Berikut Pengertian Akademi, Sejarah, Fungsi, Bentuk dan Contohnya

Berikut Pengertian Akademi, Sejarah, Fungsi, Bentuk dan Contohnya – Pengertian awam diatas tidaklah salah tapi tidak sepenuhnya benar. Karena pada prinsipnya, akademi tidak seperti lembaga pendidikan tinggi lain entah itu Universitas, Institut atau Politeknik.

Makanya banyak orang yang kemudian bertanya-tanya, akademi itu apa sih? Apa definisinya? Apa perbedaannya dengan lembaga pendidikan tinggi lain?

Untuk menjawab semua pertanyaan diatas, di artikel kali ini akan diulas definisi akademi, sejarah dan juga fungsinya.

Oh iya, untuk perbedaan akademi dengan lembaga pendidikan tinggi lain entah itu Universitas, Sekolah Tinggi, Politeknik dan lain sebagainya sudah saya ulas di salah satu artikel saya dengan judul yang sama.

Daftar Isi :

Pengertian akademi

Secara etimologis, akademi berasal dari bahasa Yunani Ἀκαδημία atau Akadēmeia yang berarti tempat atau taman umum.

Academia pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Yunani, Plato pada tahun 385 saat dirinya membuka sekolah Filsafat dengan nama yang sama.

Di era modern, orang-orang Prancis mengadopsi kata ini menjadi Académie, yang diserap dari bahasa bahasa Latin, Academia yang juga merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Achademie atau Akadēmeia. 

Setelah itu, penggunaan kata academia semakin luas dan mengerucut pada suatu tempat untuk melaksanakan kegiatan atau proses silang pengetahuan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], akademi punya dua pengertian dasar, yakni:

  • Lembaga pendidikan tinggi dengan jenjang kurang lebih 3 tahun lamanya, yang bertujuan untuk mendidik tenaga-tenaga profesional dibidang yang diambilnya
  • Perkumpulan orang-orang terkenal yang dianggap arif dan bijaksana untuk memajukan ilmu pengetahuan, kesusastraan atau tata bahasa.

Sementara, proses silang pengetahuan dalam lingkungan akademi disebut sebagai akademis. Yang merujuk pada sifat-sifat pengajaran ilmiah, termasuk pengajaran ilmu pengetahuan, teori dengan tanpa arti praktis langsung.

Selain akademis, proses pengajarannya juga kadang disebut akademik, yang merujuk pada sifat akademis di lembaga Akademi.

Dari semua proses ini, akademi kemudian terbagi menjadi tiga pengertian dasar, yakni:

  • Berkaitan dengan perguruan, sekolah atau lembaga pendidikan tinggi
  • Berkaitan dengan bidang studi yang diterapkan atau dipelajari entah itu Humaniora, matematika dan Teknologi
  • Suatu kaidah teoritis atau hipotesis, tidak praktis, realistis atau langsung bermanfaat bagi manusia
  • Suatu keadaan yang merujuk pada orang yang terpelajar

Pada pengertian yang lebih teknis, akademi adalah sekolah independen yang didanai oleh negara di tingkat pusat entah itu lewat Kementerian atau lembaga negara lain.

Artinya, akademi bukan lembaga pendidikan yang didanai oleh pemerintah wilayah dalam tingkat provinsi atau kabupaten.

Akademi juga punya kriteria dan prosedur sendiri dalam penerimaan anggota atau peserta belajar. Artinya, ada lebih banyak kebebasan yang dimiliki saat proses perekrutannya dibanding sekolah tinggi lain.

Di Indonesia, ada banyak sekali contoh Akademi yang lazim disebut sebagai sekolah kedinasan, diantaranya:

  • Akademi Militer [AKMIL] entah itu Angkatan Darat [AD], Angkatan Laut [AL] dan Angkatan Udara [AU]
  • Akademi Kepolisian [AKPOL]
  • Institut Pemerintahan Dalam Negeri [IPDN] yang dikelola oleh Kementrian Dalam Negeri [Kemdagri]
  • Sekolah Tinggi Intelejen Negara [STIN] dibawah kendali Badan Intelejen Negara [BIN]
  • Politeknik Badan Siber Dan Sandi Negara [BSSN]
  • Sekolah Tinggi Ilmu Statistik [STIS] dibawah Badan Pusat Statistik [BPS]
  • Dan lain sebagainya

Loh kenapa dimasukkan Institut, Sekolah Tinggi dan Politeknik? Bukankah yang dibahas hanyalah Akademi?

Jawabannya sederhana. Apapun nama lembaga pendidikan tingginya kalau lembaga tersebut didanai oleh negara, dalam konteks ini instansi Pusat, ia tetap masuk dalam kategori Akademi.

Meski demikian, ada juga beberapa lembaga pendidikan tinggi yang tidak didanai oleh negara tetapi menggunakan kata akademi.

Soal ini tergantung kebijakan dan bagaimana proses pembentukan lembaga tersebut apakah pendanaannya melibatkan pemerintah secara langsung atau tidak.

Jika biaya operasional lembaga tersebut dibiayai secara independen oleh suatu lembaga non-negara, ia tetap layak menggunakan nama Akademi.

Ada banyak contoh akademi yang tidak dibiayai negara seperti Akademi Keperawatan Gunung Maria Tomohon yang didanai oleh suster-suster Katolik JMJ dan lain sebagainya.

Sejarah akademi

Seperti yang sudah disebutkan diatas, akademi berasal dari Bahasa Yunani. Kata ini sendiri sebenarnya berasal dari nama seorang veteran perang Troya, Akademos.

Akademos lahir tak jauh dari tembok kota Athena, di Gimnasium, yang merupakan tempat dimana Plato berbicara kepada para pengikutnya tentang filsafat, logika dan semua pemikirannya.

Ditempat itu juga terdapat ruang sakral, yang menjadi tempat penyembahan untuk Dewi Kebijaksanaan Yunani yakni Athena yang dulunya adalah hutan zaitun dan diberi nama kebun Academe.

Sekilas, kegiatan Plato tersebut dapat dianggap sebagai kuliah umum atau yang lazim disebut studium generale.

Sesi kuliah ini kemudian dikembangkan lagi oleh Plato menjadi sebuah lembaga pendidikan dan pengajaran filsafat pada tahun 387, yang kemudian dikenal sebagai Akademi Lama.

Dari kegiatan inilah akhirnya lahir berbagai istilah seperti:

  • Akademisi yang merupakan akumulasi dari hasil pengetahuan, pengembangan dan transmisi antar generasi
  • Akademis yang merujuk pada kegiatan belajar mengajar di akademi
  • Akademik yang merupakan bentuk tidak baku dari akademis

Kegiatan pengajaran yang dilakukan Plato kemudian diteruskan oleh beberapa muridnya seperti Speusippus [347-339 SM], Xenocrates [339-314 SM], Polemon [314-269 SM] dan Arcesilaus [ca. 266-240 SM].

Di masa kejayaan Romawi Awal, Akademi tersebut kemudian didirikan kembali sebagai sebuah lembaga resmi negara yang bernama diadochoi atau penerus.

Di abad ke-17, para sarjanawan Inggris, Prancis dan Italia mulai menggunakan istilah ini untuk menggambarkan sebuah lembaga pendidikan tinggi vokasional.

Fungsi akademi

Lantas, apa fungsi akademi? Melihat penjelasan diatas ada beberapa fungsi, diantaranya:

1. Sebagai tempat belajar

Artinya, akademi dianggap sebagai tempat belajar atau memberi pelajaran atau suatu tempat terjadinya proses belajar mengajar dari satu orang ke orang lain.

Dalam konteks tempat belajar ini akademi sama seperti universitas, institut atau lembaga pendidikan tinggi lain.

2. Sebagai wadah pembinaan pada bidang ilmu yang spesifik

Materi atau bahan ajar yang dipelajari oleh siswa di akademi biasanya spesifik pada satu bidang ilmu saja.

Sebagai contoh, Akademi Militer yang didirikan dengan tujuan untuk membentuk dan membina taruna siswa menjadi seorang perwira militer.

Setelah tamat di akademi, para siswa tersebut akan mendapat gelar Letnan Dua [Letda], yang merupakan pangkat perwira pertama di lingkungan TNI.

Nah ini juga berlaku di akademi lain entah itu Akademi Kepolisian, IPDN dan lain sebagainya yang disesuaikan sama bidang ilmu yang diambil. (paulipu.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *