Apa Sih Pengertian Open Source dan Close Source ? – Dalam teknologi terdapat dua software atau perangkat lunak yang biasanya digunakan yaitu open source software dan close source software.
Apa yang dimaksud dengan kedua software tersebut? Open source adalah perangkat lunak yang mengijinkan Anda untuk menyalin, memodifikasi maupun menghapus bagian kode dibawah kebijaksanaan mereka sendiri. Tidak hanya itu saja, bahkan Anda juga dapat menggunakan fungsi open source ini pada program Anda sendiri tanpa konsekuensi sama sekali.
Sebaliknya, close source adalah perangkat lunak yang menyimpan kode sumber aman dan terenkripsi. Hal ini berarti, Anda tidak diperbolehkan untuk menyalin, mengubah, maupun menghapus bagian dari sumber kode nya.
Di dalam beberapa artikel sebelumnya sudah dijelaskan sedikit mengenai open source dan close source untuk artikel kali ini, kami akan menjelaskan perbedaan keduanya dari segi harga, keamanan, dan kegunaannya.
1. Harga
Jika dibandingkan dari segi harganya, tentu open source software ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan close source software. Open source ini “gratis” bukan dalam hal biaya namun dalam artian bebas digunakan tanpa adanya batasan. Khususnya bagi Anda yang memiliki kemampuan internal dan keahlian teknis untuk memelihara perangkat lunak dan sumber daya untuk mengimplementasikan maupun memberikan dukungan kepada IT team, maka open source ini adalah pilihan yang hemat dan tepat bagi Anda.
Sedangkan untuk close source, biayanya dapat bervariasi tergantung kompleksitas sistemnya. Hal tersebut mencakup biaya dasar untuk perangkat lunak, integrasi dan layanan. Namun biaya nya juga bisa jadi lebih tinggi yang sesuai dengan apa yang Anda dapatkan seperti tingkat keamanannya, fungsionalitas yang lebih tinggi, skalabilitas yang lebih tinggi dan persyaratan yang lebih rendah untuk keterampilan teknis.
2. Keamanan
Jika dibandingkan dari keamanannya, open source software dan close source software mempunyai pro dan kontra masing-masing. Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada awal paragraph bahwa open source itu dapat dilihat, dibagikan, dan dimodifikasi oleh siapa pun. Sedangkan close source hanya dapat diperbaiki oleh vendor saja. Sehingga jika ditemukan ada yang salah, Anda harus mengirimkan permintaan dan menunggu jawaban dari yang berwenang. Jadi, jika diminta untuk memilih mana yang terbaik dari keduanya dalam hal keamanan, keduanya tentu berbeda. Silahkan sesuaikan dengan kebutuhan Anda masing-masing.
3. Kegunaan (Usability)
Perbedaan terakhir adalah kegunaan. Jika dilihat dari kegunaan, hal ini merupakan masalah yang menjadi perhatian dalam open source software. Kenapa? Hal ini terjadi karena panduan pengguna ditulis untuk pengembang dan bukan untuk pengguna awam. Serta, buku pedoman juga gagal untuk memenuhi standar dan struktur yang berlaku. Sedangkan ketika pedoman ini ditulis secara manual, malah diisi dengan hal yang sulit untuk diikuti.
Berbeda dengan lainnya, kegunaan open source software adalah nilai tinggi karena biasanya dokumentasinya berisi instruksi secara terperinci dan disampaikan dengan baik. Tidak hanya itu saja, sistem dan pengembang pihak ketiga dapat menggunakan berbagai mekanisme untuk meningkatkan open source software.
Itulah perbedaan antara open source software vs close source software. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.(netmonk.id)
Info ruanglab lainnya:
- Cara Mengatasi Masalah Black Screen pada OBS Studio
- Perbedaan Jenis Lisensi Pada Windows
- Pengertian Otoritarianisme, Diktatorisme dan Totaliterisme
- Apa Yang Dimaksud Dengan Open Source?