Kenali Keuntungan dan Kerugian Mempartisi Harddisk

Kenali Keuntungan dan Kerugian Mempartisi Harddisk – Partisi harddisk adalah membagi harddisk menjadi beberapa bagian drive. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari partisi harddisk ini. Diantara keuntungan tersebut adalah dengan partisi harddisk kita bisa menginstal dua atau lebih sistem operasi dalam satu harddisk. Selain itu kita juga bisa terhindar dari masalah kehilangan data ketika kita memformat partisi harddisk yang berisi sistem operasi.

Selain dari beberapa keuntungan tadi, partisi harddisk juga mempunyai beberapa kerugian. Seperti telah ditulis pada artikel sebelumnya tentang cara membuat partisi pada harddisk, kita bisa “memecah-mecah” sebuah harddisk menjadi beberapa bagian drive menggunakan aplikasi atau saat proses instal sistem operasi. Salah satu kerugian dari partisi harddisk adalah kita akan kehilangan beberapa space harddisk untuk area partisi.

Keuntungan dari partisi harddisk

Berikut ini beberapa manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari memecah harddisk menjadi dua atau lebih partisi :

  1. Memisahkan penyimpanan antara sistem operasi dan program file dari data pengguna. Dengan cara ini kita bisa membuat backup image dari sistem operasi dan menaruhnya pada penyimpanan pengguna. Contoh dari aplikasi cara ini misalnya dengan menggunakan Ghost.
  2. Memisahkan sistem operasi dengan virtual memory/paging file, atau pada Linux dikenal dengan istilah Swap.
  3. Mendekatkan akses dari program yang sering dipakai dengan data.
  4. Memisahkan cache dan log file dari file lain. File-file ini bisa berubah ukurannya secara dinamis dan cepat sehingga mengganggu penyimpanan file data.
  5. Memungkinkan penggunaan multi boot dan multi sistem operasi. Dengan partisi kita bisa menginstal beberapa sistem operasi dalam satu harddisk misalnya Linux, BSD dan Windows. Kita bisa menginstal beberapa distro Linux atau beberapa versi Windows yang berbeda dalam satu harddisk. Kemudian kita bisa memilih sistem operasi mana yang kita pakai saat booting pertama kali komputer dihidupkan.
  6. Melindungi atau mengisolasi file ketika terjadi error karena kerusakan harddisk atau gangguan virus. Jika file corrupt kita hanya perlu merecovery partisi harddisk yang bermasalah. Atau misalnya sebuah partisi terkena virus kita hanya perlu scan virus pada partisi tersebut. Berarti jika sebuah partisi bermasalah, partisi lain tidak akan terkena efeknya.
  7. Meningkatkan performa komputer karena ukuran file system yang lebih kecil akan lebih efisien. Sebagai contoh, harddisk dengan ukuran yang besar memerlukan waktu pembacaan sekuensial file tabel yang lebih panjang. Ini tentunya memerlukan waktu yang lebih lama jika dibanding ukuran partisi yang lebih kecil.
  8. Partisi harddisk yang secara signifikan lebih kecil dari ukuran maksimum harddisk sesuai kebutuhan menyebabkan efisiensi waktu proses maintenance harddisk seperti defragment dan check disk. Ukuran partisi yang kecil juga memperkecil ketika kita mem-backup image dari harddisk.
  9. Memperpendek langkah yang bertujuan meminimalkan reposisi head setelah pengambilan data dengan cara mengurangi track yang dijangkau tiap partisi. Ada baiknya kita mempartisi sebuah harddisk menjadi empat atau lima bagian dari total kapasitas harddisk.
  10. Membuat harddisk panjang umur karena meminimalkan langkah dari head saat proses pembacaan dan meminimalkan proses reposisi head setelah pembacaan.

Kerugian dari partisi harddisk

Selain dari beberapa keuntungan diatas, mempartisi harddisk juga memiliki beberapa kerugian, diantaranya adalah :

  1. Mengurangi kapasitas total yang tersedia dari harddisk yang bisa dipakai oleh pengguna untuk menyimpan data. Hal ini terjadi misalnya pada saat membuat beberapa pengaturan sistem operasi yag kita instal, akibatnya kita kehilangan beberapa space untuk menyimpan data pribadi maupun pekerjaan.
  2. Mengurangi performa pengambilan data dari harddisk ketika data diakses secara rutin dan bersamaan dari tiap-tiap partisi yang berbeda. Ini terjadi karena ketika membaca atau menulis data pada partisi yang berbeda, head akan bergerak-gerak mengikuti track dari data yang kita akses. idealnya head hanya membaca satu arena jika harddisk tidak dipartisi, namun karena adanya partisi maka memungkinkan akses yang bersamaan seperti misalnya saat kita melakukan proses kopi file dari satu partisi ke partisi lainnya.
  3. Meningkatkan terjadinya pemecahan data file (disk fragmentation) karena space harddisk yang lebih kecil. Fragmentation adalah pemisahan lokasi data sebuah file pada harddisk. Misalnya sebuah file berukuran 10MB, saat disimpan dalam harddisk tidak diurutkan tempatnya melainkan dipecah menjadi beberapa bagian dan ditaruh pada beberapa lokasi yang berbeda.
  4. Pengguna tidak bisa menggunakan keseluruhan kapasitas memory penyimpanan harddisk. Misalnya kita akan menyimpan satu file sebesar 40GB namun harddisk kita yang berukuran 60GB telah kita partisi menjadi dua masing-masing 30GB akan berakibat file tersebut tidak bisa masuk karena kekurangan kapasitas yang tersedia.
  5. Memungkinkan kesulitan akses jika ada perbedaan file system dan sistem operasi antar partisi. Seperti misalnya ada dua partisi Windows dan Linux dengan file system NTFS dan EXT4 maka partisi dengan file system EXT4 tidak akan terbaca pada Windows. Meskipun NTFS bisa terbaca pada Linux namun harus disesuaikan dengan setting mount point0nya lebih dahulu. bagi beberapa pengguna pemula ini akan sedikit menyulitkan.

Demikian beberapa kuntungan dan kerugian mempartisi harddisk. Secara umum kerugian-kerugian dari partisi tidak terlalu signifikan jadi teknik partisi harddisk masih banyak diaplikasikan oleh banyak pengguna komputer saat ini.(nulis-ilmu.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *