Memperkaya Wawasan Cagar Budaya Indonesia, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar UHAMKA Lakukan Kunjungan ke Museum Nasional Indonesia – Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) beserta lima Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa dari Universitas Nurul Huda, Palembang dan Universitas Muhammadiyah Pontianak bersama Dosen UHAMKA Dr. Arum Fatayan, M.Pd melaksanakan kunjungan edukasi ke Museum Nasional Indonesia pada Sabtu, 7 Desember 2024 demi memperkaya khazanah ilmu pengetahuan mengenai cagar budaya Indonesia yang sarat akan makna filosofis dan historis didalamnya.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengunjungi beberapa tempat pada Museum Nasional Indonesia, para mahasiswa nampak antusias untuk mempelajari apa saja yang terdapat pada Museum ini, selama perjalanan antusiasme mahasiswa UHAMKA untuk mengembangkan rasa ingin tahu semakin terlihat dengan menyimak penjelasan dari pemandu bahkan mengajukan beberapa pertanyaan terkait beberapa Arca serta benda bersejarah yang ada. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Area dengan konsep Astadikpalaka atau Dewa Dewi penjaga setiap arah mata angin dalam kepercayaan Hindu yang ada pada peradaban Kutai hingga masa kejayaan Majapahit. Di dalam area ini, terdapat delapan Arca yang menjaga arah mata angin seperti Arca Dewa Indra penjaga mata angin dari Timur. Dan pada bagian tengah area ini yaitu tepat di dekat pintu masuk, disuguhkan Arca Dewa Ganesha simbol dari ilmu pengetahuan dan penjaga dari segala rintangan yang ditemukan di Candi Banon, Magelang, Jawa Tengah. Tentunya dengan adanya Arca Dewa Ganesha ini diharapkan siapapun yang berkunjung ke Museum Nasional Indonesia dapat mendapatkan ilmu pengetahuan dan perlindungan. Selain itu, pada Area Astadikpalaka ini juga terdapat beberapa Arca lain seperti Arca Dewa Siwa, Dewi Parwati, Dewa Subrahmanya atau Kartikea, dan bahkan Arca Ratu Tengah Majapahit serta satu-satunya Arca berukuran paling besar yang bernama Arca Bairawa Budha, dengan bernafaskan Tantrayana yang ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat pada abad ke 14 M.
Tidak sampai disitu, selain mendapatkan pengetahuan tentang berbagai Arca Astadikpalaka yang beragam bahkan Arca Dewa lainnya, Mahasiswa UHAMKA diajak untuk melihat Taman Arca yang memiliki keindahan dengan dikelilingi beberapa Arca yang menjadi perwujudan perlindungan salah satunya adalah Arca Nandi, yakni Arca dengan wujud seekor sapi yang merupakan kendaraan Dewa.
Beranjak pada Area Museum Nasional Indonesia yang lainnya yaitu area Pesona Keris Nusantara, Mahasiswa kembali dibuat takjub oleh berbagai macam Keris yang ada di Indonesia. Mulai dari Keris yang berasal dari Sumatera, Jawa, Madura, Lombok, Bali, Kalimantan, Lampung dan bahkan Keris para raja. Mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan seputar ciri khas dari setiap keris yang dimiliki dari berbagai daerah seperti Keris Kalimantan yang memiliki ciri Hulu yang lengkung, hingga keris yang digunakan sebagai hiasan busana daerah. Lewat kunjungan ini mahasiswa memperluas ilmu seputar manfaat keris dalam sejarah juga budaya.
Tempat selanjutnya yang dikunjungi oleh Mahasiswa adalah Pesona Wajah Nusantara, dimana pada area ini mahasiswa banyak belajar dan mensuplai ilmu baru tentang sejarah suku yang ada di Indonesia beserta penjelasan tentang peradaban berbagai suku bangsa di Indonesia yang tentunya beragam. Selanjutnya Mahasiswa kembali diajak untuk mengeksplor tentang beberapa benda-benda bersejarah di Indonesia yang sarat akan nilai sejarah perjalanan Indonesia serta kekayaan budaya baik yang berhasil disimpan dari daerah asal ataupun yang telah diambil dari Belanda yang pada masa itu pernah menjajah Indonesia. Benda-benda bersejarah tersebut diantaranya adalah lukisan, kain, manuskrip kuno, alat perang seperti tombak milik Pangeran Diponegoro, koin lama, alat peninggalan sejarah yang menjadi alat untuk upacara atau ritual adat seperti kotak sirih, bahkan tandu, medali dan perhiasan Raja Lombok Ratoe Agoeng Agoeng Gede Ngoerah Karang Assem, hingga bermacam perhiasan lainnya dari zaman peradaban.
Kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan secara simbolis dari pihak UHAMKA kepada pihak Museum Nasional Indonesia. Melalui kegiatan positif seperti ini, Mahasiswa diharapkan dapat termotivasi untuk terus meningkatkan semangat menambah pengetahuan terutama dalam hal sejarah dan budaya Indonesia, serta dapat terus melestarikan dan memelihara sejarah dan budaya Indonesia yang begitu kaya.
Info ruanglab lainnya:
- KUNJUNGAN KE GEDUNG KPK (KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN (FKIP)UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA (UHAMKA)
- Studi Komparasi Mahasiswa PGSD FKIP UHAMKA ke Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti
- Sosok Pengarang Buku Bahasa Indonesia ‘Ini Budi’