Workshop PGSD UHAMKA: Pola Asuh dalam Mendidik Anak di Gang Sayur, Ciracas, Jakarta Timur

Workshop PGSD UHAMKA: Pola Asuh dalam Mendidik Anak di Gang Sayur, Ciracas, Jakarta Timur – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) kelompok 11 Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka berkesempatan melakukan workshop bersama para wali murid TPQ Ummahatus Shalihat yang merupakan sebuah tempat pembelajaran Agama Islam untuk anak usia 3 tahun sampai 15 tahun. Kegiatan ini dilakukan pada Kamis 24 Maret 2022 di TPQ Ummahatus Shalihat yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Dalam workshop tersebut, Dr. Arum Fatayan, M. Pd salah satu dosen FKIP UHAMKA sebagai pemateri. Pemateri pun menjelaskan tentang pola asuh dalam mendidik anak.

Di era pandemi saat ini anak-anak tidak akan jauh dari gadget mereka, pembatasan sosial membuat mereka terus berada dirumah demi menjaga kesehatan dan daya imun mereka. Pemeritah telah menganjurkan untuk sekolah secara daring sehingga membuat anak semakin kebergantungan terhadap gadget. Sebagai orang tua yang baik apabila anak sedang melakukan sekolah daring sebaiknya para orang tua mendamping anaknya agar mereka tidak menyalahgunakan gadgetnya untuk hal yang negatif.

Pemateri menyampaikan bahwa mendekatkan diri kepada anak dimulai dari anak masih berada di dalam perut, contohnya membiasakan anak mendengarkan murrotal atau lantunan ayat suci Al-Quran. Lantunan tersebut nantinya akan membentuk sikap anak salah satunya ialah menanamkan nilai agamis kepada anak. Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa tidak lupa untuk mengingatkan kepada anak mengenai hal-hal kebaikan dan diarahkan ke kegiatan yang positif. Salah satu contoh kegiatan nya ialah pembatasan anak dalam menggunakan gadget.

Mahasiswa KKNM UHAMKA berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi anak-anak dan orang tua. Gadget dapat membawa dampak baik maupun dampak buruk, salah satu dampak yang sangat marak dalam kehidupan anak zaman sekarang yaitu mulai hilangnya interaksi sosial serta tingkat kemalasan yang sangat tinggi. Mereka kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri.

Pemateri menjelaskan, banyak orang tua yang salah mengerti tentang anak-anak yang susah untuk diatur, susah untuk diberi pengertian jika orang tua nya sendiri mencontohkan hal yang tidak baik seperti bermain HP di depan anak yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Maka peran orang tua dinilai sangat penting dalam mengatasi hal tersebut.

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *