Apa Itu MC (Master of Ceremony) Serta Tips Menjadi MC yang Baik – Pengertian MC – Menjadi MC (Master of Ceremony) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai pembawa acara merupakan sebuah profesi atau ketrampilan dari seseorang sebagai seorang yang memandu sebuah acara. Tentunya tidak asing bagi kita untuk mengenal pembawa-pembawa acara yang sering kita jumpai di acara televisi seperti Tukul Arwana, Najwa Shihab, Deddy Corbuzier, Choky Sitohang, Helmy Yahya, dan lainnya.
Mereka merupakan jajaran orang-orang yang terkenal melalui kepiawaiannya dalam membawakan acara dalam berbagai acara di televisi. Melalui prosesnya, mereka bukan hanya terkenal karena ketenarannya tetapi juga karena keahliannya dalam menyampaikan acara ke khalayak.
Dengan begitu, pada umumnya dalam setiap acara pasti membutuhkan pemandu supaya acara yang diadakan akan terarah dan tentunya lebih menarik perhatian khalayak. Adanya MC dalam suatu acara mungkin cukup terkesan mudah, tetapi profesi seorang MC memiliki tugas yang tak mudah.
Tolak ukur suksesnya sebuah acara dapat ditentukan dari adanya peran MC dalam menyampaikan acaranya dan membuat ketertarikan tersendiri kepada khalayak. Sehingga tugas MC memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebuah rangkaian acara akan kurang baik dan menarik apabila MC tidak mampu membawanya secara baik sehingga acara yang dibawakan oleh MC akan dinilai tidak sempurna. Dengan demikian kemampuan seorang MC benar-benar diperhatikan dalam sebuah acara.
Profesi MC di era sekarang ini menjadi sebuah keterampilan yang dapat dikembangkan oleh setiap individu. Tentunya modal awal untuk dapat mengasah skill MC yaitu dengan kebiasaan menyampaikan gagasan di depan umum atau memiliki kebiasaan untuk melatih public speaking akan lebih mudah untuk mengembangkan membawakan acara.
Tak jarang untuk memulai profesi MC dapat dimulai dari bangku sekolah. Tak jarang juga bagi mereka yang berada di lingkungan perkuliahan dan sering menggunakan kesempatan di berbagai acara dalam organisasi untuk menyampaikan gagasannya di depan umum akan lebih mudah untuk mempelajari skill MC.
Umumnya untuk dapat mencapai skill yang baik dalam membawakan acara terdapat tahap dasar yang dapat dipelajari baik secara individu, mendapatkan pengalaman, atau juga dapat belajar melalui orang lain. Berikut ulasan dasar yang perlu dipelajari jika kamu ingin menekuni profesi MC.
Daftar Isi :
A. Pengertian MC
Banyak istilah yang dipakai dalam menyebut MC. Dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah pranatacara. Berbeda dalam bahasa Indonesia, MC dikenal dengan istilah pewara. Secara istilah dalam kedua bahasa tersebut, MC memiliki pengertian yang sama. Mengutip dalam (KBBI, 2016) pewara memiliki pengertian yaitu pembawa acara dalam suatu upacara, pertemuan, dan sebagainya.
Pengertian lain, MC adalah seseorang yang bertugas sebagai tuan rumah sekaligus menjadi pemimpin acara dalam panggung pertunjukan, hiburan, pernikahan, dan acara-acara sejenisnya. Biasanya MC membawakan narasi atau informasi di dalam suatu kegiatan atau acara yang dibawakannya.
Bentuk kegiatan yang dibawakan MC umumnya yaitu memperkenalkan peserta, artis, atau pembicara yang akan segera tampil di atas panggung, berdialog dengan penonton atau khalayak, dan bentuk kegiatan MC secara utama yaitu menjaga tempo acara. Selain itu, dalam membawakan acara tentunya agar peserta tidak bosan dengan acara yang diikuti, seorang MC juga dituntut untuk membawakan lelucon atau hiburan ringan.
Pengertian lain mengutip dari (http://staff.uny.ac.id) sebuah makalah untuk kegiatan pengabdian masyarakat yang disusun oleh Muslikhah Dwihartanti menjelaskan bahwa pengertian MC adalah seseorang yang bertugas sebagai pemandu acara dan bertanggung jawab atas kelancaran dan suksesnya suatu acara, di mana suksesnya sebuah acara yang dibawakan menuntut kreativitas dalam improvisasi dan memungkinkan adanya dialog dengan audiens.
Dalam kaitannya hal tersebut, jenis acara yang dibawakan dapat berupa acara hiburan, acara semi hiburan, ekshibisi, dan acara yang menyesuaikan dengan karakternya yang meriah, semangat, dan emosional.
Istilah MC pertama kali digunakan di Inggris untuk menyebut orang yang paling bertanggung jawab terhadap kelancaran sebuah acara yang mana sesuai dengan tugasnya yaitu berbicara untuk menyampaikan rangkaian acara di depan umum.
Dengan begitu, pembawa acara dituntut untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, terutama bahasa lisan. Berbagai tips yang relevan dengan proses yang dihadapi sejak awal hingga akhir juga bisa Grameds dapatkan pada buku Sukses Menjadi MC Profesional, Positif, Kreatif, Inspiratif.
Pembawa Acara vs MC
Meskipun pada umumnya banyak dari seseorang menyamakan pengertian antara pembawa acara dan master of ceremony, namun keduanya sebenarnya memiliki istilah yang berbeda. Pembawa acara adalah seseorang yang bertugas mengutarakan acara demi acara.
MC adalah seseorang yang bertugas memandu acara dan bertanggung jawab atas kelancaran dan suksesnya sebuah acara.
Dengan begitu, terlihat dari pengertiannya bahwa tugas MC lebih berat dibandingkan dengan tugas pembawa acara karena MC tidak sekadar membaca susunan acara, tetapi juga harus dapat memastikan bahwa acara yang dibawakannya berjalan dengan baik, lancar, dan sukses.
Dengan begitu tentunya persiapan yang dibawakan oleh seorang MC akan lebih kompleks. Agar Grameds dapat mengasah kemampuan untuk memandu sebuah acara, buku Menjadi MC Profesional & Ahli Pidato Bahasa Jawa juga bisa dijadikan referensi pembelajaran.
B. Tugas MC
Tugas seorang MC terbagi menjadi beberapa hal di antaranya adalah menyusun acara, memeriksa persiapan, membawakan acara, mengendalikan waktu, dan memuaskan hadirin. Dari beberapa tugas tersebut dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu tugas seorang MC pada saat pra acara dan tugas seorang MC pada saat acara.
1. Tugas saat pra acara
Dari beberapa tugas tersebut, terdapat tugas yang dilakukan oleh seorang MC sebelum dirinya tampil untuk audiens tugas tersebut di antaranya yaitu menyusun acara dan memeriksa persiapan. Menyusun acara merupakan tugas wajib yang dilakukan oleh seorang MC baik mereka yang sudah terlatih atau terbiasa melakukan tugas tersebut karena adanya tugas persiapan ini dilakukan agar seorang MC lebih tertata dan lebih siap.
Selain itu, memeriksa persiapan juga merupakan tugas wajib yang dilakukan oleh seorang MC sebelum seorang MC membawakan acaranya. Tugas ini dilakukan oleh seorang MC dengan tujuan untuk memastikan apakah segala sesuatunya sudah siap.
Persiapan tersebut dimulai dari tempat atau lokasi acara, meja kursi dan penataannya, sound system yang mendukung acara, penataan panggung atau area berlangsungnya acara, pengisi-pengisi acara, mengetahui jumlah tamu yang hadir, siapa saja yang akan menyambut, dan tugas-tugas sejenisnya. Dengan memastikan tugas-tugas tersebut sudah terpenuhi, seorang MC dapat dikatakan telah melakukan sebagian tugas dengan harapan acara yang dibawakannya lancar dan sukses.
2. Tugas Saat Acara
Tugas yang dilakukan oleh seorang MC pada saat pelaksanaan acara adalah membawakan acara demi acara sesuai waktu yang telah disusun, dalam hal ini seorang MC tentunya mampu mengendalikan waktu yang telah disusun.
Seorang MC dalam hal ini tidak sekadar membacakan susunan acara, tetapi juga harus memperhitungkan rencana waktu yang digunakan dengan tujuan rencana dan waktu yang telah disusun dan dirancang tidak jauh dari perkiraan.
Selain itu, tujuan akhir dari seorang MC adalah memberikan pelayanan yang terbaik untuk audiens dengan cara memberikan performa yang cakap dan sesuai dengan keinginan audiens.
Tugas seorang MC terbilang cukup berat. Seorang MC dituntut untuk memiliki kreativitas dan mampu melakukan improvisasi. Kemampuan seseorang dalam membawakan acara membutuhkan kreativitas dalam hal ini supaya dalam membawakan acara dapat menarik dan mampu menyesuaikan dengan acara yang dibawakan.
Sedangkan improvisasi dibutuhkan supaya pada saat tampil tidak kebingungan saat menyampaikan pembicaraannya, tidak senyap atau terkesan garing, dan tentunya supaya apa yang disampaikan saling berkaitan.
Di sisi lain, seorang MC juga dituntut untuk mampu membaca situasi. Di mana seorang MC tentunya harus sensitif dengan hal-hal yang terjadi. Contoh mudahnya yaitu ketika audiens atau khalayak terlihat bosan, panik, suasana enggan mendukung, cuaca buruk, dan situasi lain yang terjadi ketika acara berlangsung.
Dengan begitu, seorang MC harus mampu mengatasi dan mengambil keputusan terkait situasi yang sedang terjadi. Seorang MC dapat mengatasinya dengan cara-cara mudah seperti menenangkan audiens atau menyegarkan suasana untuk menutup acara.
Seorang MC yang baik dituntut untuk dapat membangun suasana sesuai dengan karakteristik acara yang dibawakannya. Untuk dapat membangun suasana berarti dapat menciptakan suasana yang sesuai dengan tema dan ciri khas acara tersebut.
Umumnya seorang MC sebelum membawakan acara, seorang MC harus meriset dan mempelajari bagaimana jenis acara yang akan dibawakan. Misalnya dalam acara yang sifatnya santai maka pembawaan seorang MC dan gaya pembawaan acaranya juga harus santai dalam hal tersebut menyangkut beberapa aspek yakni seperti intonasi, pakaian, dan selingan yang berupa gurauan.
Berbeda jika seorang MC membawakan acara yang sifatnya formal, tentunya gaya yang dipakai jaga harus formal. Umumnya di dalam acara yang sifatnya formal, seorang MC tidak mungkin untuk berdialog dengan audiens. Seorang MC harus berbicara sesuai teks yang dipersiapkan sebelum tampil.
Berbeda dalam acara yang sifatnya santai, seorang MC tidak dilarang untuk berdialog dengan audiens dan tentunya seorang MC akan lebih bebas berinteraksi dengan audiens. Tentunya seorang MC perlu untuk lebih meriset kembali bagaimana acara yang akan dibawakan untuk menghindari risiko pada saat membawakan acara seperti ketika seorang MC membawakan acara dengan gaya bicara yang santai di acara yang bersifat formal.
Menjadi MC sendiri juga seringkali menjadi pekerjaan yang menjanjikan seperti halnya yang dibahas pada buku Sukses Jadi MC: Profesional, Positif, Inspiratif yang juga memberikan berbagai tips dan trik di dalamnya. (www.gramedia.com)
Info ruanglab lainnya: