Daftar Isi :
James Rosenquist
James Rosenquist terkenal dengan lukisan kolase yang kolosal dengan fragmen gambar yang disandingkan satu sama lain secara misterius. Gambar yang di kolase sebagian besar diambil dari iklan dan media massa.
Dalam kanvas yang besar, gambar produk konsumen, persenjataan, dan selebriti yang tampak tidak terkait ini sebetulnya menyiratkan permasalahan sosial, politik, hingga budaya senimannya sendiri.
Selama enam dekade, Rosenquist terus menciptakan lukisan-lukisan provokatif yang ukuran kanvasnya terhitung sangat besar. Relevansi karyanya bergantung pada keterlibatan dia dan khalayak masyarakat dalam isu-isu ekonomi, politik, lingkungan, dan ilmiah saat itu.
Claes Oldenburg
Oldenburg adalah seniman Pop yang bereksperimen dengan berbagai efek pemindahan, objeknya terkatung-katung antara kenyataan patung dan lukisan. Objek-objek yang disusunnya terdiri dari berbagai benda-benda seperti hamburger raksasa hingga model mesin cuci dan alat pengocok telur.
Pop Art Indonesia
Di Indonesia sendiri pop art adalah aliran yang banyak digemari baik oleh para pelaku seni / desainer maupun masyarakat luas. Belakangan ini, Pop Art seakan menjadi salah satu karya retrospeksi yang kembali hadir dengan nuansa nostalgianya.
Wedha Pop Art
Salah satu tokoh utama yang menyebabkannya adalah Wedha Abdul Rasyid. Ia memulai pergerakan WPAP atau singkatan dari Wedha Pop Art yang menggabungkan konsep melukis kubisme dan pop art. Ia mengungkapkan bahwa ia terpaksa mencari cara baru untuk menggambar ilustrasi wajah ketika usianya mencapai 40 dan pengelihatannya sudah mulai terganggu.
Maka terciptalah gaya Wedha Pop Art sebagai jawabannya. Gaya ini kemudian semakin tumbuh dan berkembang hingga menarik banyak para pelaku kreatif lain untuk mengikutinya. Wedha juga berkata bahwa ia menggunakan berbagai alat bantu teknologi seperti proyektor untuk mempermudah proses kreatif karyanya.
Seperti seniman pop art lainnya Wedha adalah ilustrator ternama di Indonesia. Ia telah berpuluh-puluh tahun bekerja sebagai salah satu ilustrator dan desainer majalah Hai yang sangat populer. Ia juga telah berhasil menggantungkan karyanya di berbagai galeri terkemuka di Indonesia.
Cara Membuat Wedha Pop Art
Mengenai teknisnya sendiri ia menggunakan hitungan kubisme yang mengabaikan kurva kecil menjadi garis lurus. Sehingga katakanlah mudahnya portret yang terbentuk menjadi tampak poligonik atau “kotak-kotak”. Ia juga menggunakan warna hangat sebagai highlight potret, dan warna dingin untuk shading atau bayangan. Konsep ini cukup sederhana dan sangat menarik namun siapa sangka, sangat menantang saat dicoba.
serupa.id
Info ruanglab lainnya:
- Goresan Abraham Salm Dalam Lukisan Keindahan Alam Nusantara Abad ke-19
- Apa itu Kriptografi? Pengertian, Sejarah dan Cara Kerjanya
- Semiotika – Komunikasi tanpa Kata, Pengertian Simbol dan Tanda-tanda
- Kenali Perbedaan Mosaik, Kolase dan Montase serta Contohnya