Mengapa Jangan Minum Air Hangat Pada Kemasan Botol Plastik?

Mengapa Jangan Minum Air Hangat Pada Kemasan Botol Plastik? – Pernahkah kita mendengar tentang larangan meminum air pada botol plastik yang lama tersimpan di mobil? Jika pernah, larangan tersebut memang harus diindahkan, karena penelitian membuktikan meminum air hangat pada botol plastik yang tersimpan lama dapat meningkatkan pelepasan antimony atau antimon dan bisphenol A atau disingkat BPA.

Botol air plastik terbuat dari polyethylene terephthalate. Ketika dipanaskan, bahan ini melepaskan bahan kimia antimon dan bisphenol A, yang biasa disebut BPA. Antimon dianggap sebagai karsinogen oleh International Agency for Research on Cancer. Sedangkan menurut penelitian terbaru, jumlah berbahaya bisphenol A (BPA) yang larut dari botol plastik ke dalam minuman sangat tergantung pada suhu cairan.

Water bottle toxin news release images.

BPA dapat mempengaruhi kadar hormon yang mampu meniru hormon alami tubuh terutama estrogen, hal ini dapat memicu risiko kesehatan jika terkena pada tingkat tinggi, mengingat hormon memberikan fungsi yang berbeda di seluruh tubuh. Saat ini, BPA telah terbukti mempengaruhi reproduksi dan perkembangan otak.

Dari sekian banyak penelitian, memang belum ada hasil pasti yang ditemukan dari efek BPA pada botol plastik minuman. Namun demikian, ilmuwan menjelaskan efek samping yang dialami jika terkena paparan BPA, diantaranya:

  • Kerusakan struktural otak
  • Hiperaktif, peningkatan agresivitas, dan gangguan belajar
  • Peningkatan pembentukan lemak dan risiko obesitas
  • Fungsi kekebalan tubuh diubah
  • Pubertas dini, stimulasi pembangunan kelenjar susu, terganggu siklus reproduksi, dan disfungsi ovarium
  • Perubahan perilaku spesifik gender, dan perilaku seksual yang abnormal
  • Stimulasi sel-sel kanker prostat
  • Peningkatan ukuran prostat, dan penurunan produksi sperma

Para ilmuwan dari Universitas Nanjing di Tiongkok dan University of Florida meneliti efek menyimpan 16 merek air minum kemasan (semua merek dijual di Tiongkok) pada tiga suhu yang berbeda: 39 ° F (3,9 ° C), 77 ° F (25 ° C), dan 158 ° F (70 ° C), masing-masing dimaksudkan untuk meniru suhu kulkas, suhu kamar standar, dan suhu bagian dalam mobil.

Kemudian para peneliti memeriksa tingkat dua zat – antimon dan bisphenol A (BPA) – setelah satu, dua, dan empat minggu. Antimon atau jejak logam berat, telah ditemukan sebagai zat yang memainkan peran penting dalam paru-paru, jantung, dan penyakit pencernaan, menurut review studi 2009.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker mengklasifikasikan salah satu bentuk logam, disebut antimony trioksida, sementara itu BPA, adalah bahan kimia yang dapat meniru estrogen dalam tubuh dan ditemukan di beberapa plastik “karsinogen”. Botol plastik karsinogen sebetulnya sudah dilarang digunakan pada botol bayi oleh Food and Drug Administration (FDA).

Peneliti menemukan bahwa suhu naik seiring dengan berlalunya waktu, semakin tinggi pula antimon yang terdeteksi dalam botol air. Secara khusus, pada 77 ° F, pelepasan antimon meningkat sebanyak dua kali lipat lebih banyak dari suhu awal pada suhu dingin – meskipun kadar jejak logam bervariasi tergantung merek, tampak kenaikan secara signifikan pada 77 ° F untuk 6 botol air minum dari 16 merek.

Sementara itu, kenaikan tingkat BPA hanya terlihat pada tiga merek pada suhu 77 ° F. “Meskipun demikian, masih tidak cukup tinggi untuk menyebabkan kekhawatiran” menurut Lena Q. Ma, salah satu peneliti dari Tiongkok. Meskipun kehadiran BPA dalam botol air masih merupakan sebuah misteri, “secara teori, plastik tidak boleh mengandung BPA,” katanya.

Pada 158° F atau kondisi panas mobil di musim panas, konsentrasi antimon secara konsisten meningkat, hingga menghasilkan 319 kali lipat kadar logam, dibandingkan dengan kadar dalam kondisi kulkas.

Tingkat tertinggi yang diukur adalah 0,00026 miligram per liter air, yang masih lebih rendah dari batas hukum EPA yaitu 0,0006 miligram per liter untuk air minum. Namun, negara-negara lain seperti Jepang, telah menetapkan batas ketat pada substansi.

Ilmuwan memperkirakan bahwa, skenario terburuknya, merek botol plastik yang paling terkontaminasi adalah 0,0004 mg antimon per kilogram berat badan setiap hari, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kalsium – yang sering ditemukan pada botol air mineral – menunjukan dapat meningkatkan pelepasan antimon. “Oleh karena itu, risiko kesehatan yang disebabkan oleh pelepasan antimony dari botol plastik PET dalam penelitian ini mungkin bisa dianggap tidak banyak berpengaruh.”

Mengapa antimon ada dalam botol plastik?

Jejak logam diperlukan untuk pembuatan polyethylene terephthalate (PET), bahan yang paling populer untuk kemasan makanan dan minuman. Meskipun air kemasan dalam penelitian ini dari Tiongkok, di Amerika Serikat dan negara lainnya juga memiliki antimon dalam plastik. “Tapi saya tidak bisa mengatakan bahwa apa yang ditemukan di Tiongkok adalah apa yang akan ditemukan di AS” kata Ma. Variabilitas penelitian sangat berpengaruh pada kualitas botol plastik PET di negara tersebut.

Meskipun hasil penelitian menunjukan tingkat pencemaran yang relatif rendah, Ma masih menyarankan untuk tidak meminum air pada botol plastik yang sudah hangat dan tersimpan dalam waktu yang lama. Hal ini dikarenakan “jika memiliki botol air dalam suhu panas, antimon akan dilepaskan dari plastik dan masuk ke dalam air,” kata Ma. Ia juga memberikan saran sebaiknya air pada botol plastik disimpan dalam lemari es atau dalam kondisi suhu kamar.

Ma menegaskan bahwa botol plastik air minum baik-baik saja, hanya saja jangan menyimpannya terlalu lama di suhu panas seperti yang terjadi dalam mobil. Bahkan penelitian lainnya seperti yang diterbitkan pada artikel website cancerresearchuk.org. BPA tidak berpengaruh sama sekali pada kesehatan, karena tidak adanya bukti penelitian akibat buruk dari BPA.

Ia juga menambahkan bahwa, perhatian lebih banyak harus diberikan untuk minuman lain yang dikemas dengan botol plastik polyethylene terephthalate, seperti susu, kopi, dan jus asam. “Kami hanya menguji air murni. Jika itu adalah jus asam, ceritanya mungkin akan berbeda.”

Memperhatikan penjelasan ilmiah di atas, mungkin diantara kita ada yang berpikir tak perlu khawatir untuk tetap meminum air di kemasan botol plastik, atau mungkin ada yang berpikir ulang dan sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasaan minum air di kemasan botol plastik.

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *