Mengenal Pengertian Backbone dan Fungsinya Serta Cara Kerja Backbone dalam Jaringan – Apa itu backbone ? Mungkin istilah itu terdengar asing bagi orang awam. Namun, bagi orang yang telah berkecimpung di dunia jaringan pasti sudah sering mendengar istilah backbone bahkan telah mengetahui seluk beluk backbone dalam jaringan. Biasanya, jaringan backbone dirancang untuk memudahkan Anda dalam mentransfer data pada suatu jaringan.
Sebagai contoh sederhana, Anda ditugaskan untuk merancang jaringan di gedung bertingkat, disetiap tingkat tersebut masing-masing dibangun jaringan lokal. Maka yang dapat Anda lakukan ialah memasang satu kabel dengan sebagai lajur utama dan satu kabel sebagai jalur khusus. Disinilah peran jaringan backbone, dimana menghubungkan beberapa jaringan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa backbone disebut sebagai jalan tol. Backbone ini juga yang membedakan network yang terdapat di satu lokasi yang sama. Misalnya perusahaan yang terdiri dari beberapa divisi dan setiap divisi dibedakan menggunakan network yang dimilikinya.
Dengan merancang backbone dalam jaringan dapat mengatasi beberapa masalah yang sering terjadi, seperti masalah kecepatan interkoneksi antar jaringan lokal. Untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal itu bisa saja hanya memanfaatkan kabel jaringan UTP, namun aliran data akan terasa semakin lambat. Sebab, kabel UTP hanya dapat dilewati dengan kecepatan transfer hingga 100 Mbps, sedangkan jaringan backbone mampu memuat hingga 10 Gbps.
Bagi Anda yang ingin memahami backbone dalam suatu jaringan, Anda dapat menyimak pembahasan dalam artikel kali ini. Sebab, artikel kali ini akan membahas mengenai pengertian backbone, fungsinya dan juga cara kerja backbone dalam jaringan. Untuk pembahasan pertama dimulai dari pengertian backbone dibawah ini.
Daftar Isi :
Pengertian Backbone dalam Jaringan
Dalam dunia jaringan komputer, backbone merupakan saluran pusat atau koneksi yang dirancang untuk mentransfer aliran lalu lintas data di suatu jaringan. Pada umumnya, backbone dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal LAN dengan jaringan yang jangkauannya lebih luas (WAN) secara bersamaan.
Tentunya untuk membangun backbone terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni jaringan ini membutuhkan bandwidth yang besar, kecepatan transmisi yang tinggi dan didukung dengan infrastruktur yang memiliki kehandalan tinggi. Biasanya, jaringan ini dirancang dengan menggunakan media transmisi seperti satelit, microwave atau Fiber Optic. Namun, karena jaringan backbone membutuhkan bandwidth yang besar, maka menggunakan media fiber optic yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan menggunakan jaringan backbone, maka kinerja jaringan menjadi lebih maksimal.
Pada prinsipnya, terdapat tiga bagian penting dalam infrastruktur telekomunikasi saat ini, yaitu :
1. Infrastruktur Backbone Internasional
Backbone internasional merupakan jaringan backbone yang menghubungkan lalu lintas (traffic) jaringan domestik menuju jaringan internasional. Infrastruktur jaringan ini dirancang dengan menggunakan Fiber Optic dari bawah laut dan satelit regional dan internasional.
2. Infrastruktur Backbone Domestik
Backbone domestik adalah infrastruktur jaringan yang menghubungkan seluruh kota di Indonesia. Untuk menghubungkan kota-kota bagian barat Indonesia menggunakan Fiber Optic, sedangkan untuk akses ke seluruh wilayah Indonesia menggunakan satelit dan radio.
3. Jaringan Akses
Jaringan akses merupakan jaringan dengan mengakses pelanggan secara langsung. Infrastruktur inilah yang membutuhkan investasi yang besar dengan berbagai teknologi yang berkembang. Namun, secara umum media yang digunakan untuk merancang infrastruktur ini adalah kabel dan wireless, dimana keduanya memiliki keuntungannya masing-masing.
- Baca Juga : Mengenal Pengertian React JS
- Baca Juga : Jenis Konektor Jaringan Komputer dan Fungsinya
Fungsi Backbone
Pada dasarnya, backbone dirancang dengan maksud untuk memaksimalkan kinerja komunikasi data dalam jaringan yang berskala besar. Contohnya dalam hal transfer data. Backbone yang memiliki peran penting dalam proses tersebut.
Selain itu, masih ada beberapa fungsi backbone yang harus Anda ketahui, yaitu :
- Dengan kemampuan yang dimiliki backbone, yaitu dapat melakukan transfer data hingga mencapai 100 Mbps dapat mengurangi terjadinya bottleneck, keadaan dimana terjadi kepadatan atau beban user untuk mengakses data dalam jaringan.
- Mampu meningkatkan interkoneksi antar jaringan lokal yang telah dirancang
- Jaringan Backbone umumnya menggunakan teknik dual ring, sehingga mempunyai fault tolerance yang sangat tinggi.
Cara Kerja Backbone dalam Jaringan
Hingga kini, penerapan backbone jaringan yang terbaik adalah yang digunakan internet. Sebab, hampir semua web browser, streaming video atau arus lalu lintas data lainnya menerapkan backbone dalam jaringannya.
Mereka terdiri dari router jaringan dan switch yang dihubungkan terutama oleh kabel serat optik (walaupun beberapa segmen Ethernet pada link Backbone lalu lintas juga ada). Setiap link serat pada Backbone biasanya menyediakan 100 Gbps bandwidth jaringan . Komputer jarang terhubung ke Backbone secara langsung
Pada umumnya, jaringan backbone terdiri dari router jaringan dan switch yang dihubungkan menggunakan Fiber optic. Setiap link Fiber Optic menyediakan bandwidth sebesar 100 Gbps. Komputer sangat jarang terhubung ke backbone secara langsung. Sebaliknya, penyedia jasa internet atau dikenal dengan Internet Service Provider terhubung langsung ke backbone jaringan dan komputer secara tidak langsung terhubung ke backbone tersebut.
Jaringan backbone banyak digunakan karena memiliki kemampuan yang handal dalam mencegah terjadinya bottleneck yang dapat menyerang server pusat. Biasanya, kabel yang digunakan merupakan jenis fiber optic dengan kabel RG-58/8. Konektor yang digunakan seperto ST untuk fiber optic, BNC pada kabel RG-58 dan AUI pada kabel RG-8.
Jaringan backbone yang sering digunakan adalah jaringan yang menyediakan infrastruktur yang mendukung jaringan lokal yang terhubung dengan area pusat, dimana seluruh karyawan dapat sharing data dengan proses yang sangat mudah dan cepat. Selain itu, jaringan backbone juga sering diterapkan pada area kampus. Dengan membuat jaringan lokal yang difungsikan pada setiap bangunan yang terhubung dengan sistem terpusat sehingga memungkinkan terjadinya sharing data melalui interkoneksi jaringan, dimana semua jaringan berjalan secara independen namun masih dapat bertukar data dalam jaringan terhubung.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian backbone, fungsinya dan bagaimana cara kerja backbone dalam jaringan. Dengan begitu, artikel diatas dapat menambah wawasan Anda dan memberikan referensi bagi Anda yang akan membangun jaringan backbone. (nesabamedia.com)
Info ruanglab lainnya:
- Apa Itu Node Dalam Jaringan
- Mengenal Pengertian CLI (Command Line Interface)
- Mengenal Pengertian Clock Speed pada Prosesor