Pengertian Gradasi Warna, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Pengertian Gradasi Warna, Fungsi, Jenis dan ContohnyaPernah dengar istilah gradasi warna? Jika pernah, tahu gak apa pengertiannya? Termasuk fungsi, jenis dan contoh? Kalau belum, simak artikel ini sampai habis.

Memilih warna yang tepat untuk berbagai kebutuhan desain, poster misalnya, adalah hal yang sangat penting.

Tapi, warna ada banyak jenisnya. Bentuknya juga demikian. Makanya itu, diperlukan pemahaman soal teori warna.

Teori warna ini secara teknis juga menjelaskan bagaimana mengatur gradasi warna atau transisi warna yang pas.

Tapi, apa sih yang dimaksud dengan gradasi warna? Apakah sama dengan gradien warna dan transisi warna?

Penasaran jawaban dari dua pertanyaan dasar diatas, berikut artikelnya untuk anda.

Daftar Isi :

Pengertian Gradasi Warna

Untuk mengulas apa itu gradasi warna, saya mulai dulu dari pengertian generalnya yang diambil dari KBBI untuk dua kata tersebut yakni gradasi dan warna.

Lantas, apa sih gradasi itu? Di KBBI, ada tiga pengertian gradasi, yakni:

  • Susuan derajat atau tingkat
  • Tingkat dalam peralihan suatu keadaan ke keadaan lain atau yang kadang juga disebut tingkat perubahan
  • Dalam geologi disebut sebagai penyusutan dan perataan bumi yang disebabkan oleh peristiwa erosi, pengangkutan atau pengedapan

Lantas, istilah mana yang lebih tepat? Mari gunakan pengertian yang pertama, tidak masalah jika pakai definisi yang kedua.

Jika menggunakan istilah gradien, di KBBI, gradien diartikan sebagai kecepatan perubahan suatu variabel dengan mengikuti koordinat ruang.

Apabila diformulasikan ke warna, baik gradien atau gradasi mengacu pada perubahan warna dalam satu ruang dengan tingkatan yang berbeda.

Karena itu, bisa dimengerti sebagai warna turunan dari suatu warna yang ditempatkan di satu ruang yang sama tanpa mengubah warna dasarnya.

Lantas, kalau digabungkan keduanya, apa sih yang dimaksud dengan gradasi warna?

Gradasi warna adalah pencampuran bertahap dari satu warna ke warna lainnya dalam satu koordinat ruang.

Istilah ini juga kadang disebut gradien warna atau transisi warna. Apapun penyebutannya, semua merujuk pada konteks yang sama.

Pencampuran bertahap ini terjadi antara warna dengan nada yang sama, biru muda ke biru laut misalnya atau dari dua nada warna yang berbeda, biru dan kuning contohnya.

Termasuk juga ke beberapa warna sekaligus yang terdiri dari dua warna atau lebih seperti biru ke ungu lalu ke merah dan ke oranye.

Untuk fungsinya sendiri ada banyak. Salah satunya adalah untuk menambahkan kedalamam pada gambar berkat adanya interaksi inheren antara warna yang gelap dan terang.

Dengan demikian, menggabungkan gradien dengan tingkat opasitas bisa membantu menciptakan kedekatan secara visual antar item dalam desain.

Perhatikan juga, ada beberapa gaya dan pola gradien dalam warna dengan titik awal dimana warna dimulai yang kemudian secara bertahap menyatu ke warna lainnya.

Secara visual, akan menciptakan pola tertentu, yang mempengaruhi ukuran, tingkat kepadatan, bentuk area dan cita rasa.

Lantas, apa sih perbedaan gradien warna, gradasi warna dan transisi warna? Apakah tiga istilah diatas pengertiannya sama?

Secara teknis, tidak ada perbedaan mencolok antar tiga istilah diatas meski bisa didefinisikan secara berbeda, sebagai berikut:

  • Gradien warna adalah sekumpulan warna yang terusun secara linear atau berurutan
  • Gradasi warna adalah peta warna kontinue atau kurva yang melalui satu atau lebih ruang warna
  • Transisi warna adalah perubahan kontinu dari warna gelap ke terang atau sebaliknya

Dalam praktiknya kemudian, gradasi warna ini terbagi dalam beberapa bentuk atau jenis, yang akan saya ulas di paragraf berikutnya.

Jenis gradasi warna atau gradien warna

Dalam pemanfaatan warna untuk berbagai tujuan desain atau layout, ada beberapa jenis gradasi warna atau gradien warna yang sering digunakan.

Lantas apa sih jenis-jenis transisi warna atau gradasi warna? Pasti penasaran, kan? Berikut daftarnya:

1. Gradasi warna linear

Gradasi Warna

Gradien linear berfungsi untuk menciptakan pita warna garis lurus dan bentuk garisnya tidak harus vertikal atau horizontal.

Dengan demikian, gradien jenis ini bertransisi dengan mulus dari satu warna ke warna lainnya.

2. Gradien warna Radial

Gradasi Warna

Selanjutnya ada gradien radial yang pola warnanya memancar keluar dari titik pusat gambar.

Ditengahnya ada titik ruang, yang dianggap sebagai pusat, dengan warna yang berbeda.

3. Transisi warna conic

Gradasi Warna

Conic atau yang dalam bahasa indonesia disebut kerucut ini mirip dengan gradien radial yang sudah saya ulas dibagian atas.

Mengapa? Karena keduanya melingkar dan menggunakan titik pusat sebagai awal warna. Perbedaannya ada pada transisi.

Yang mana, pada gradien radial, dimulai dari pusat ke bagian luar area yang diarsir dan gradien conic menaungi dengan cara melingkar, searah jarum jam atau berlawanan.

4. Gradasi warna diamond

Gradasi Warna

Berikutnya ada gradien diamond atau berlian yang berbentuk persegi empat, baik persegi atau persegi panjang.

Gradien jenis ini membentuk berlian di titik awal pusat warna dan titik akhir warna berada di sudutnya.

5. Gradien warna reflected

Gradasi Warna

Jenis gradien ini dipantulkan seperti gradien liner yang dicampur dengan cermin. Dengan demikian, warnanya divisisualisasikan dari garis tengah ke setiap arah.

Gradien jenis ini dianggap sebagai lawan dari gradien linear yang hanya menaungi satu arah saja.

6. Gradasi warna axial

Gradasi Warna

Gradien warna axial atau aksial yang kadang juga disebut transisi warna linier ditentukan oleh dua titik dan ada warna di setiap titiknya.

Warna sepanjang garis yang melalui titik tersebut disebut interpolasi linear, kemudian diperpanjang tegak lurus menghadap garis tersebut.

Dalam sistem pencitraan digital, warna biasanya diinterpolasi dalam RGB dengan kompresi gamma.

Jenis gradien atau tipe gradien juga bisa dilihat dari tujuan penggunaan, yang melahirkan beberapa jenis, seperti:

  • Ruling gradient atau gradien aturan yang biasanya digunakan untuk desain umum mengikut warna brand, merk atau organisasi
  • Limiting gradient atau gradien batasan yang mengacu pada gradien maksimum yang mayoritas diterapkan untuk teks atau typografi
  • Exceptional gradient atau gradien yang digunakan untuk hal-hal tertentu dalam desain, misalnya karena desain tersebut amat sangat pendek
  • Floating gradient atau gradien mengembang yang dibuat sedemikian rupa pada kendaraan yang akan bergerak pada kecepatan konstan tanpa menggunakan rem atau tenaga, sehingga pola warna tetap terlihat
  • Minimum gradient atau gradien minimum adalah nilai gradien yang dibuat sedemikian rupa untuk tetap terlihat didalam air
  • Serta average gradient yang merupakan gabungan dari dua nilai gradien seperti maksimum dan minimum

Contoh gradasi warna atau transisi warna

Untuk contoh gradasi warna cukup banyak. Karena itu, saya hanya ulas beberapa contoh saja, seperti:

  • Perpaduan antara Roseanna [#ffafbd → #ffc3a0] dan sexy blue [#2193b0 → #6dd5ed] termasuk kode warna dan perubahan transisi warna
Gradasi Warna
  • Perpaduan antara Purple Love [#cc2b5e → #753a88] dan Piglet [#ee9ca7 → #ffdde1] disertai termasuk kode warna dan keterlihatan perubahan gradien
Gradasi Warna
  • Perpaduan antara Mauve [#42275a → #734b6d] dan 50 Shades of Grey [#bdc3c7 → #2c3e50] termasuk kode warna dan perubahan gradasi
Gradasi Warna
  • Perpaduan antara A Lost Memory [#de6262 → #ffb88c] dan Socialive [#06beb6 → #48b1bf] termasuk kode warna dan transisi antar ruang warna
Gradasi Warna

Contoh transisi warna diatas mungkin belum terlalu lengkap. Artinya, daftar diatas akan saya tambah secara berkala. (bungkul.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *