Lengkap Pengertian Percetakan Serta Sejarahnya – Istilah percetakan merujuk pada proses industri dimana sebuah dokumen, teks atau gambar misalnya, dibuat salinannya dalam jumlah banyak.
Salinan tersebut bisa dibuat menggunakan mesin cetak digital atau cetak offset termasuk juga sablon atau cetak emboss dan deboss.
Dan hari ini, hasil percetakan sudah ada dimana-mana. Buku yang anda digunakan, koran yang anda baca, brosur yang anda beli hingga flyer yang anda lihat merupakan contoh percetakan.
Tapi, apa sih yang dimaksud dengan percetakan? Apa saja manfaatnya? Apa saja jenis dan contohnya? Jika penasaran jawaban dari berbagai pertanyaan dasar diatas, simak artikel ini sampai habis.
Daftar Isi :
Pengertian Percetakan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), percetakan punya dua pengertian dasar yakni:
- Tempat (perusahaan) cetak mencetak seperti buku dan sebagainya atau bisa juga disebut sebagai kantor cetak
- Perihal cetak mencetak, segala sesuatu yang berhubungan dengan cetak mencetak.
Sementara I. R. Sunarwinadi dalam bukunya yang berjudul Percetakan dan Sablon (2017) mendefinisikan percetakan sebagai:
… sebuah proses industri untuk memproduksikan massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta diatas kertas menggunakan sebuah mesin cetak.
Dari dua pengertian diatas bisa dipahami kalau percetakan adalah sebuah industri dimana gambar atau teks bisa di duplikat atau digandakan dalam jumlah banyak.
Proses percetakannya sendiri cukup kompleks dengan tetap melibatkan dua bahan utama yakni tinta dan media cetak.
Dan sekalipun kita sudah memasuki era digitalisasi dokumen yang membuat beberapa bisnis percetakan gulung tikar tapi pada umumnya dunia percetakan tetap dibutuhkan.
Artinya, meskipun suatu dokumen sudah bisa disalin dalam bentuk soft-copy tapi terkadang bentuk cetaknya masih diperlukan.
Contoh sederhana misalnya saat anda mau cetak skripsi untuk dipakai dalam sidang dimana mayoritas penguji akan meminta versi hardcopy.
Dan karena anda harus cetak dalam dokumen banyak tentu harus menggunakan jasa percetakan ketimbang harus beli printer sendiri.
Mengapa demikian? Selain lebih murah dan cepat, cartridge printer yang digunakan tidak akan rusak karena terlalu banyak mencetak.
Sejarah Percetakan
Industri percetakan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari buku, majalah, koran hingga struk belanja yang anda dapat saat beli di gerai.
Tingkat penggunaan setiap hasil cetak tentu berbeda antar orang. Tapi, satu hal yang bisa dipastikan kalau nilai dan pertumbuhannya terus meningkat.
Sejarah dunia percetakan sendiri cukup panjang yang sudah dimulai saat orang-orang zaman dahulu mulai menulis berbagai informasi di dinding-dinding.
Tulisan paling tua bisa dilacak 30 ribu tahun silam. Di beberapa kebudayaan, salah satunya Mesir Kuno, orang-orang disana mulai mengukir Hieroglyphics di batu sekitar 2500 B.C.
Hanya saja, dengan media tersebut, orang-orang mesir belum bisa menggandakan sebuah tulisan atau informasi.
Titik balik dari perkembangan dunia percetakan dimulai setelah penemuan kertas oleh Ts’ai Lun atau Cai Lun di era Dinasti Han abad ke-1 Masehi.
Kemudian dilanjutkan dengan penemuan alat cetak Moveable Type oleh Bi Sheng pada masa Dinasti Song di abad ke-11.
Alat cetak itu sendiri dibuat dari tanah liat atau porselen dengan kemampuan yang sangat terbatas.
Dimana, alat ini dibuat dari susunan huruf, termasuk kalimat dan tanda baca. Jadi, hanya bisa dipakai untuk membuat salinan huruf atau tipografi.
Yang menarik, alat tersebut sudah bisa dilumuri tinta untuk selanjutnya di tekan ke permukaan media cetak layaknya stempel.
Pada abad ke-13, alat yang sama mulai digunakan di Korea bahan yang digunakan bukan dari tanah melainkan perunggu.
Dua penemuan tersebut secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa sudah beberapa informasi sudah bisa digandakan.
Artinya, kemungkinan sudah ada buku cetak di zaman tersebut. Salah satu arkeolog yang mendukung pernyataan ini adalah buku yang ditemukan dari zaman Dinasti Goryeo.
Perkembangan dunia percetakan paling tinggi muncul di Eropa setelah teknik tersebut dibawa oleh pedagang dan pebisnis.
Sampai akhirnya Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg atau Johannes Gutenberg memperkenalkan teknik cetak logam pertama pada 1450.
Ide pembuatan teknik cetak logam tersebut diperoleh Gutenberg saat mau menggandakan surat indulgensi atau pengakuan dosa yang ditulis dalam aksara latin.
Dimana, ia sangat kesulitan jika harus menulis semua surat sebab ada banyak kesalahan saat proses penyalinan berhasil.
Ia kemudian membuat acuan huruf dari logam serta timah hitam yang membentuk tulisan aksara latin.
Untuk memudahkan pencetakan, ia juga membuat mesin cetak yang bisa bergerak untuk mencetak setiap tulisan tersebut.
Berkat penemuan tersebut, Gutenberg kini di daulat sebagai penemu mesin cetak bergerak (moveable type) pertama di dunia.
Karya paling fenomenal dari Gutenberg adalah Kitab Suci Gutenberg yang terdapat 42 baris di setiap halamannya pada 1456.
Kitab suci tersebut sampai hari ini dianggap sebagai buku tertua dan paling ikonik yang pernah di cetak di Eropa.
Jenis-Jenis Percetakan
Jika dilihat dari alat yang digunakan, percetakan dapat dibedakan dalam beberapa jenis, diantaranya;
1. Offset Printing
Percetakan offset atau offset printing adalah teknik cetak teks dan gambar dengan cara mentransfer teks atau gambar tersebut pada permukan offset.
Permukaan offset ini berupa pelat yang harus disiapkan oleh operator. Selanjutnya,, pelat tersebut akan diberi tinta basah di permukaannya.
Berikutnya tinggai menekan pelat tersebut ke berbagai benda yang diinginkan muali dari kertas, plastik, karton, kayu, sticker dan lain sebagainya.
Salah satu kelemahan dari teknik cetak ini ada pada durasinya dimana tinta butuh waktu yang lumayan lama agar bisa kering.
2. Digital Printing
Percetakan digital atau digital printing adalah teknik cetak teks dan gambar tanpa menggunakan pelat khusus yang seluruh prosesnya dilakukan secara digital.
Kelebihan dari cetak digital ada pada kemampuannya mencetak informasi dalam jumlah banyak dan warna yang berbeda-beda.
Untuk format warna yang digunakan adalah CMYK. Contoh hasil cetak digital ada banyak mulai dari sticker, umbul-umbul, poster, flyer, selebaran, foto dan lain sebagainya.
3. Cetak emboss dan deboss
Cetak emboss dan debos adalah teknik mencetak dengan menggunakan pelat untuk mendapatkan efek tertentu pada media yang dicetak.
Misalnya, jika ingin mendapatkan efek menonjol atau cekung maka bisa pakai teknik emboss sementara jika ingin efek tulisannya tenggelam, boleh pakai deboss.
4. Cetak sablon
Cetak sablon juga termasuk salah satu seni grafis teknik cetak yang didalamnya menggunakan screen atau layar sebagai media percetakan.
Screen atau layar tersebut sudah terdapat teks atau gambar. Selanjutnya tinggal diberikan cat atau menempelkan busa yang ada catnya di permukaan media.
Tahap-Tahap Percetakan
Untuk menggandakan teks gambar ada beberapa tahap-tahap yang harus dilewati, yakni:
1. Typesetting
Langkah pertama sebelum melakukan pencetakan adalah dengan melakukan typesetting dimana operator akan menyiapkan gambar atau teks asli yang akan disalin.
Hanya saja, berkat kemajuan teknologi percetakan, salin teks atau gambar tersebut bisa dibuat dulu dari komputer atau laptop.
Tapi, jika jika file tersebut dibuat secara manual, maka biasanya bisa dikenal sebagai istilah cetak offset, sablon atau mungkin emboss dan deboss.
Sementara, apabila disiapkan secara digital maka teknik cetak yang digunakan adalah cetak digital mengingat prosesnya typesettingnya yang sudah menggunakan perangkat digital.
2. Pengaturan gambar atau teks
Setelah typesetting dilakukan, file tersebut akan diatur posisi permukaan alat cetak. Misalnya, jika medianya adalah gambar maka disebut sebagai Image Assembly.
Bagaimana jika hanya teks atau gabungan antara teks dan gambar? Maka persiapannya akan lebih memakan waktu.
3. Platemaking
Setelah pengaturan gambar dan teks selesai dilakukan, tahap berikutnya yang harus dilalui oleh operator adalah platemaking.
Istilah platemaking ini merujuk pada penggunaan plat khusus yang dirancang agar cetakan itu sesuai dengan bentuk aslinya.
4. Printing presses
Apabila plate khusus sudah ada dan siap digunakan, langkah berikutnya adalah membuat mesin pencetak dimana pelat akan ditempatkan di media percetakan.
5. Jilid
Apabila printing presses sudah selesai, langkah terakhir adalah melakukan penjilidan atau penggabungan hasil cetak.
Dalam beberapa kasus, jika bahan yang dicetak itu terdiri dari dua atau lebih gambar, maka akan dikelompokan berdasarkan kategori, ukuran atau mungkin nomor halamannya.
Fungsi dan Manfaat Percetakan
Percetakan memiliki fungsi dan manfaat baik untuk individual atau industrial. Tapi, apa sih fungsi percetakan yang sebenarnya? Apa manfaatnya? Berikut disajikan artikelnya untuk anda.
1. Bisa gandakan dokumen dalam jumlah banyak
Pertama berkaitan dengan fungsi percetakan itu sendiri yakni untuk menggandakan sebuah dokumen, dalam hal ini teks dan gambar.
Dan berkat industri percetakan yang berkemabng masif memungkinkan seseorang menggandakan informasi dalam jumlah banyak.
Istilah banyak memang cukup relatif karena berkaitan dengan kemampuan mesin cetak dalam menggandakan dokumen.
Artinya, jika ingin dokumen itu dicetak hingga puluhan ribu salinan maka diperlukan mesin cetak yang bekerja optimal serta tinta yang banyak.
2. Cetakan lebih cepat jadi
Poin ini masih punya kaitan sama poin sebelumnya. Yang mana, biasanya, industri percetakan itu mempekerjakan beberapa karyawan.
Ada yang bertugas untuk menggandakan dokumen, menyortir dokumen, laminasi, hingga yang bertugas menerima pembayaran.
Artinya, keberadaan karyawan tersebut memungkinkan cetakan lebih cepat dibuat dengan kualitas yang tak kalah seperti cetakan aslinya.
Dan perlu diketahui, para pekerja tersebut biasanya sudah profesional dan ahli di bidang tersebut.
Dengan begitu, anda bisa minta dokumen dalam segala ukuran serta bentuknya seperti apa. Sudah pasti mereka bisa mengerjakannya.
3. Lebih hemat waktu dan biaya
Bayangkan jika anda buat salinan suatu dokumen dengan tulis tangan, tentu saja butuh waktu yang lebih lama.
Artinya, jika menggunakan jasa percetakan, selain bisa hemat waktu juga bisa hemat biaya.
Bahkan, dalam beberapa kasus, jika anda sudah minta dokumen dicetak dalam jumlah banyak, akan ada potongan harga.
Selain itu, anda tidak perlu keluarkan kantong pribadi untuk beli tinta, perbaiki mesin atau mungkin harus siapkan kertas. (bungkul.com)
Info ruanglab lainnya:
- Cara Menambah Ukuran Kertas F4
- Sejarah Catur dan Penemunya
- Tips Cara Stabilkan Video Menggunakan Google Photos