Kegiatan Webinar Goes to Education 5.0 (Fresh and Fun) 2021 – Terjadi perubahan pendidikan di abad 20 dan 21. Pada 20th Century Education pendidikan fokus pada anak informasi yang bersumber dari buku. Serta cenderung berfokus pada wilayah lokal dan nasional. Sementara era 21th Century Education, fokus pada segala usia, setiap anak merupakan di komunitas pembelajar, pembelajaran diperoleh dari berbagai macam sumber bukan hanya dari buku saja, tetapi bisa dari internet, berbagai macam platform teknologi & informasi serta perkembangan kurikulum secara global, di Indonesia dimaknai dengan merdeka belajar.
Sebagai Pendidik di era society 5.0, para guru harus memiliki keterampilan dibidang digital dan berpikir kreatif. Pendidik juga harus memiliki kecakapan hidup abad 21 yaitu memiliki kemampuan leadership, digital literacy, communication, emotional intelligence, entrepreneurship, global citizenship, team working dan problem solving. Fokus keahlian bidang pendidikan abad 21 saat ini dikenal dengan 4C (Risdianto, 2019) yang meliputi creativity, critical thinking, communication dan collaboration. Tenaga pendidik di abad society 5.0 ini harus menjadi guru penggerak yang mengutamakan murid dibandingkan dirinya, inisiatif untuk melakukan perubahan pada muridnya, mengambil tindakan tanpa disuruh, terus berinovasi serta keberpihakan kepada murid.
Pembelajaran di Indonesia kebanyakan masih menerapkan metode ceramah terkait materi yang ada di buku (teacher centered) sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Kurang terciptanya pembelajaran yang menyenangkan turut menyebabkan siswa tidak dapat berkonsentrasi dan fokus. Hal tersebut menjadikan siswa cenderung ramai, jenuh, dan bosan dalammengikuti proses pembelajaran,serta kemampuan dalam memahami materi pelajaran kurang maksimal. Mencermati kondisi tersebut, mengindikasikan bahwa pembelajaran yang dilakukan kurang menyenangkan.
Oleh karena itu perlu upaya pemecahan dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada saat pembelajaran berlangsung. Salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan adalah dengan menyisipkan ice breaking.
Ice breaking merupakan suatu kegiatan yang dapat digunakan untuk memecahkan kebekuan suasana sehingga menjadi mencair dan dapat kembali seperti keadaan semula (lebih kondusif). Artinya, jika kegiatan tersebut diterapkan dalam proses pembelajaran, maka besar kemungkinan siswa akan kembali pada kondisi bersemangat, bergairah, dan fokus dalam pembelajaran.
Daftar Isi :
Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud kegiatan Webinar Goes to Education 5.0 (Fresh and Fun) 2021 yang diadakan oleh Dosen dari Mata Kuliah Pedagogik Transformatif, sebagai berikut :
- Memberikan tips pengajaran penyemangat belajar dengan metode ice breaking sehigga menghadirkan suasana belajar yang segar dan menyenangkan
- Memberikan pengajaran yang ideal untuk peserta didik menuju era pendidikan 5.0
Sedangkan tujuan kegiatan Webinar Goes to Education 5.0 (Fresh and Fun) 2021 adalah untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar yang menyenangkan dengan kegiatan ice breaker sehingga dapat mencapai tujuan yaitu belajar mengajar yang efektif, kreatif dan efisien dan juga mempersiapkan para pendidik untuk menghadapi era society 5.0 dalam pendidikan, dan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah pedagogik.
Bentuk Kegiatan
Webinar ini yang diadakan oleh Dosen dari Mata Kuliah Pedagogik Transformatif mengangkat tema “Goes to Education 5.0 (Fresh and Fun)”. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan UAS Mata Kuliah Pedagogik Transformatif untuk memenuhi nilai syarat penilaian akhir Mata Kuliah Pedagogik Transformatif. Kegiatan webinar ini dilaksanakan menggunakan virtual meeting zoom.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Webinar Goes to Education 5.0 (Fresh and Fun) ini dilaksanakan pada :
Tanggal : 11 Desember 2021
Waktu : 08.00 – 11.35 WIB
Pemateri 1 : Dr. Arum Fatayan, M. Pd
Pemateri 2 : Pak Kusumo Suryoharjuno, SE
Peserta Seminar
Peserta berasal dari Guru-guru Sekolah Dasar, Pelajar dan Mahasiswa, dengan jumlah peserta sebanyak 223 peserta.
Hasil Kegiatan
Dalam kegiatan webinar ini Keynote Speaker menyampaikan :
Perbedaan dari generaai ke generasi
Cara membuat pembelajaran fresh and fun adalah dengan memberi pembekalan kepada gurunya terlebih dahulu agar dapat memberi pembelajaran yang fresh n fun kepada siswanya, serta harus menerapkan pedagogik transformatif atau melakukan perubahan dalam kegiatan belajar mengajar seperti, siswa tidak hanya menjadi objek tetapi juga menjadi subjek, dan juga guru tidak hanya mengajar secara kontekstual tetapi juga melebur ke dunia anak-anak agar guru dapat menjadi guru favorit para siswa.
Pemateri 1 : Dr. Arum Fatayan, M. Pd
Materi : Pembelajaran dan pengajaran yang ideal untuk peserta didik menuju era 5.0
Di era ini kita bisa menggunakan handphone untuk semua hal baik pembayaran, pesan dan lainnya. Saat pandemi kita merubah model pembelajaran, menjadi pembelajaran daring. Pembelajaran yang ideal saat ini menggunakan Blended Learning. Saat ini pembelajaran dengan student center.Sedangkan guru sebagai facilitator dan perancang.
Pembelajaran itu antara pendidikan dan siswa. Sedangkan pengajaran itu cara mengajarkan kepada peserta didik. Bukan hanya dari segi akademik tetapi juga emosional. Para peserta didik perlu agar setiap point tersampaikan. Kita harus melihat potensi peserta didik. Baik dari segi akademik maupun non akademik.
Model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran yang menarik dan Ice Breaking yang menarik.Kita sebagai guru harus mengerti pada tingkat materi apa yang mereka kuasai. Guru harus cerdas berimprovisasi dalam penyampaian materi.
Adapun yang perlu di persiapkan guru di era 5.0 :
1. Keterampilan bidang digital
2. Mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik
3. Kemampuan 6 literasi dasar
4. Fokus keahlian bidang pendidikan abad 21 ini yang dikenal dengan creativity, critical thinking, communication dan collaboration.
Untuk pembelajaran yang menyenangkan ada beberapa hal, antara lain :
1. Menyapa siswa dengan semangat dan rama
2. Menciptakan suasana rileks
3. Memotivasi siswa
4. Menggunakan ice breaking
5. Menggunakan metode yang variatif
Peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah
1. Personal goal, guru memiliki komitmen menjadi yang terbaik
2. Capacity belief, yaitu percaya kemampuan diri sendiri
3. Context belief, kemampuan guru untuk mendayagunakan sumber pembelajaran yang efektif dan efisien
4. Emotional Arousal Prosess, kemampuan siap melaksanakan tugas.
Kreatifitas dari guru dan anak didik menjadi penentu masa depan pendidikan nasional.
Jadikan pembelajaran kita fresh n fun, dan menjadikan peserta didik yang bermanfaat di masa depan kelak.
1. Apa saja media pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran daring ini
Saat ini pengajaran terbatas, kita bisa Memanfaatkan teknologi seperti pembuatan video dan lainnya. Pembelajaran online ini dapat kita aplikasikan metode pembelajarannya.
2. Bagaimana cara menerapkan pohon literasi pada anak berkebutuhan khusus
Saat ini pendidikan kita tidak boleh membedakan setiap siswa, untuk metode pembelajaran itu berbeda, solusinya saat pembelajaran cari siswa yang memiliki kecerdasan sosial yang baik, agar bisa berteman dengan baik dan membantu.
3. Dampak positif dan negatif di era 5.0
Perubahan dalam kemajuan pasti diawali dengan protes dan ketidak yakinan. Banyak yang belum siap dengan perubahan ini. Pemerintah dapat memantau dengan intens. Harus turun ke lapangan. Guru harus kreatif dan metode pembelajaran harus di pahami.
Literasi digital masih lemah, dapat mengauasai literasi yang ada pada saat ini.
Materi kedua : Penjelasan ice breaking dan praktek ice breaking
Ice breaking merupakan suatu kegiatan yang dapat digunakan untuk memecahkan kebekuan suasana sehingga menjadi mencair dan dapat kembali seperti keadaan semula (lebih kondusif). Tujuan ice breaking untuk menyegarkan suasana pada kelas bisa digunakan pada sekolah dasar. Dasar untuk ice breaking ada kognitif, motorik, bahasa,suara, seni dan agama.
Adapun beberapa praktek yang disampaikan oleh pak kusumo, yakni:
1. Praktek pengenalan menggunakan ice breaking
2. Tepuk yes
3. Tepuk ok
4. Senam otak
5. Memperkenalkan arah
6. Memperkenalkan keluarga
PENUTUP
Sesuai dengan kegiatan berharap para pengajar memiliki metode pembelajaran yang menyenangkan dengan kegiatan ice breaker sehingga dapat mencapai tujuan yaitu belajar mengajar yang efektif, kreatif dan efisien dan juga mempersiapkan para pendidik untuk menghadapi era society 5.0 dalam pendidikan. Hasil yang diharapkan dengan terselenggaranya webinar Goes to Education 5.0 (Fresh and Fun) para pendidik dapat menerapkan dan mempersiapkan proses pembelajaran dengan menggunakan media kreatif dan modern. Semoga laporan yang disampaikan oleh panitia dapat memberikan gambaran untuk kemajuan pada kegiatan di tahun mendatang. Sekian dan terimakasih.
Info ruanglab lainnya:
- Pemanfaatan Barang Bekas Oleh Mahasiswa PGSD UHAMKA
- Seminar Nasional Pendidikan “Mengoptimalkan Mutu Manajerial Sekolah di Masa Kebiasaan Baru”
- Kenapa Matematika Disebut Ilmu Pasti
- Workshop PGSD UHAMKA: Pola Asuh dalam Mendidik Anak di Gang Sayur, Ciracas, Jakarta Timur
- PGSD UHAMKA: Observasi Makanan Khas Betawi