Karakteristik LED (Light Emitting Diode)

Karakteristik LED (Light Emitting Diode) – Saat ini penggunaan LED atau Light Emitting Diode telah merambah pada berbagai peralatan dan perangkat elektronik modern. Hal tersebut seiring dengan upaya-upaya penghematan energi listrik pada penggunaan listrik rumah tangga. LED atau Light Emitting Diode sebenarnya merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Namun jenis dioda ini memiliki kelebihan yaitu dapat memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan.

Karakteristik LED

LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode. LED sendiri merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Sama halnya seperti dioda biasa, Light Emitting Diode atau LED juga memiliki dua buah kutub (polaritas) yaitu kutub positif (Anoda) dan kutub negatif (Katoda). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila ada aliran tegangan listrik dengan arus posisi bias maju dari Anoda menuju Katoda. LED atau Light Emitting Diode memiliki sebuah chip semikonduktor yang telah mengalami proses doping sehingga dapat menimbulkan junction positif dan negatif.

LED merupakan komponen elektronik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan dengas bias maju (forward bias). Bentuk LED menyerupai lampu bohlam kecil yang biasa dipasangkan pada berbagai macam peralatan elektronik. Namun perbedaannya yaitu pada LED tidak terdapat filamen seperti pada lampu bohlam sehingga LED tidak menimbulkan panas akibat proses pembakaran filamen tersebut.

Secara fisik LED terdiri dari dua buah kaki dimana kedua kaki tersebut memiliki polaritas dan panjang yang berbeda. Pada LED kaki yang berukuran lebih panjang adalah kaki kutub posisif (Anoda), sedangkan kaki lainnya adalah kutub negatif (Katoda). Pemasangan LED yang tidak sesuai dengan polaritasnya akan membuat LED tersebut mengalami kerusakan.

Warna-warni LED

LED (Light Emitting Diode) memiliki beberapa warna cahaya berbeda yang dapat dipancarkannya seperi LED berwarna kuning, hijau, biru, merah dan lainnya. Perbedaan warna cahaya yang dihasilkan tersebut diakibatkan karena wavelength (panjang gelombang) tiap warna yang berbeda serta warna-warna tersebut juga bergantung pada senyawa semikonduktor yang digunakan dalam pembuatannya. Berikut adalah beberapa warna cahaya yang dapat dipancarkan LED berdasarkan wavelength (panjang gelombang) dan bahan semikonduktornya :

Baca Juga : Pilih LCD Atau LED ?

Sumber : blog unnes

Setiap warna pada LED memerlukan tegangan dengan bias maju (forward bias) untuk dapat menyalakannya. Tegangan dengan bias maju pada LED tergolong rendah sehingga membutuhkan peran resistor untuk membatasi arus dan tegangan. Hal ini agar LED tidak mengalami kerusakan yang diakibatkan karena over voltage (kelebihan tegangan) dan over current (kelebihan arus). Rentang tegangan yang dibutuhkan tersebut berkisar antara 1 volt hingga 4 volt.

Cara Kerja LED

cara kerja LED prinsip kerja LED

Cara kerja LED (Light Emitting Diode) pada dasarnya hampir sama dengan cara kerja dioda biasa karena memang LED (Light Emitting Diode) telah dikatakan sebelumnya merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Oleh karena itu, LED (Light Emitting Diode) memiliki dua buah kutub atau polaritas yaitu kutub negatif N (Katoda) dan kutub positif P (Anoda). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan dengan bias maju (forward bias) dari Anoda menuju ke Katoda.

LED atau Light Emitting Diode memiliki sebuah chip semikonduktor yang telah mengalami proses doping sehingga dapat menimbulkan junction positif dan negatif. Proses doping adalah proses yang dilakukan pada bahan semikonduktor murni dengan menambahkan bahan-bahan lainnya sehingga menghasilkan sebuah semikonduktor tidak murni yang memiliki karakteristik kelistrikan yang diinginkan.

Ketika LED dialiri tegangan dengan bias maju (forward bias) yaitu dari kutub positif P (Anoda) menuju kutub negatif N (Katoda), kelebihan elektron pada semikonduktor material tipe-N (kutub negatif) akan berpindah ke daerah yang memiliki kelebihan Hole (lubang) yaitu semikonduktor material tipe-P (kutub positif). Bergabungnya elektron dengan hole ini akan mengakibatkan terjadinya ledakan kecil dan menghasilkan energi foton sehingga LED dapat memancarkan cahaya monokromatik atau satu warna. LED atau Light Emitting Diode yang dapat memancarkan cahaya ketika diberikan tegangan dengan bias maju juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik enjadi menergi cahaya.(belajaronline.net)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *