Manfaat Bunga Kelor untuk Obat Radang Tenggorokan

Manfaat Bunga Kelor untuk Obat Radang Tenggorokan – Kelor (Moringa oleifera) atau merunggai merupakan tumbuhan dari famili Moringaceae.

Pohon kelor memiliki ketinggian sekitar 7 – 11 meter, daunnya berukuran kecil berbentuk bulat telur dan tersusun dengan rapi pada tangkai. Buah kelor berbentuk segitiga dan berwarna coklat kehitaman.

Banyak ahli botani yang meyakini bahwa tumbuhan kelor berasal dari daerah di sekitar Himalaya dan daerah utara India.

Akan tetapi, sekarang tanaman ini dapat dijumpai hampir di sepanjang belahan Asia Selatan sampai dengan Afrika Barat. Sejak jaman dahulu, tanaman kelor ini sudah cukup terkenal.

Orang-orang Yunani, Mesir, dan Romawi memanfatkan biji kelor untuk dijadikan parfum dan minyak perawatan kulit.

Pada abad ke-19, perkebunan kelor di Hindia Barat melakukan pengolahan biji kelor untuk dikrim ke negara Eropa. Pengolahan biji kelor ini untuk dijadikan bahan parfum dan minyak pelumas.

Pohon kelor tumbuh dan berkembang dengan baik di atas tanah dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan air laut.

Pohon kelor dapat beradaptasi dengan berbagai jenis tanah. Pertumbuhan terbaik pohon kelor akan terlihat jika ditanam di tanah berpasir atau tanah lempung.

Tanaman kelor memiliki nama yang berbeda-beda pada beberapa daerah di Indonesia, antara lain Limaran (Jawa), Murong (Aceh), Kelor (Sunda), Munggai (Minangkabau), Kilor (Lampung), Marongghi (Manado), Kerol (Buru), Moltong (Flores), Kelo (Gorontalo), Keloro (Bugis), Ongge (Bima), dan Kawona (Sumba). (Sumber: Sehatraga.com)

Manfaat Ampuh Bunga Kelor untuk Obat Radang Tenggorokan

Bunga kelor berwarna putih kekuningan dan tudung pelepah bunganya memiliki warna hijau. Bunga kelor akan mekar sepanjang tahun dengan bau wangi yang khas.

Bunga kelor dapat dikonsumsi, dicampurkan pada makanan, mupun dijadikan salad. Tetapi yang perlu diingat adalah bunga kelor ini tidak boleh dikonsumsi ibu hamil. Bunga kelor yang sudah berwarna putih kekuningan selanjunya akan membentuk bakal buah kelor.

Tanaman kelor mengandung 46 antioksidan tinggi, yaitu senyawa yang melindungi tubuh dari radikal bebas dengan cara menetralkannya sebelum dapat efek dari radikal bebas tersebut dapat menyebabkan kerusakan sel dan menimbulkan penyakit.

Senyawa antioksidan yang terkandung dalam tanaman kelor, yaitu Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K, Vitamin B (Choline), Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Niacin), Vitamin B6, Alanine, Alpha-Carotene, Arginine, Beta-Carotene, Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Campesterol, Carotenoids, Chlorophyll, Chromium, Delta-5-Avenasterol, Delta-7-Avenasterol, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid, Indoleacetonitrile, Kaempferal, Leucine, Lutein, Methionine, Myristic-Acid, Palmitic-Acid, Prolamine, Proline, Quercetin, Rutin, Selenium, Threonine, Tryptophan, Xanthins, Xanthophyll, Zeatin, Zeaxanthin, Zinc.

Infeksi virus sering menjadi penyebab dari radang tenggorok, sehingga pemberantasannya dipercayakan pada sistem kekebalan tubuh kita sendiri. Apabila kita memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, maka infeksi ini tidak akan jadi meluas.

Selain itu, radang tenggorokan juga bisa disebabkan karena infeksi bakteri dan penyembuhannya daoat dengan antibiotik sesuai resep dokter.

Alergi dan iritasi juga dapat menjadi pemicu terjadinya radang tenggorok, maka harus dihindari makanan atau zat penyebab randang terdebut.

Gejala umum yang terjadi dari radang tenggorok adalah rasa sakit pada daerah tenggorokan dan juga kesulitan dalam menelan.

Gejala lainnya, yaitu tenggorokan terasa kering, suara menjadi serak atau kasar, kepala pusing, batuk, pilek, badan pegal, mual, dan muntah. Hal ini disebabkan karena adanya pembengkakan pada bagian amandel (tonsilisitas).

Air rebusan bunga kelor sangat efektif untuk mengobati radang tenggorokan secara alami. Senyawa alkaloid dan flavonoid yang terdapat pada bunga kelor dapat berfungsi untuk anti inflamasi (peradangan).

Kedua senyawa ini akan menghilangkan reaksi radang pada tenggorokan dengan cara menghambat aktivitas dari sel darah putih dalam melakukan phagositos.

Apabila reaksi radang tersebut dapat segera diatasi, maka efek selanjutnya dari radang ini dapat dicegah. (amongguru.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *