Ini Cara Mudah Menghitung Resistor Untuk Lampu LED

Ini Cara Mudah Menghitung Resistor Untuk Lampu LED – LED adalah komponen elektronika keluarga dari Dioda yang dapat menghasilkan cahaya. Rangkaian menggunakan Light Emitting Diode adalah salah satu rangkaian yang paling sering dibuat. Selain berfungsi sebagai penerangan, LED juga berfungsi sebagai animasi kreatif atau sebagai penampil informasi seperti Dot Matrix.

Dalam penerapannya,  setiap lampu led dipasangi resistor sebagai penghambat arus. Dengan menghambat arus yang masuk maka terang nyala led dapat diatur sesuka hati.Selain LED tungal , resistor juga dapat dipakai untuk Led Parallel dan LED Seri.

Resistor Untuk LED

Resistor biasanya digunakan untuk menurunkan tegangan atau menurunkan voltase, karena hukum alam dari resistor yang diseri akan membentuk sebuah pembagi tegangan. Tegangan terbesar mengalir pada resistor yang nilainya paling besar. Sedangkan arus yang mengalir adalah sama di setiap titik rangkaian seri.

Rangkaian Dasar LED

Seringkali dalam membuat project, kita hanya berpatokan pada skema yang ada. Padahal skema itu belum tentu benarnya. Dalam membuat project, setidaknya kita tau sedikit dari cara kerja, fungsi dan kegunaannya serta rumusnya juga. 

Misalkan kita membuat project LED dengan mikrokontroller atau Dengan IC 4017. Tegangan kerja LED bermacam2, misalnya Led merah yang tegangannya 2-2,5 v dengan arus sebesar 20mA (max) dan LED putih dengan tegangan 3v dan arus sebesar 20mA (max).

Rumus menghitung Resistor untuk led adalah :
Rd = (Vs – Vd ) / Id

Dimana :

Rd = Resistor LED

Vs = Voltage Source atau Sumber Tegangan

Vd = Voltage Diode atau Tegangan kerja LED

Id = Arus LED

Misal kita menghitung R LED Merah di sumber tegangan 12 V maka jika dihitung:

Rd = (Vs – Vd ) / Id  

= (12 – 2 ) / 0,02A (Persamaan dari 20mA)     

= 10 / 0,02 = 500 ohm

Karena R dengan nilai 500 tidak ada di pasaran, maka kita pakai nilai yang mendekati, yaitu 470 atau 560. Jika Kita pakai yang 470 maka arus akan lebih besar sedikit, jika kita pakai yang 560 maka arus akan lebih kecil sedikit tapi akan awet juga lednya daripada arus yang lebih besar. Jadi arus yang mengalir jika R = 560 adalah :

I = V / R

I = 10 / 560 = 0.018A = 18mA

Maka daya yang timbul sebesar :

P = V x I

P = 10 x 0,018A = 0,18 watt

jadi kita bisa memakai R dengan daya 0,25 watt (1/4 w) atau 0,5 watt (1/2w). Tentunya semakin tinggi watt resistor semakin mahal juga harganya.

LED seri dan LED Parallel

Jika ingin menggabungkan beberapa led menjadi seri atau parallel, tentu berubah lagi hitungannya. Intinya, jika LED seri maka arusnya tetap dan tegangannya bertambah. Sedangkan LED parallel arusnya bertambah namun tegangannya tetap. 

Contoh 5 buah led superbright 5mm diseri maka V led adalah 5 * 3V = 15V dan arus tetap 20mA.

Rangkaian LED seri

Jika 5 buah LED tersebut diparallel maka V led tetap 3V namun I led adalah 20mA * 5 = 100mA atau 0.1A. tinggal dimasukkan lagi ke rumus diatas.

Rangkaian LED Parallel

Menggunakan Aplikasi
Selain menggunakan perhitungan manual, menghitung nilai resistor ini dapat pula dengan menggunakan aplikasi yang tersedia di Playstore. Contohnya adalah Elektrodoc dan Electronic Calculator. Penjelasan Aplikasi ini dan aplikasi lainnya dapat dibaca disini

Antarmuka Electrodoc

Superbrihgtleds.com
Superbrihgtleds.com merupakan situs informasi tentang LED mulai dari jenis, harga maupun perhitungan nilai LED yang anda gunakan. Anda dapat menggunakan situs ini untuk menghitung resistor untuk LED yang akan anda gunakan.

Antarmuka superbrightleds.com

Mungkin Juga muncul pertanyaan, Mengapa Rangkaian JT (JouleThief ) tidak memerlukan Resistor untuk LED nya. Karena output JT adalah tegangan tinggi dengan Kuat arus sangat rendah maka ketika masuk Ke LED tegangan tinggi itu akan drop sampai ambang tegangan kerja LED tersebut. (andalanelektro.id)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *