5 Jenis Tes Buta Warna dan Fungsinya

5 Jenis Tes Buta Warna dan FungsinyaJenis tes buta warna yang akan saya bahas disini mengacu pada keadaan dimana seseorang pengen tahu apakah ia mengalami buta warna atau tidak lewat serangkaian tes.

Dengan begitu, ia akan tahu apakah matanya masih sensitif terhadap semua warna, sebagian atau satu warna saja.

Jika masih normal, berarti anda bisa melihat berbagai jenis warna dengan baik entah itu, merah, hijau, kuning dan warna primer lain.

Sebaliknya, jika anda kesulitan melihat warna tertentu, biru dan merah misalnya, akan sulit menyelesaikan tes yang ada.

Dengan demikian, untuk anda yang sedang cari jenis tes buta warna, tempat tes buta warna online, nama alat tes buta warna dan lain sebagainya, simak artikel ini sampai habis.

Daftar Isi :

5 Jenis tes buta warna dan fungsinya

Tanpa perlu berlama-lama, berikut disajikan 5+ jenis tes buta warna dan fungsinya. Ini daftarnya:

1. Tes buta warna Ishihara

jenis tes buta warna

Yang pertama adalah tes buta warna Ishihara yang merupakan tes untuk mengetahui apakah seseorang menderita buta warna merah-hijau.

Biasanya, anda diminta untuk melihat serangkaian gambar lingkaran [pelat] yang didalamnya berisi titik-titik dengan warna berbeda.

Beberapa titik membentuk angka baik satu digit atau lebih. Jika peserta sulit melihat warna merah dan hijau dan titik-titik yang membentuk pelat, ada kemungkinan ia menderita buta warna merah-hijau.

Kadang tes ini disebut tes persepsi warna [color perspetion test] dan juga test lempengan pseudo-isokromatik [pseudo-isochromatic plates atau PIP].

Nama Ishihara sendiri diambil dari nama desainer tes ini yakni Prof. Shinobu Ishihara, Guru besar Universitas Tokyo, Jepang, pada 1917.

Ada beberapa karakteristik dari Tes Ishiara, diantaranya:

  • Menggunakan sejumlah pelat Ishihara, yang masing-masing berbentuk lingkaran padat dengan titik-titik warna yang muncul acak dalam berbagai bentuk, ukuran dan kombinasi
  • Didalam pelat terdapat angka yang akan terlihat jelas oleh seseorang dengan penglihatan normal atau terlihat kabur dan sulit dilihat jika peserta menderita buta warna

Namun pelat itu hanya berfungsi untuk satu jenis buta warna saja yakni merah-hijau [red-green]. Dengan demikian, jika anda menderita buta warna kuning-merah, bisa ikuti test lainnya.

2. Tes buta warna Cambrigde

jenis tes buta warna

Selain Ishihara, salah satu jenis tes buta warna yang cukup populer adalah tes warna Cambrigde, yang kadang juga disebut cambrigde Color test.

Dimana, anda diminta untuk menemukan huruf C yang warnanya berbeda di latar belakang dan muncul secara acak.

Penekanan tes ini ada pada penggabungkan prinsip diskriminasi warna dan teknologi modern.

Pelatnya sendiri menyerupai tes pseudoisochromatik trandisional, seperti juga pada tes Ishihara dan Stilling.

Tes warna Cambrigde kembangkan oleh JD Mollon, JP Reffin dan BC Regan dari departemen Psikologi Eksperimental Universitas Cambrigde Inggris.

Dalam perkembangannya kemudian, tes ini dibagi dalam dua kategori yakni:

  • Tes buta warna Cambrigde untuk penglihatan rendah atau Low vision version of the cambrigde colour test [IvvCCT] yang bertujuan untuk mengukur diskriminasi kromatik menggunakan serangkaian prosedur dan cocok digunakan untuk penderita buta warna rendah. Perbedaan antara CCT dan vvCT ada pada stimulus yang digunakan, yang terdiri dari empat cakram homogen, salah satunya berbeda nilai kromatisitas rona netralnya
  • Uji diskriminasi buta warna universal atau Universal Colour discrimation test [UCDT] adalah salah satu tes buta warna yang cocok untuk subjek seperti anak-anak [5 tahun atau lebih], orang dewasa yang sudah menderita buta warna termasuk juga yang menderita buta warna rendah.

3. Tes buta warna Anomaloskop

jenis tes buta warna

Berikutnya adalah tes buta warna anomaloscope atau anomaloskop yang merupakan salah satu tes buta warna pakai alat bantu lensa mata untuk melihat sebuah lingkaran.

Teknik ini dikembangkan pada awal abad ke-20 dan sejak saat itu sudah jadi instrumen tes buta warna paling akurat yang digunakan oleh hampir seluruh spesialis mata di dunia.

Setengah bagian atas lingkaran ada lampu berwarna kuning. Sementara, di bagian bawahnya terdiri dari lampu merah dan hijau.

Artinya, tes ini didasarkan pada kecocokan warna antar dua palet. Dua sumber cahaya yang berbeda itu harus disesuaikan dengan warna yang sama.

Di satu sisi ada warna kuning yang dapat diatur kecerahannya dan disisi lain ada warna merah dan hijau dengan porsi cahaya yang bisa diatur.

Kadang juga, tes buta warna ini disebut dengan tes RBG Anomaloscope, dan cocok dilakukan untuk mereka yang keseringan pakai komputer atau perangkat elektronik lain.

Dengan demikian, mereka bisa tahu apakah matanya masih sensitif terhadap tiga warna dasar atau skema warna perangkat yakni red-blue-green [RGB].

4. Tes buta warna Farnsworth-Munsell 100 hue

jenis tes buta warna

Tes Farnsworth-Munsell 100 hue adalah tes yang menekankan pada pengguanan balok dengan corak berbeda namun warnanya sama.

Tugas peserta adalah mengatur balok tersebut dengan warna yang sama dari yang paling terang sampai yang paling gelap.

Dengan begitu, anda akan bisa melihat perubahan warna dari setiap pilihan warna yang digunakan saat mengisi balok.

Karena itu, ada beberapa orang yang menyebut tes ini sebagai tes sistem visual manusia [human visual system].

Sistem ini sendiri dikembangkan oleh Dean Farnsworth pada dekade 1940-an yang berasal dari pengujian kemampuan untuk mengisolasi dan mengatur perbedaan kecil warna dengan nilai konstan dan kroma.

5. Tes buta warna Lantern Farnsworth

jenis tes buta warna

Tes Lentern Farnsworth atau yang kadang juga disebut FALAT adalah salah satu tes yang awalnya dikembangkan khusus untuk Militer, terlebih untuk Angkatan Laut AS.

Tujuannya sama seperti tes lain yakni untuk mengidentifikasi apakah seorang menderita buta warna atau tidak.

Namun tes ini sangat sulit karena para peserta yang akan masuk ketentaraan, khususnya di AL, bisa mengetahui lampu sinyal luat di malam hari.

Juga berfungsi untuk mengetahui diskriminasi warna untuk penderita buta warna merah-hijau.

Dua tes terakhir yakni tes Farnsworth-Munsell 100 hue dan tes Lentern Farnsworth dikembangkan oleh orang yang sama, yang pada waktu itu, Farnsworth masih berdinas di Angkatan Laut Amerika Serikat. (bungkul.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *