Mengenal Apa itu Tower Crane ?

Mengenal Apa itu Tower Crane ? – Tower crane adalah mesin pengangkat beban yang digunakan untuk memudahkan proses konstruksi terutama pada gedung tinggi. Ciri khas dari tower crane jenis ini adalah ukurannya yang bisa mencapai hingga ketinggian 100 meter di atas tanah.

Karena ukuran tinggi tersebut, tower crane adalah jenis yang sering dipakai saat pembangunan apartemen, gedung tinggi, kantor perusahaan dan lain lain. 

Daftar Isi :

Bagian Tower Crane

Dalam pengoperasiannya, bagian tower crane terdiri dari 7 bagian yaitu

1. Base station

Tower crane merupakan crane jenis tanam yang memerlukan pondasi saat dioperasikan. Pondasi ini melalui proses pengecoran menggunakan semen dengan kedalaman lubang yang telah ditentukan sebelumnya. Bagian base station adalah bagian dasar yang terdiri dari 4 kaki penopang kemudian ditanamkan dan dicor. 

Pondasi yang kuat sangatlah penting. Karena hal ini akan berpengaruh pada seberapa kokohnya tower crane tersebut.

2. Mast Section

Setelah pondasi ditanam, kemudian bagian tiang tower crane. Mast section adalah rangkaian dari beberapa bagian yang menjadi tiang tower crane. 

3. Slewing

Beberapa bagian atas pada Tower crane dapat berputar hingga 360 derajat pada porosnya. Ini dikarenakan adanya slewing mechanism di atas mast section. Kendali slewing terdapat pada handle di kabin kontrol.

Baca Juga : Mengenal Jenis-jenis Jembatan yang Ada di Dunia

4. Counter Jib

Untuk menyeimbangkan bagian jib (boom), terdapat counter jib yang berisi imbangan berat (counter weight) yang berisi beban. Bagian ini membuat tower crane dan tie bar bisa bergerak seimbang. Massa counter jib yang terpasang telah melalui proses perhitungan dan perencanaan. 

5. Jib

Jib terdiri dari bagian motor trolley, hoist dan crane. Jib crane adalah bagian yang bertugas sebagai tempat meletakkan motor trolley dan hoist. Ini merupakan sebuah rel dengan kaitan hoist crane sebagai alat mengangkat beban. Bagian jib terbagi dalam 2 jenis yaitu saddle dan luffing. Berikut penjelasannya :

  • Saddle Jib

Saddle jib adalah jenis jib dengan instalasi sudut 90° pada tiang.

  • Luffing Jib

Luffing jib adalah jenis jib yang dirangkai dengan sudut >90° saat proses instalasi

6. Tower top

Bagian tower top pada tower crane terdiri atas kabin kontrol dan kepala cad. Disinilah tempat operator crane mengendalikan dan mengoperasikan tower crane. Untuk bisa mencapai bagian ini, pekerja harus memanjat tangga untuk sampai ke kabin kontrol. Kemudian semua pergerakan tower crane akan berpusat pada kabin tersebut. Di dalam kabin kontrol terdapat sebuah kursi, tombol, dan dua buah handle yang memiliki perbedaan fungsi, yaitu

– menurunkan dan mengangkat hoist

– menggeser motor trolley maju atau mundur

– memutar motor slewing

Baca Juga : Mengenal Struktur Keamanan Pada Alat Berat: ROPS, FOPS dan OPG

Perencanaan pada Tower crane

Saat melakukan proses mengangkat beban, ada beberapa hal yang sangat penting untuk anda perhatikan. Jika tidak diperhatikan dan diperhitungkan dengan baik, maka dapat beresiko terjadi kecelakaan kerja. Beberapa hal penting yang perlu Anda tahu yaitu

  1. Berat dan Potensi Berayun pada Beban

Beban yang dikaitkan pada derek kemudian diangkat untuk diletakkan pada bidang yang lebih tinggi. Pada proses pengangkatan tentunya ada resiko bahwa beban yang diangkat akan berayun-ayun di atas. 

Poin ini perlu anda perhatikan. Seberapa besar potensi berayun, apakah jika beban berayun akan membuat beban terjatuh, dan lain sebagainya. 

  1. Estimasi waktu memindahkan beban

Untuk mengurangi terjadinya resiko berayun pada beban, anda dapat memperhitungkan kecepatan mengangkat dan estimasi waktu yang dibutuhkan. Berapa lama proses yang diperlukan untuk mengangkat sebuah beban sehingga bisa sampai di atas. 

Selain mengangkat, tentu akan berlanjut ke menurunkan beban. Hal ini pula perlu memperhitungkan waktu yang dibutuhkan mesin, kecepatan yang pas dan selanjutnya ada kondisi tekanan angin.

  1. Tekanan Angin

Saat melakukan pengangkatan barang menggunakan tower crane, anda akan membawa barang tersebut ke atas. Sehingga tekanan angin bisa jadi cukup kencang. Untuk itulah anda perlu memperhitungkan daya kencang angin.

Tekanan angin yang tinggi bisa menyebabkan banyak hal, namun yang paling besar kemungkinannya adalah olengnya tower crane atau jatuhnya muatan yang diangkat.

Cara Kerja Tower Crane

Sederhananya tower crane adalah alat untuk menaikkan dan mengangkat barang. Untuk melakukan hal itu, anda perlu merangkai tower crane terlebih dahulu. Berikut proses merangkai dan cara kerja tower crane. 

Tower crane dirangkai dengan diawali penanaman base station dan pengecoran

Setelah kering section mast dirangkai hingga mencapai ketinggian tertentu

Diikuti dengan bagian lain seperti Counter jib crane, kabin kontrol, trolley, slewing dan lainnya

Cara kerja tower crane terbagi dalam beberapa pergerakan, diantaranya :

lifting : mengangkat muatan dari dasar ke atas

trolleying : perpindahan trolley secara horizontal 

slewing : gerakan rotasi pada poros di bagian slewing machine

Jenis Tower Crane

Free Standing Tower Crane

Jenis free standing tower crane adalah jenis yang paling banyak digunakan untuk membangun gedung. Tower crane ini menggunakan pondasi yang ditanam sehingga dapat berdiri tegak. 

Rail Mounted Tower Crane

Jika pada free standing tower crane pondasinya ditanam, pada jenis ini bagian bawah tower crane dipasangkan pada rel. Bagian dasar rail mounted tower crane terdapat roda yang bergerak pada rail dengan menggunakan mesin. Sedangkan untuk bagian mast section hingga top tidak ada perbedaan dengan free standing tower crane. 

Tied-in Tower Crane

Tied in tower crane digunakan untuk bangunan di yang berukuran hingga 200 meter dengan ciri khas pada mast sectionnya. Bagian tiang dikaitkan pada konstruksi gedung. Jenis ini digunakan untuk meredakan potensi membengkoknya tiang akibat tekanan dan kekencangan angin. (wira.co.id)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *