Benarkah Di Masa Depan Oksigen Akan Langka dan Manusia Bisa Punah ?

Benarkah Di Masa Depan Oksigen Akan Langka dan Manusia Bisa Punah ? – Hampir semua makhluk hidup yang berada di Bumi membutuhkan oksigen untuk bernafas dan bertahan hidup.

Namun kekayaan oksigen ini menurut ilmuwan tidak bersifat selamanya atau abadi. Pernah terjadi di masa lalu dan diprediksi terjadi lagi pada masa depan.

Kabar baiknya, salah satu pertanda kiamat menurut sains ini tidak akan terjadi dalam waktu miliaran tahun lagi.

Akan tetapi jika fenomenanya sudah muncul, maka penurunan kadar oksigen akan berlangsung cepat dan membuat kehidupan sekarat.

Pada sekitar 2,4 miliar tahun silam, peristiwa serupa disebut pernah terjadi dengan sebutan Great Oxidation Event (GOE). Oksigen di atmosfer bukanlah ‘fasilitas’ abadi di dunia yang bisa ditinggali seperti Bumi.

Dikutip dari Detik hari Jumat 05 Maret 2021, dalam penelitiannya yang telah dipublikasikan di jurnal Nature, dibuat simulasi dengan berbagai variabel termasuk proses geologi dan biologis di Bumi serta yang paling penting, aktivitas Matahari.

Pada saat Matahari semakin panas sinarnya pada 1 miliar tahun dari sekarang, level karbondioksida mulai menurun drastis karena tidak kuat menyerap panas. Lapisan ozon pun terbakar.

Akibatnya, tanaman yang mengandalkan CO2 akan menderita dan oksigen yang mereka hasilkan pun jadi merosot.

Dalam waktu 10 ribu tahun sesudahnya, level CO2 akan turun drastis sehingga tanaman punah. Akibatnya, oksigen pun perlahan habis dan makhluk hidup lenyap.

Simulasi itu juga menunjukkan level metana meningkat. Planet Bumi pun hanya akan ditinggali oleh bakteri.

“Penurunan oksigen akan sangat-sangat ekstrim. Kita berbicara soal sejuta kali kandungan oksigen yang lebih rendah daripada saat ini,” ujar Chris Reinhard, salah satu peneliti dari Georgia Institute of Technology yang dikutip detikINET dari Science Alert.

Matahari sendiri diprediksi akan mulai memanggang Bumi pada 2 miliar tahun lagi. Tapi penurunan oksigen itu yang diramal akan lebih dulu membuat makhluk hidup menderita.

Sekali lagi, hal ini masih berupa prediksi berdasarkan simulasi sains. Sebaiknya kita sebagai penghuni Bumi ikut menjaga dan melestarikan alam sesuai dengan kemampuan masing-masing.(teknologi.id)

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *