Fungsi dan Cara Kerja KWH Meter pada Instalasi Listrik – Jika anda seorang teknisi listrik, pastinya sudah tak asing lagi dengan yang namanya KWH meter bukan? Ya, KWH meter adalah suatu alat yang digunakan oleh PLN untuk menghitung pemakaian energi listrik para konsumennya.
Perlu diketahui bahwa KWH meter bekerja menggunakan sistem induksi medan magnet yang dapat menggerakkan piringan alumunium. Piringan yang berputar tersebut akan menggerakkan counter yang menandai setiap hitungan pemakaian energi listrik. Semakin cepat piringan berputar, maka semakin besar pula tagihan listrik yang harus dibayar.
Kita dapat dengan mudah menjumpai KWH meter ini di rumah-rumah. Biasanya PLN memasangnya di tembok teras rumah agar lebih mudah saat melakukan pengecekan. Nah, pada kesempatan kali ini Belajar Elektronika akan mengajak anda semua berbicara lebih lanjut mengenai alat yang disebut KWH meter.
- Baca Juga : [Lengkap] Pengertian Lux Meter Beserta Kegunaannya
- Baca Juga : Cara Dapat Token Listrik Gratis dari PLN Bulan Desember
Fungsi KWH Meter
Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa fungsi KWH meter pada instalasi listrik adalah untuk menghitung pemakaian energi listrik para konsumen PLN. Ada dua jenis KWH meter yang ada saat ini, yakni jenis prabayar atau pulsa, dan yang kedua adalah jenis pasca bayar yang biasa disebut dengan KWH meter konvensional.
KWH meter memiliki tiga buah kumparan, yang terdiri dari satu buah kumparan tegangan dengan koil berdiameter tipis, dan dua buah kumparan tegangan dengan koil berdiameter tebal. Selain itu dalam sebuah KWH meter juga terdapat magnet permanen yang berfungsi untuk menetralkan alumunium dari induksi medan magnet.
- Baca Juga : Perbedaan UPS Dengan Stavolt
- Baca Juga : Pengertian Benda Konduktor dan Isolator Lengkap: Contoh, Fungsi, dan Sifatnya
Cara Kerja KWH Meter
Arus beban pada I menghasilkan fluks bolak balik Φc, yang kemudian melewati piringan aluminium dan menginduksinya. Akibatnya timbul tegangan dan eddy current. Selain itu umparan tegangan Bp juga mengasilkan fluks bolak balik Φp yang melintas arus If, sehingga piringan mendapatkan gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan tersebut menjadi berputar.
Torsi putaran sebanding dengan fluks Φp serta arus IF dan harga cosinus dari sudut diantaranya. Akibat Φp dan IF sebanding dengan tegangan E serta arus beban I, maka torsi motor sebanding dengan EI cos θ, yakni daya aktif yang diberikan menuju ke beban. Oleh sebab itu kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang digunakan.
Semakin besar daya aktif yang digunakan, kecepatan putaran piringan juga semakin besar, begitu juga sebaliknya. Dari situlah kita dapat menghitung besarnya tagihan listrik yang harus dibayar setiap bulannya. Besarnya pemakaian listrik dikalikan dengan tarif dasar listrik atau yang biasa disebut dengan TDL, ditambah biaya abonemen dan juga pajak.
Demikian informasi singkat mengenai Fungsi dan Cara Kerja KWH Meter pada Instalasi Listrik. Semoga informasi yang kami sampaikan kali ini dapat memberikan manfaat sekaligus inspirasi, Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman-teman anda apabila bermanfaat. Sampai jumpa.
- Baca Juga : Bagaimana Cara Menghitung Biaya Tagihan Pemakaian Listrik kWh Meter
- Baca Juga : Perbedaan Arus AC dan DC (Arus bolak-balik dan searah)