Kelebihan dan Kelemahan dari Workshifting

Kelebihan dan Kelemahan dari Workshifting – Istilah work from home atau WFH yang sudah sangat familiar di telinga kita selama 1,5 tahun terakhir sebetulnya sudah cukup lama popular dan diaplikasikan di luar negeri dengan sebutan workshifting. Meskipun mengandung kata home namun WFH tidak hanya terbatas dilakukan di rumah. Muncul pula istilah seperti work from Bali, yang sebetulnya juga dapat diartikan sebagai work from everywhere. Begitu pula dengan workshifting.

Workshifting adalah sistem kerja yang fleksibel sehingga memungkinkan pelakunya untuk melakukan aktivitas pekerjaan dimanapun, kapanpun, dengan peralatan apapun dan memanfaatkan teknologi yang ada. Sistem kerja ini memberikan kebebasan bagi para pekerja untuk menentukan sendiri kapan dan dimana dia akan bekerja, mimpi yang dipermanis dengan kenyataan bahwa jarak antara ‘kantor’ dan tempat tidur bisa saja hanya berjarak beberapa langkah.

Namun praktiknya apakah workshifting berjalan seindah yang kita bayangkan sebelumnya? Berikut beberapa keunggulan dan kelemahannya yang mungkin pekerja rasakan dan butuh lebih diperhatikan oleh perusahaan:

Kelebihan #1 Fleksibilitas

Pekerja diuntungkan dengan kemudahan bekerja dimanapun dan kapanpun. Fleksibilitas tinggi memungkinkan mereka memilih sendiri tempat dan waktu yang nyaman untuk melakukan kegiatan pekerjaan selama ada koneksi internet. Hal ini tentunya meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja. Perusahaan diuntungkan dengan tingginya produktifitas tanpa penambahan biaya. Hal-hal seperti rapat dan penyimpanan dokumen sepenuhnya dilakukan secara daring.

Kelebihan #2 Hemat Biaya

Tidak ada waktu, tenaga dan biaya yang terbuang untuk kegiatan transportasi dari rumah ke kantor setiap hari. Bagi kaum urban, hal ini sangat signifikan, terutama bagi mereka yang tempat tinggalnya relatif jauh dari kantor. Dalam jangka panjang, mereka dapat menyewa atau membeli rumah di area yang lebih terjangkau secara ekonomi tanpa pertimbangan transportasi sehari-hari. Hal ini secara signifikan dapat menurukan tingkat kemacetan kota dan memiliki efek luar biasa bagi masyarakat luas dan lingkungan hidup. Bagitu pula dengan perusahaan selaku employer dapat berhemat cost seperti sewa gedung kantor, pemakaian listrik, makan siang karyawan, dll.

Kelebihan #3 Keseimbangan Hidup

8 jam kerja, 8 jam waktu personal, 8 jam istirahat. Ya, 8 jam kerja di kantor pada umumnya sudah menjadi standar, namun kenyataanya untuk melaksanakannya orang-orang urban perlu memangkas waktu personal atau istirahat mereka untuk kegiatan transportasi, lembur, menjawab telepon atau membalas email diluar jam kerja, dll. Pada saat jam kerja pun mereka tidak dapat bekerja secara maksimal karena energi mereka sudah terlalu banyak dikeluarkan untuk berdesakan di angkutan umum, berlari mengejar jam masuk kantor supaya tidak mendapat teguran dan pemotongan gaji, atau bahkan mengurangi jam istirahat mereka untuk melaksanakan kegiatan personal yang tidak mungkin ditinggalkan.

Kelemahan #1 Manajemen Waktu

Bagi mereka yang dapat mengatur waktu dengan baik, workshifting adalah hal yang ideal. Namun bagi sebagian orang justru menjadi bencana karena mereka justru kesulitan memisahkan antara waktu kerja, kehidupan pribadi dan waktu untuk istirahat.

Kelemahan #2 Beban Biaya Pekerja

Selain manajemen waktu, pekerja juga dirugikan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan workshifting. Hal-hal seperti biaya langganan internet, pengeluaran listrik, makan siang, sampai dengan risiko kerusakan perangkat kerja mereka. Lebih lagi bagi mereka yang tidak memiliki manajemen keuangan yang baik, mereka dapat dengan mudah terjebak dan justru terlena dengan fleksibilitas, menjadikan mereka lebih boros dan mengurangi produktifitas.

Kelemahan #3 Kontrol Perusahaan

Employer dapat dengan mudah memonitor pekerjaan para pekerjanya saat mereka berada di kantor. Sebaliknya, peran controlling kepada SDM menjadi hal yang lebih sulit dilakukan. Disinilah diperlukan kedewasaan dan kepercayaan tinggi dari kedua belah pihak agar terlaksananya kegiatan kerja dan produktifitas yang lebih tinggi.

Satu hal yg perlu ditekankan adalah penggunaan istilah workshifting yang lebih tepat jika dibandingkan dengan WFH. (teknologi.id)

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *