga : Mengenal Pengertian Remunerasi
Beberapa perusahaan saat ini pun tengah dan telah gencar mengembangkan produk-produk berbasis AI. Kita yang tinggal di negara berkembang khususnya generasi milenial dan gen z berpotensi besar melihat dan mengalami perubahan-perubahan tersebut. Berikut ini 10 pekerjaan yang diperkirakan hilang 20 tahun ke depan berkenaan dengan AI sebagaimana dilansir digitaltrends.com.
Daftar Isi :
1. Supir
wonderfulengineering.com
Pekerjaan pengendara mobil seperti pengemudi taksi, bus, truk dan pengemudi yang mengantarkan barang-barang akan teralihkan. Kendaraan-kendaraan otomatis yang dapat berkendara sendiri mengambil alih tugas para supir yang akan terus bekerja dan tidak akan berhenti untuk beristirahat. Saat ini pun telah ada teknologi kendaraan yang berkendara sendiri secara otomatis.
Kendaraan tersebut dikeluarkan oleh pemerintahan Jerman. Pemerintah Jerman amat bertaruh pada kendaraan jenis truk yang dapat berkendara sendiri secara otomatis. Bahkan produk mobil-mobil keluaran Tesla, perusahaan milik Elon Musk akan 100% otomatis pada generasi selanjutnya.
Elon Musk sendiri menyatakan bahwa sekitar satu atau dua tahun saja teknologi yang tepat untuk kendaraan otomatis tersebut terwujud dan sekitar tiga tahun untuk mendapatkan persetujuan pemerintah.
Seluruh manufaktur kendaraan utama sedang menuju ke arah teknologi elektrik dan berkendara otomatis. Berkendara di masa depan nampaknya seperti halnya menaiki elevator.
2. Petani
www.radionz.co.nz
Pertanian pada masa lampau merupakan bidang pekerjaan yang membutuhkan banyak pekerja. Namun terdapat perubahan yang signifikan untuk jumlah pekerja yang dibutuhkan di bidang ini. Kita masih dapat melihat pertanian dengan manusia sebagai buruh intensifnya di daerah-daerah yang belum berkembang.
Namun pada tingkat makro bagian-bagian pekerjaan di bidang pertanian telah diotomatisasi yang dikendalikan hanya oleh individu-individu khusus yang terlatih. Para individu yang terlatih tersebut mengoperasikan mesin-mesin berat dari kantornya yang nyaman melalui koneksi nirkabel.
Dulu, sebelum penanaman petani perlu memperkirakan dan merencanakan lahannya secara fisik, yang mana memerlukan buruh manusia untuk menyiangi lahannya serta sejumlah orang lain untuk memanen dan mengangkut hasil akhir tani ke daerah yang membutuhkannya.
Pertanian saat ini dan nanti hanya perlu mengukur lahan melalui penggambaran satelit. Tanahnya telah dibuat bebas hama dan atau benihnya telah tahan terhadap hama. Penanaman dan pemanenan dapat dilakukan dalam fraksi waktu yang sedikit melalui perangkat keras khusus dan truk-truk pembawa hasil panennya pun akan berkendara secara otomatis tanpa pengemudi.
Perkiraan profesi petani itu sendiri di masa depan akan sama tinggi peringkatnya dengan bankir atau pengelola investasi global karena pertanian hanya ditangani oleh sedikit dari mereka yang memiliki oligopoli dari produk makanan. Maka hanya sedikit orang yang berwenang dan bertanggung jawab atas makanan kita.
Saat ini ada 10 oligopoli perusahaan makanan yang mengontrol hampir setiap merk makanan dan minuman di dunia. Apapun yang kita makan saat ini salah satunya mungkin berasal dari perusahaan Nestle. PepsiCO, Coca Cola, Unilever, Danone, General Mills, Kellog’s, Mars, Associated British Food dan Mondalez.
Baca Juga : Pertama, Hotel Luar Angkasa Bakal Dibuka Tahun 2027, Berapa Tarifnya?
3. Percetakan dan penerbitan
Media tradisional cetak tengah menderita sepanjang internet melahap semua hal. Saat ini setiap orang tidak lagi memerlukan berita dari media cetak. Setiap orang mendapatkan berita melalui Twitter atau saluran langsung. Terkecuali mereka dari generasi-generasi terdahulu yang saat ini telah berusia 50 atau 60 tahun ke atas atau mereka dari daerah yang terpencil dan tidak terjangkau internet.
Semua majalah tradisional sedang berupaya bertahan, bukan hanya persaingan satu media dengan media lainnya, namun tengah bertahan dengan seluruh keeksistensiannya. Majalah Forbes salah satunya yang merupakan media bermerk kuat ini sedang mendekati kejatuhannya, terlepas dari dorongan masifnya terhadap media digital.
Informasi menjadi cuma-cuma. Sedikit dari penerbit dengan merk terpercaya yang cukup untuk tetap terus bergerak. New York Times merupakan satu dan hanya satu-satunya media publikasi yang telah berhasil mengimplementasikan paywall bagi para pembacanya untuk mengonsumsi konten-konten tertulisnya.
Melalui demokratisasi sumber-sumber terbaru, publikasi bermerk tengah susah payah menemukan tempat dalam lingkungan online-nya yang pertama.
4. Kasir
techspot.com
Jika kita pernah melihat self check out stations di toko-toko besar tertentu, tidak ada satu pun kasir di sana walaupun ada seseorang yang menjadi pengawas. Namun sistem tersebut bukan berarti tidak mungkin menjadi diambil alih sepenuhnya dengan mesin yang terotomatisasi.
Apabila kita ikuti perkembangan yang sedang dilakukan oleh perniagaan raksasa terbesar kita dapat menghubung-hubungkan arah langkahnya di masa depan.
Amazon memperoleh keseluruhan makanannya hingga 14 triliun dollar. Pada saat yang sama Amazon melakukan uji pilot dari apa yang mereka sebut dengan Amazon Go, yakni sebuah toko yang tanpa melibatkan manusia. LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH
Kita hanya masuk, mengambil apa yang kita perlukan, dan keluar dari toko tersebut dan semua yang telah kita beli secara otomatis dikurangi dari kartu kredit. Terdapat beberapa sensor pada toko tersebut, kasir-kasir AI bekerja selama 24 jam 7 hari tanpa membawa drama kehidupan pribadi di lingkungan kerja.
5. Agen Perjalanan
tornosnews.gr
Saat ini kita telah merasakan layanan tanpa orang ketiga untuk memesan penerbangan atau ruangan hotel yang dapat kita lakukan sendiri melalui situs web dan aplikasi perjalanan tertentu.
Misalnya saja Skyscanner yang mengambil alih industri tiket penerbangan, booking.com dalam industri pemesanan hotel serta Airbnb yang mengacaukan bisnis hotel secara keseluruhan. Bahkan kita dapat langsung meminta Siri untuk melakukan pemesanan penerbangan dan perjalanan kita.
Melansir ttgmedia.com (10/06/2016) dan tornosnews.com (13/16/2016), dua tahun yang lalu pada Juni 2016 sebuah konfresi ITT mengeluarkan laporan resmi sebuah tinjauan masa depan global (a Global Futures and Foresight whitepaper) berjudul “Menanti Masa Depan Kita” (Looking Forward to Our Future) berkenaan dengan masa depan perjalanan dan turisme yang disusun oleh Graeme Leach, seorang ahli ekonomi dan dipresentasikan di Tel Aviv, Israel.
Ia menyatakan bahwa “It is possible that just three years later, artificial interfaces could take over, effectively replacing smartphones as a user interface” Berbagai cakupan aktivitas umum yang nampaknya akan tergantikan oleh AI diantaranya ialah pencarian web, mendapatkan berita atau nasihat perjalanan dan digunakan sebagai asisten pribadi.
Tidak hanya teknologi AI, teknologi virtual reality (VR) telah diadopsi oleh perusahaan besar. Melalui teknologi VR tersebut skema “try before you fly” yang digunakan Samsung Gear VR headset menghasilkan pemesanan penerbangan dan hotel lebih dari 12.000 poundsterling sekitar dua tahun yang lalu.
Maka brosur-brosur perjalanan sudah tidak akan digunakan lagi. Tidak hanya itu, peran sistem pemesanan, mesin pencarian dan agen pemesanan beberapa tahun ke depan akan teralih ke media sosial.
Hal ini dikarenakan jaringan-jaringan sosial membantu para penggunanya apa yang mesti mereka beli. Sehingga menurut kepala petugas digital Thomas Cook –sebuah perusahaan agen perjalanan Inggris, menyatakan bahwa tawaran untuk agen travel media sosial merupakan kemungkinan yang nyata.
6. Akuntan dan penghitung pajak
Pexels/rawpixel
Pekerjaan yang membosankan dan berulang-ulang semacam akuntan dan penghitung pajak akan diambil alih kecanggihan alogaritma. Peran akuntan hanya melihat data kasar anda dan mengorganisasikannya.
Walaupun biaya yang dibutuhkan sekitar belasan triliun dolar untuk menciptakan AI yang amat canggih dalam menggantikan peran para akuntan dan auditornya dengan amat sempurna, modal menciptakan perangkat lunak tersebut akan kembali dalam jangka waktu kurang dari dua tahun.
Digital Trends pun menyatakan pekerjaan seperti pengacara dan analis finansial layaknya akuntan dapat dialihkan AI karena komputer dapat menempatkan pola-pola dan melakukan perdagangan lebih cepat dari analis manusia yang paling bermata-elang sekalipun.
7. Dokter atau profesi-profesi medis
medgadget.com
Contoh-contoh pekerjaan atau profesi lainnya yang berkemungkinan hilang beberapa dekade ke depan ialah dokter. Algoritma dapat membuat diagnosa penyakit yang diderita pasien, yang mana saat ini komputer-komputer digunakan untuk membuat rekomendasi-rekomendasi terbaik untuk mengobati kanker.
Selain itu juga telah dikembangkan ahli apoteker AI, semacam alat yang dapat membantu mengobati kelainan fisik atau bahkan robot-robot yang melakukan bedah atau operasi.
8. Musisi atau seniman
daily.bandcamp.com
Musisi atau seniman pun diperkirakan terlaihkan oleh teknologi AI di masa depan. Sebagaimana kita ketahui bahwa para pekerja di industri kreatif telah banyak bermunculan, yakni mereka yang mengomposisikan stok musik untuk komersial atau menciptakan ilustrasi-ilustrasi yang dipesan untuk undangan pernikahan.
Mereka ini seringkali dibayar rendah. Saat ini terdapat sistem AI yang dapat menghasilkan stok musik atau menciptakan gambar-gambar berdasarkan deskripsi tulisan. Teknologi ini akan semakin maju yang dapat melebihi kekreatifan individu manusia.
Bukanlah seniman jika tidak dapat menguasai atau mempelajari alat ini, maka seniman di masa depan nampaknya ialah mereka yang menciptakan algoritma genetika untuk menghasilkan lukisan dibandingkan melukis sendiri.
9. Para pekerja di restoran cepat saji, pramusaji, bartender hingga chef
digitaltrends.com
Upah yang di bawah minimum untuk pekerjaan tanpa kecakapan menuai beberapa protes di masyarakat terkait dengan para pekerja di tempat makanan cepat saji ini. Sehingga solusi otomatisasi untuk peran-peran pekerja di tempat-tempat makanan cepat saji lebih diperlukan dan lebih mudah diterapkan dibandingkan di area lainnya.
Para perusahaan makanan cepat saji ini tidak melakukannya secara langsung dikarenakan mereka tidak memiliki insentif apapun manakala situasinya dalam keadaan baik-baik saja. Namun dengan protes-protes dari masyarakat, pemerintah dapat saja menyelesaikannya dengan pengalihan pekerjaan dari manusia ke otomatisasi mesin.
Selain itu, walaupun nampaknya tidak semua tempat meniadakan pramusaji dan bartendernya, sebagian besar restoran atau kafe di beberapa belahan dunia telah melakukannya. Interaksi sosial memang perlu, namun tidak selalu dibutuhkan.
Hal tersebut dikarenakan seringkali beberapa pelanggan hanya ingin duduk dan makanan yang mereka pesan secepatnya di antar ke meja mereka, menikmatinya dan pergi. Hanya dengan alogaritma yang terdokumentasikan dengan baik di sebuah iPad saja telah dapat menggantikan pekerjaan pramusaji dan bartender.
Miso Robotics’ burger-preparing Flippy mampu menyiapkan makanan dan menyajikannya dengan kecepatan yang tidak dapat ditandingi oleh juru masak manusia.
Selain itu, teknologi Watson IBM disebut Chef Watson telah dapat menghasilkan resep-resep baru dari tulisan secarik kertas menggunakan pengetahuan kimia rasa dan paduan-paduan bumbu. Kemudian dengan menambahkan table delivery drones restoran-restoran tidak perlu lagi pramusaji untuk mengantarkan makanan tersebut.
10. Tentara dan pilot militer
roboticsbusinessreview.com
Apabila kita melihat peperangan di masa lampau, peperangan ditentukan berdasarkan siapa yang memiliki jumlah tentara yang paling banyak. Lalu bagaimana industri militer saat ini? Saat ini peperangan ditentukan berdasarkan permainan teknologi. Kita bahkan sudah jarang sekali bahkan tidak melihat seorang tentara memanggul senjata dan mengendarai kuda ke lokasi peperangan, karena sudah tidak efisien.
Beberapa persenjataan yang canggih kini dapat memukul atau mengenai target lebih akurat diandingkan dengan kemampuan manusia, tanpa membahayakan jiwa pemandunya yang duduk nyaman di kursi jauh di belahan dunia lainnya.
Walaupun tentara manusia nantinya masih diperlukan namun bukan tentara yang biasa kita kenal dulu atau selama ini. Tentara manusia ini merupakan tentara yang terbaik dari yang terbaik, yang mana dipergunakan saat tidak ada teknologi yang digunakan.
Masih banyak beberapa jenis pekerjaan lainnya yang diprediksi hilang atau tergantikan oleh mesin dengan sistem teknologi AI tersebut, seperti penjual saham, kasir bank, staf operasional, dan lain-lain.
Namun demikian, media lain seperti Forbes menyatakan bahwa keberadaan AI hanya menggantikan tugas, bukan pekerjaannya. Mesin-mesin berteknologi AI hanya akan menggantikan tugas-tugas yang membosankan, sementara manusia akan memegang tugas tingkat tingkat tinggi.
Hmm, apakah kamu sudah bersiap menjalani karier di era revolusi industri 4.0 ini?(idntimes.com)
Info ruanglab lainnya:
- Mengenal Apa itu Clickworker dan Contoh Pekerjaannya
- Padahal Sudah Dihapus! Data Tetap Bocor, Kenapa Ya?
- Apa Saja Keuntungan Menjadi Seorang Dropshipper
- Pengertian Komputerisasi dan Perbedaannya dengan Komputer