Motor Listrik Dan Komponen Penyusunnya

Motor Listrik Dan Komponen Penyusunnya – Salahsatu alat listrik yang pengaplikasiannya paling banyak digunakan adalah motor. Dalam dunia listrik ataupun elektronik, motor listrik atau motor electric adalah sebagai penggerak atau aktuator yang merupakan output dari sistem pengaturan yang dioperasikan.

Daftar Isi :

Pengertian Motor

Motor juga merupakan mesin konversi energi karena pada input motor dialiri dengan energi listrik dan outputnya motor akan menghasilkan energi mekanik berupa putaran. Dalam penerapannya putaran inilah yang dimanfaatkan untuk memudahkan pekerjaan ataupun memenuhi kebutuhan, seperti conveyor, kipas angin, mesin bor dan masih banyak alat kerja lainnya yang menggunakan motor sebagai aktuator dan penggeraknya.

Kecepatan putaran motor listrik sebanding lurus dengan tegangan yang masuk pada terminal inputnya. Semakin besar tegangan yang digunakan untuk input motor maka putaran motor pun akan semakin kencang. Sebaliknya jika kita ingin membuat suatu motor berputar dengan putaran lamban dapat kita lakukan dengan menurunkan tegangan yang masuk ke terminal input motor tersebut.

Meskipun demikian, setiap motor listrik memiliki spesifikasi dan karakteristik masing-masing yang berbeda sehingga kita tidak bisa menggunakan listrik dengan tegangan yang tinggi untuk menggerakkan motor listrik yang berukuran kecil. Maka dari itu ada baiknya sebelum kita mengoperasikan sebuah motor listrik agar mengetahui terlebih dahulu spesifikasinya seperti frekuensi, arus ataupun tegangan operasi motor tersebut.

Pada penerapannya motor listrik memiliki jenis yang berbeda bergantung spesifikasi dan menyesuaikan kebutuhan. Namun berdasarkan arus listrik yang digunakan dalam pengoperasiannya, motor listrik dibedakan menjadi 2 yaitu motor listrik AC dan motor listrik DC.

Motor listrik AC terdiri dari :

  1. Motor Sinkron
  2. Motor Asinkron/Induksi. Motor induksi ini terbagi lagi menjadi motor induksi satu phasa dan motor induksi 3 phasa.

Sedangkan motor listrik DC terdiri dari :

  1. Separately Excited DC Motor (Motor DC Sumber Daya Terpisah)
  2. Self Excited DC Motor (Motor DC Sumber Daya Sendiri). Motor listrik jenis ini terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu motor DC tipe shunt, motor DC tipe seri, dan motor DC tipe compound atau gabungan dari kedua jenis motor DC yang pertama.

Komponen Motor Listrik

Pada konstruksi motor listrik terdapat beberapa komponen penting yang utama yaitu :

1. STATOR

Pada motor listrik terdapat sebuah bidang yang disebut dengan stator. Stator pada motor listrik adalah bagian yang diam. Stator tersusun dari lilitan atau kumparan-kumparan di dalamnya. Pada stator juga terdapat plat-plat besi yang disusun berderet dan membentuk circle atau putaran 360 derajat. Plat-plat besi ini digunakan sebagai tempat menempelnya kumparan.

Kumparan pada stator motor listrik dibentuk dari kawat tembaga khusus atau biasa disebut kawat email yang dililitkan secara terstruktur.

Stator menerapkan prinsip fisika listrik yang menyatakan bahwa disekitar kawat penghantar berarus terdapat medan magnet yang arahnya tegak lurus terhadap arus tersebut. Berdasarkan prinsip inilah stator pada motor listrik menggunakan kumparan kawat tembaga. Dengan begitu, ketika arus listrik masuk ke kumparan maka akan terbentuk medan magnet pada stator.

2. ROTOR

Komponen pada motor listrik yang penting selanjutnya setelah stator adalah rotor. Rotor merupakan bagian dari motor listrik yang bergerak. Rotor berfungsi untuk menghasilkan energi mekanik sehinggamotor listrik memiliki output berupa putaran.

Rotor umumnya berbentuk silinder sehingga dapat menghasilkan putaran yang balance. Bahan konstruksi rotor biasanya terbuat dari besi padat. Perputaran rotor disebabkan karena adanya medan magnet dari lilitan kawat email pada rotor.

Torsi dari perputaran rotor ini ditentukan oleh banyaknya lilitan kawat email dan juga diameternya.

3. HOUSING MOTOR

Motor listrik memiliki rumah yang berfungsi sebagai tempat menempelnya stator dan untuk melindungi komponen-komponen penting motor lainnya. Rumah motor listrik terbuat dari bahan yang bersifat tidak menghantarkan listrik atau isolator. Bahan yang sering kita temui biasanya berupa fiber, aluminium, atau besi yang telah dicampur dengan bahan lain sehingga bersifat isolator.

4. BEARING

Agar putaran dari poros rotor dapat stabil maka diperlukan sebuah konstruksi yang disebut bearing. Penggunaan bearing sangat penting karena jika tanpa menggunakan bearing dalam jangka waktu yang lama dan putaran yang sangat cepat maka akan terjadi selip sehingga rotor tidak berputar dengan stabil dan lama-kelamaan akan mengakibatkan rotor tidak dapat berputar.(belajaronline.net)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *