Kenali perbedaan Pengertian Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi – Beberapa waktu yang lalu kita pernah membahas sinonim dan antonim. Pada kesempatan ini Kelas Bahasa Indonesia akan membahas materi yang serupa, yaitu homonim, homofon, homograf, dan polisemi. Langsung saja kita bahas satu persatu.
1. HOMONIM
Secara etimologis, homonim terdiri dari dua kata, yaitu homo yang berarti sama dan nym yang berarti nama. Secara umum bisa kita definisikan bahwa Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi memiliki lafal atau ejaan yang sama. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-contoh berikut ini :
Contoh 1
– Nasib petani apel malang itu sungguh malang, akibat keteledorannya tahun ini dia tidak bisa panen
Pada kalimat di atas terdapat dua kata malang tetapi makna dari kedua kata tersebut berbeda.
Makna kata malang yang pertama adalah nama kota, sedang makna kata malang yang kedua adalah nasib yang buruk.
Contoh 2
Adik asyik membuat mainan dari malam, sampai-sampai dia tak sadar bahwa hari sudah mulai malam.
Pada contoh di atas makna kata malam yang pertama adalah sejenis mainan berbahan lilin, sedang malam yang kedua adalah menunjukkan waktu.
Masih banyak contoh lain dari homonim, seperti :
– Beruang (hewan) & beruang (punya uang)
– Dsb.
2. HOMOFON
Secara etimologis, homofon terdiri dari dua kata, yaitu homo, yang berarti sama dan foni (phone) yang berarti bunyi/suara. Dapat kita artikan homofon Adalah suatu kata yang memiliki lafal/bunyi yang sama, namun tulisan dan artinya berbeda.
Contoh :
1. Pencuri yang tertangkap itu dikeroyok massa. (masyarakat/orang banyak)
2. Masa indah itu, kini telah sirna. (Waktu)
Selain contoh di atas, masih banyak contoh homofon lain, seperti :
– Rock (aliran musik) dengan rok (bawahan pakaian wanita)
– Sanksi (hukuman) dengan sangsi (ragu-
ragu)
– Dsb.
3. HOMOGRAF
Homograf terdiri dari dua kata yaitu homo berarti sama dan graph berarti tulisan. Dari gabungan dua kata tersebut dapat kita artikan bahwa, Homograf adalah suatu kata yang memiliki tulisan sama, namun lafal/bunyi serta artinya berbeda. Simak contoh berikut!
Contoh :
1. Ayah membeli apel sebagai oleh-oleh untuk menjenguk kakek. (buah apel)2. Apel pagi itu dipimpin oleh kepala rumah sakit. (upacara/pertemuan di lapangan)
Contoh kata lain yang berhomograf :
– Serang (nama daerah) dengan serang (menyerbu)
– Teras (halaman rumah) dengan pejabat teras (pejabat tinggi),
– Dsb.
4. POLISEMI
Yang disebut dengan polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.
Contoh :
1). Buah durian adalah buah khas desa Lebakwangi. kata buah pada kalimat tersebut bermakna buah buahan2) Santi adalah buah hati ibunya. kata buah pada kalimat tersebut bermakna anak3) Ayah pulang dari Surabaya dengan membawa buah tangan kata buah pada kalimat tersebut bermakna oleh-oleh
Kata buah pada kalimat-kalimat di atas memiliki makna yang berbeda-beda. Hal ini disebabkann karena konteks serta proses perubahan makna yang terjadi pada kata buah. (web-bahasaindonesia.blogspot.com)
Info ruanglab lainnya:
- Kenali dan Jangan Sampai Salah Pilih 4 Perbedaan Oli 10W-40 dan 10W-30
- Kenali 6 Tanaman Rumah Penyaring Udara Terbaik Untuk Dikoleksi
- Asal-Usul Bahasa Indonesia Terlengkap