Sang Penemu Proton dari Selandia Baru – Ernest Rutherford dilahirkan di Spring Grove, Selandia Baru, pada tanggal 30 Agustus 1871. Rutherford memiliki cukup banyak saudara, yaitu berjumlah sebelas orang.
Ayah Rutherford bekerja sebagai tukang bengkel roda dan kereta kuda serta memiliki pekerjaan sampingan sebagai buruh bangunan. Sedangkan ibunya Rutherford adalah seorang guru yang berasal dari Inggris.
Setelah menamatkan sekolah di daerahnya, Rutherford kemudian mendapatkan beasiswa dan masuk ke Nelson College. Rutherford menjadi siswa yang cukup menonjol di bidang Matematika.
Prestasinya yang tinggi, membuatnya memperoleh beasiswa kembali dan masuk ke Canterbury College di Christchurch, salah satu kota besar di Selandia Baru.
Setelah mendapatkan gelar sarjana muda pada tahun 1892, Rutherford tetap memperdalam ilmu di Christchurch dalam rangka mengharapkan beasiswa Matematika kembali.
Prestasi Gemilang Rutherford
Rutherford selalu berusaha untuk mendapatkan beasiswa dalam belajar, karena dirinya menyadari berasal dari keluarga yang sederhana.
Setahun kemudian, Rutherford berhasil meraih gelar master dengan nilai tertinggi di bidang Matematika dan FIsika.
Puncak dari imbalan prestasinya adalah Rutherford memenangkah kembali sebuah beasiswa untuk belajar di Universitas Cambridge, Inggris.
Pada Universitas Cambride, Rutherford kemudian menjadi mahasiswa peneliti di Laboratorium Cavendish.
Di sana, Rutherford bekerja di bawah bimbingan fisikawan Inggris terkenal, yaitu J.J. Thomson. Thomson merupakan seorang fisikawan yang berhasil menemukan elektron.
Semenjak itu, Ruhterford terus menerus melakukan penelitian, hingga akhirnya memenangkan Hadiah Nobel.
Pada puncak kariernya, Rutherford memikat banyak ilmuwan muda untuk bekerja di laboratorium di Universitas Cambridge tersebut, termasuk diantaranya James Chadwick, sang penemu elektron.
Pada tahun 1908, Rutherford memperoleh Hadiah Nobel di bidang Kimia atas jasanya dalam meneliti pemecahan unsur-unsur kimia di dalam inti atom dan kimia zat-zat radioaktif.
Penemuan Rutherford ini mengarah pada suatu simpulan bahwa ternyata salah satu unsur kimia dapat diubah menjadi unsur-unsur yang lainnya.
Pada tahun 1919, Rutherford membuat sebuah penemuan penting yang dianggap sebagai dasar bagi penemuan selanjutnya di bidang Fisika dan Kimia.
Rutherford berhasil melakukan eksperimen reaksi inti buatan yang pertama. Penemuannya ini membuka jalan bagi Fredric Joliot dan Irene Joliot Curie (menantu dan putri Pierre/Madame Curie) untuk menemukan radioaktif pada tahun 1934.
Penemuan radioaktir ini membuat Fredric Joliot dan Irene Joliot Curie memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1935.
Penemuan Rutherford juga membuka jalan bagi James Chadwick, mitra kerja Rutherford, untuk menemukan neutron, sebagai salah satu unsur dalam inti atom pada tahun 1932.
Atas penemuan neutron tersebut, James Chadwick berhasil memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1935.
Proton, Penemuan Penting Dari Rutherford
Penemuan penting dari Rutherford yang lainnya adalah proton, yaitu salah satu unsur lainnya dalam inti atom.
Proton adalah unsur di dalam inti atom yang bermuatan positif dan merupakan inti-inti zat air, sehingga disebut sebagai inti atom hidrogen. Hidrogen adalah nama kimia untuk za cair.
Rutherford wafat pada tanggal 19 Oktober 1937 di Cambridge. Meninggalnya Rutherford ini menjadikan dunia ilmiah sangat kehilangan, terutama Universitas Cambridge, tempat Rutherford mengembangkan dan menyumbangkan berbagai penelitian penting di bidang Kimia dan Fisika. (amongguru.com)
Info ruanglab lainnya:
- Sejarah Penemu Font Times New Roman yang Menjadi Font Populer
- Penemu Teori Evolusi
- Biografi Lengkap Samuel Crompton Penemu Mesin Pintal