Kenali Perbedaan Website dengan Web App

Kenali Perbedaan Website dengan Web App – Ketika berbicara website dan web app, kita akan melihat dua teknologi yang sepintas nyaris sama. Padahal, keduanya adalah dua teknologi yang jelas berbeda.

Daftar Isi :

Apa sih perbedaan website dengan web app itu?

Ibarat pinang dibelah dua, website dan web app adalah dua teknologi kembar yang sangat mirip atau nampak tidak berbeda. Sederhananya, website dan web app, dua-duanya memiliki banyak kemiripan atau persamaan yang mendasar.

Persamaan-persamaan mendasar keduanya. Pertama, sama-sama berjalan di dalam browser. Kedua, membutuhkan akses ke internet. Ketiga, mempunyai front-end dan back-end yang ditulis dalam bahasa pemrograman yang hampir sama.

Tak heran, saat ini banyak sekali yang masih bingung dan terkadang tertukar juga dalam membedakan mana website dan mana itu web app. Tapi, bagi para pengembang, mereka tentu sudah tahu dimana letak perbedaan di antara keduanya.

Pada artikel ini, kami akan menjelaskan terlebih dahulu definisi mengenai website dan web app, lalu highlight mengenai beberapa poin utama perbedaan website dengan web app. Berikut ulasan lengkapnya!

Apa itu website?

cara-mengelola-website-1

Website adalah sekumpulan dokumen yang tersedia di dalam halaman web yang dapat diakses oleh pengguna internet melalui browser dengan nama domain tertentu. Contohnya, https://appkey.id

Apabila, mengetik nama domain tersebut. Maka,  pengguna internet akan dibawa ke Homepage website Appkey. Biasanya, website mempunyai beberapa halaman web (web page) yang terdiri dari Home, About Us, Product, Contact, dll.

Pada bentuknya yang sederhana, website merupakan sebuah tempat yang statis. Artinya, pengunjung tidak bisa mengubah-ubah atau menambah informasi yang ada di halaman web. Selain itu, pengunjung pun tidak bisa melakukan interaksi secara langsung pada website. Pengunjung hanya sebatas bisa membaca atau melihat-lihat informasi yang telah disediakan oleh admin/pengelola website.

Seiring waktu, website semakin lama kian berkembang menjadi interaktif. Kini, setiap pengunjung web dapat berinteraksi secara langsung di dalam sebuah website, seperti memberikan komentar, melakukan percakapan online, share post, dan banyak hal lainnya.

Manfaat utama website adalah membuat halaman online yang informatif yang dapat memberikan berbagai informasi penting untuk para pengguna internet. Informasi-informasi penting yang disediakan itu dapat berupa teks dan juga berbagai bentuk file multimedia, seperti image ataupun video.

Setelah mengulas secara sepintas mengenai manfaat utamanya. Dapat dikatakan, kalau website bisa menjadi solusi online yang baik sebagai sarana penyedia informasi masa kini untuk :

  1. Company profile (detail kontak, info produk/branding, info layanan, daftar harga).
  2. Berita.
  3. Publikasi karya pribadi berupa karya tulis, gambar, dan video yang bermanfaat.

Sementara berdasarkan tipenya, website terdiri dari berbagai macam tipe, antara lain seperti blog,  landing page,  portfolio,  website standar.

Apa itu Web App?

Dapat didefinisikan, web app adalah website yang memiliki aplikasi atau software yang berjalan di atas browser dan dapat terkoneksi ke server pusat. Web application memiliki user interface yang baik. Hal ini karena adanya sejumlah application atau fitur-fitur tambahan yang dapat menjadikan website sebagai tempat yang memberikan layanan interaktif yang dapat digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan admin atau pengguna-pengguna yang lain.

Intinya, kita tidak hanya sekadar membaca atau melihat-lihat informasi saja. Tetapi, pengguna juga bisa melakukan banyak hal di dalamnya seperti membuat akun, chat, booking tiket, berbelanja, order makanan, transfer uang, dan banyak hal lainnya.

Web app ini beragam tipenya. Tetapi, contoh web app yang paling mudah dan banyak ditemukan saat ini. Misalnya, situs online banking dan website-website e-commerce.

Perbedaan Website dengan Web App

web-app-1

Setelah tadi kita mengulas secara sekilas apa itu website dan web app, maka pembahasan selanjutnya adalah membahas mengenai perbedaan website dengan web app.

Pada dasarnya, website dengan web app memiliki banyak perbedaan. Akan tetapi, kali ini kita akan membahas tiga poin saja. Tiga poin utama yang membedakan website dengan web app itu, antara lain interaktifitas, integrasi, dan autentikasi.

Yuk, simak penjelasan yang lebih lengkap mengenai tiga poin utama tentang perbedaan website dengan web app berikut ini!

1. Interaktifitas

Pertama yang membedakan website dengan web app adalah interaktifitas atau kemampuan berinteraksi.

Seperti yang kita ketahui, website merupakan site yang menyediakan konten-konten informatif yang berbentuk teks dan gambar yang dimuat di halaman web agar dapat dilihat dan dibaca oleh pengunjung. Tetapi, setiap pengunjung tidak bisa memengaruhi terhadap konten-konten yang telah diposting di web page dengan cara apapun itu. Sedangkan, beda dengan web app.

Dalam web app, pengunjung tidak hanya sebatas membaca konten. Namun, pengunjung juga bisa melakukan interaksi atau memanipulasi (mengisi atau menambahkan) data di page. Interaksi berbentuk dialog dimulai ketika pengunjung menekan tombol atau mengirimkan formulir yang lalu direspon oleh sistem web app. Respon tersebut dapat berupa unduhan dokumen, chat online, pembayaran elektronik, dan lain-lainnya.

Contoh interaktifitas aplikasi berbasis web atau web app, dapat dilihat pada website online banking. Situs perbankan atau banking online merupakan platform yang dapat mengadakan proses interaksi dan transaksi berdasarkan inputan dari nasabah yang mengakses. Contoh lain yang serupa terkait interaktifitas web app dapat ditemukan juga dalam web toko online.

Dalam web toko online, pengunjung dapat mencari atau memilih sendiri barang yang dibutuhkan melalui katalog produk. Apabila, barang yang dicarinya itu telah ditemukan dan merasa cocok, maka pengunjung bisa langsung membelinya dengan melakukan transaksi secara cepat. Contoh yang lain lagi mengenai interaktifitas web app, yaitu pada web sosial media.

Pada sosial media antara satu pengguna dengan pengguna lainnya dapat melakukan interaksi lewat chat online secara real time. Selain itu, bentuk interaktifitas dalam sosial media, setiap pengguna dapat melakukan share konten tanpa batas.

Dewasa ini, tak sedikit kita juga sering kali menemukan website-website yang interaktif. Hal ini karena, pada website-website modern telah disematkan beberapa aplikasi yang dapat membuat website menjadi begitu interaktif. Contoh website modern, misalnya website restoran tertentu yang telah dipasang widget Google Maps ke dalam websitenya.

Widget itu dapat digunakan sebagai alat interaksi pengunjung web dalam menemukan rute jalan menuju ke restoran. Meski, website modern telah memiliki sentuhan interaktifitas. Akan tetapi, dari segi komposisi kontennya, website-website modern masih banyak yang memuat konten-konten yang informatif daripada interaktif.

Hal inilah letak perbedaan website dengan web app. Website adalah site atau tempat untuk pengunjung mencari informasi, sedangkan web app adalah sarana untuk berinteraksi.

2. Integrasi

Integrasi bisa mengandung arti, yaitu menyatukan di antara komponen-kompenen yang berbeda untuk membangun sebuah sistem yang lebih komprehensif. Sebenarnya, baik itu website dan web app, keduanya sama-sama dapat diintegrasikan dengan software-software lain, semacam CRM.

Namun, istilah integrasi memang lebih identik dengan web app. Hal ini karena, fungsionalitas web app itu sendiri yang lebih komplek ketimbang website. Web app sangat membutuhkan sekali integrasi dengan aplikasi-aplikasi tambahan lain untuk menciptakan suatu interaksi.

Contoh integrasi, misalnya web app bisnis (e-commerce) yang menerapkan sistem CRM (Customer Relationship Management). Sistem CRM akan menyimpan secara otomatis seluruh data dari customer/user web app yang masuk di satu lokasi yang telah ditentukan dan memberikan akses kepada para karyawan (tim perusahaan) agar data-data tersebut dapat ditemukan dengan mudah.

Dengan sistem atau cara seperti ini, tim perusahaan anda dapat memperoleh akses ke sejumlah data secara lengkap tentang customer, pertanyaan, komunikasi, dan feed back. Tentunya, sejumlah data lengkap ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi setiap perilaku dan kebiasaan dari pelanggan ketika membeli serta dapat melayani pesanan secara cepat.

Selain itu, sistem CRM ini juga dapat mendeteksi perubahan data customer dengan cepat sekali dan sistem ini selalu up to date dengan pilihan, kesukaan, dan kebiasaan dari customer terhadap produk. Hal ini tentu akan mengurangi churn dan malah akan meningkatkan angka penjualan.

Sementara itu, website dapat juga diintegrasikan dengan sistem CRM. Hal ini terjadi, jika admin atau pengelola website ingin menyediakan konten-konten yang lebih personal; konten-konten yang hanya bisa diakses atau menyasar pengunjung web tertentu. Kendati demikian, sistem CRM ini merupakan fitur yang sampai saat ini masih cukup jarang diimplementasikan ke dalam website.

3. Autentikasi

Poin lain yang membedakan website dengan web app, yaitu autentikasi. Autentikasi adalah prosedur yang melibatkan user untuk menginput login dan kata sandi agar memperoleh hak akses ke dalam sistem. Autentikasi ini sangat wajib bagi web app yang sangat memerlukan kerahasiaan informasi yang bersifat pribadi. Hal ini karena, akun user memang harus diamankan dari akses dan kebocoran data-data yang tidak sah oleh peretas.

Sebagian besar web app memerlukan autentikasi, karena web app menawarkan cakupan opsi yang jauh lebih luas ketimbang website. Contoh autentikasi. Misalnya, autentikasi web app pada situs jejaring sosial semacam Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain.

Pada saat pertama kali melakukan sign up atau registrasi di situs jejaring sosial, setiap user harus membuat akun dengan mengisi data diri terlebih dahulu. Sistem web app akan merekam, menyimpan, dan mengingat data diri tersebut. Setelah itu, user akan mendapatkan hak akses berupa nomor identitas yang unik. Sistem akan memperingatkan, bila mana user name dan password yang didaftarkan oleh user itu terlalu lemah.

Mau tak mau, user harus mengajukan lagi user name dan password yang baru. Karena, apabila user mengabaikan peringatan dari sistem dan tidak cepat-cepat mengubah akun dan passwordnya itu. Resiko peretasan akan sangat besar. Peretas bisa masuk dengan mudah kapan saja untuk mencuri informasi-informasi penting milik user. Selain itu, peretas juga dapat mengganggu user-user yang lain dengan spam-spam yang mengganggu yang mengatasnamakan si pemilik akun.

Dalam kasus website, sebenarnya sedikit berbeda. Autentikasi atau login di website tidak terlalu wajib bagi pengunjung. Sebab, setiap pengunjung dapat bebas membaca informasi di dalam website. Autentikasi perlu ada di website. Mungkin, saat pengelola web ingin mempersonalisasikan berita dan artikel unggulan yang terdapat di halaman website.

Autentikasi diterapkan di website, diharapkan bisa menjadi solusi agar tidak sembarang user dapat membaca berita atau artikel-artikel unggulan yang ada di website. Selain itu, autentikasi dapat juga diterapkan di bagian kolom komentar. Jadi, sebelum user akan memberikan comment di kolom komentar.

Pengelola web atau sistem akan verifikasi dan konfirmasi terlebih dahulu setiap identitas user yang akan meninggalkan komentar. Pengunjung yang tidak terdaftar, berarti pengunjung tersebut hanya dapat membaca artikel, tidak bisa meninggalkan komentar. Sebab, pengunjung yang tidak terdaftar dicurigai adalah spammer yang akan masuk ke kolom komentar. Jika, memang itu benar spammer, maka sistem akan segera memblokirnya.

website atau web app memerlukan autentikasi. Namun, website tidak wajib. Sedangkan, pada web app,  autentikasi itu wajib, karena dengan alasan keamanan. (appkey.id)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *