Begini Cara Hindari ‘Jebakan’ Video di WhatsApp

Begini Cara Hindari ‘Jebakan’ Video di WhatsApp – Viralnya sebuah video yang menampilkan seorang anggota DPR dari fraksi PDIP kedapatan menonton video porno saat sedang rapat.

Karena hal ini pakar keamanan siber dari lembaga riset CISSReC Pratama Persadha memberitahu cara untuk menghindar ‘jebakan betmen’ kiriman video porno maupun konten berbahaya melalui WhatsApp

Anggota DPR yang berinisial HM diklaim dijebak melalui kiriman video porno di WhatsApp. Menurut Sekretaris Fraksi PDIP di DPR Bambang Wuryanto, HM hanya refleks membuka video tersebut. 

Terlepas dari kasus tersebut, masyarakat tetap perlu waspada terhadap modus kiriman video dari teman maupun kontak yang tak dikenal. 

Pratama mengatakan ada kesulitan tersendiri dalam mendeteksi isi konten yang diterima via WhatsApp. 

“Tidak bisa, mbak, bahkan saat kita buka juga belum tentu tahu pesan tersebut mengandung malware. Biasanya disertakan dengan berita hoax yang bombastis dan klik bait,” ujarnya, saat dihubungi, Rabu (13/4).

Namun demikian, dia menyebut para pengguna WhatsApp perlu mencurigai kontak yang tak dikenal atau jenis tautan dengan kata-kata berlebihan yang diterima.

Berikut cara menghindari ‘jebakan batman’ kiriman di WhatsApp:

  1. Prinsipnya adalah jangan mengklik link dan download file dari orang yang tidak dikenal, baik melalui WhatsApp maupun email dan inbox media sosial
  2. Hati-hati dengan link URL yang mengarahkan kita ke website berisi malware. Biasanya alamatnya aneh, misalnya memakai domain tidak umum seperti .xyz
  3. Hati-hati dengan link berita yang bombastis. Kita tidak bisa mengetahui apakah pesan berupa tautan yang dikirimkan teman, keluarga maupun orang tak dikenal itu mengandung malware.
  4. Pastikan smartphone Anda memiliki antivirus, terutama ponsel jenis Android

Jika ternyata refleks membuka pesan WhatsApp yang diduga berisi konten tersebut, Anda memang perlu mengonfirmasinya lebih dulu, baik dalam hal video maupun malware. Pada kasus program berbahaya, Anda bisa mengecek sejumlah indikasi gawai terinfeksi. 

“Coba cek terlebih dahulu, apakah pemakaian baterai ponsel dan data internet menjadi lebih boros. Jika diketahui lebih boros, ada kemungkinan ponsel Anda sudah terkena malware,” kata Pratama.

Biasanya malware akan menyedot data dan baterai untuk mengambil serta mengirimkan data ke sistem pengumpul data atau dashboard-nya.

“Selain itu, ponsel juga harus sering di-scan antivirus, meskipun ini bukan jaminan karena malware yang ‘bagus’ susah untuk dideteksi antivirus,” tutupnya. (teknologi.id)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *