Pelopor Pembangunan Kereta Api di Wilayah Tropis (Indonesia)

Pelopor Pembangunan Kereta Api di Wilayah Tropis (Indonesia) – Bordes. Apa yang Anda ketahui tentang bordes? Mungkin sebagian dari Anda akan mengetahui bordes merupakan bagian paling ujung yang ada di gerbong kereta, dimana Anda bisa menemukan kamar mandi di sini ataupun jalan menuju gerbong lain. Jika ditelusuri di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pun, Anda akan menemukan defisini dari bordes adalah tangga untuk naik ke pintu (kereta api dan sebagainya).

Namun apakah Anda tahu bahwa kata bordes ini diambil dari nama seorang meneer Belanda yang pada tanggal 17 Juni 1864 silam memprakarsai pencangkulan pertama jalur kereta api di desa Kemijen, Jawa Tengah? Ya, ia adalah Jan Philip de Bordes. Lahir di Amsterdam, 7 Juni 1817, Bordes bisa dibilang sebagai anak dari pedagang yang kaya raya.

Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Bordes tidaklah diberkahi orang tua yang ‘berkecukupan’ saja, melainkan otak yang cukup encer. Ini terbukti dari penempatan Bordes di kamp pelatihan militer dan ditempatkan bersama orang-orang jenius lainnya pada tahun 1837. Dua puluh tahun berselang, Bordes mendapat kepercayaan untuk menyandang pangkat Kapten.

Singkat cerita, di tahun 1860 Bordes mengundurkan diri dari dunia kemiliteran dan ditunjuk menjadi sekretaris dari Commissie tot Aanleg van Staatsspoorwegen atau Komisi Pembangunan Kereta Api Negara. Setahun menjabat sebagai sekretaris, Bordes lalu dipercaya untuk memimpin Raad van Toezicht op de Spoorwegdiensten atau Dewan Pengawas Layanan Kereta Api.

Karir Bordes di dunia perkeretaapian semakin melesat dengan mandat untuk memimpin pembangunan jalur kereta api Semarang – Vorstenlanden di tahun 1863. Di bawah bendera Naamloze Vennootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (Perseroan Terbatas Perkeretaapian Hindia Belanda) yang dibawanya, Bordes pun menjalani tugasnya dengan baik.

Tujuh tahun berselang setelah penunjukkan dirinya sebagai pemimpin pembangunan jalur kereta api Semarang – Vorstenlanden, Bordes diberhentikan secara tidak terhormat oleh pihak perusahaan dengan alasan yang tidak diekspos. Kendati begitu, Bordes tidak begitu saja meninggalkan dunia perkeretaapian yang sudah membesarkan namanya. Ini dibuktikan dengan rajinnya ia menulis artikel tentang dunia perkeretaapian di tabloid The Economist.

Jan Philip de Bordes dikabarkan meninggal pada 5 Januari 1899 di usianya yang ke 82 tahun. Sebagai apresiasi atas apa yang telah dilakukannya, nama bordes diabadikan sebagai nama dari sambungan yang ada di gerbong kereta api. (kabarpenumpang.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *