Evaluasi Pelatihan Ulangan Sekolah Berbasis Teknologi dalam Aplikasi Microsoft Powerpoint – Alhamdulilah Hari ini (Sabtu, 18 Desember 2021) Lembaga Pengabdian dan pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA khususnya program studi Pendidikan Guru Sekolah dasar melakukan kerjasama kepada MI Plus Fatahilah Ciledug Kota Tangerang dalam melaksanakan kegiatan webinar dan workshop dengan tema Evaluasi Pelatihan Ulangan Sekolah Berbasis Tekhnologi dalam aplikasi Microsoft Power point serta Mengoptimalkan Teknologi dalam Manajemen pembelajran dan pengajaran.
Alhamdullilah kegiatan yang di laksanakan menggunakan aplikasi zoom di hadiri sebanyak 68 Peserta berjalan dengan sangat baik. Kegiatan di awali sambutan oleh kepala MI Pluss Fatahilah yaitu H. Jamroni, M.Pd, di lanjutkan keynote speaker sekaligus membuka kegiatan oleh wakil rektor 1 uhamka bidang akademik yaitu Prof. Dr. Abd Rahman Aghani, M.Pd, di lanjut pemateri yang sangat berkompeten yaitu Zulherman, M.Pd dan Dr. Arum Fatayan, M.Pd
H. Jamroni, M.Pd selaku kepala MI Plus Fatahilah saat sambutannya menyampaikan ucapan terimkasih kepada UHAMKA atas kerjasama dalam kegiatan ini dan semoga kegiatan seperti ini dapat terus dijalin kedepannya karena segala ilmu yang nantinya akan disampaikan oleh pemateri diharapkan dapat bermanfaat bagi guru kegdepannya.
Keynote speaker sekaligus membuka kegiatan yang disampaikan wakil rektor 1 uhamka bidang akademik yaitu Prof. Dr. Abd Rahman Aghani, M.Pd, menyampaikan Dalam era yang sudah sangat berkembang saat ini, penting bagi seorang siswa untuk memiliki karakter yang baik, sehingga dibutuhkannya pendidikan karakter di setiap sekolah.
Ini akan menciptakan SDM yang unggul berkarakter, yaitu siswa yang cerdik-pandai, dapat memanfaatkan peluang dengan baik serta berlandaskan SQ. Dalam pelaksanaannya, guru harus mendidik siswa agar memiliki sikap dan sifat yang baik, agar siap dalam menghadapi era mendatang, mendidik siswa agar memiliki sikap yang jujur, bertanggung jawab, hormat, bekerja keras, disiplin, dll.
Tugas utama dalam pendidikan karakter ini adalah menanamkan konsep terhadap SQ-nya sebagai landasan utama, sehingga bukan hanya menjadi siswa yang hebat, tetapi juga menjadi siswa yang taat dan bukan menjadi produk yang gagal.
Zulherman, M.Pd selaku pemateri pertama memaparkan Tik mampu memecahkan masalah, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan kepada orang lain, mengembangkan keterampilan dalam menggunakan TIK, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Pada fase pandemi ini, ini sangat menjadi masa untuk meningkatkan kemampuan kita, Meningkatkan kualitas pembelajaran siswa
Meningkatkan motivasi, antusiasme, dan partisipasi aktif siswa dalam belajar, Tik dapat meningkatkan proses dan produk, kualitas, dan kuantitas dalam bidang- bidang lainnya.
Untuk pemateri ke dua disampaikn oleh Dr. Arum Fatayan, M.Pd tentang Pada era saaat ini, kita dipaksa untuk melakukan improvisasi diri dalam menggunakan media digital dalam melakukan pembelajaran, dimana saat ini sudah menjadi kebutuhan utama sebagai pendidik dan siswa.
Saat ini pembelajaran yang tadinya face-to-face, berubah menjadi online learning, dan pada saat ini sudah menginjak fase hybrid learning dalam melakukan proses pembelajaran.
Kegiatan belajar harus memberi pengalaman sesuai yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai, karakteristik siswa, kompetensi yang ingin dihasilkan, meteri yang dipelajari psikologi belajar.
Dari guru berperan sebagai Teaching (yang penting guru mengerjakan apa?) yang sekarang berubah menjadi Learning (yang penting peserta didik bisa apa?) hal ini harus dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kemampuan dirinya, sehingga pembelajaran yang diakukan lebih bermakna.
Dalam proses pembelajaran, diperlukan adanya dukungan dan apresiasi bagi setiap siswa, dimana guru harus bersikap memanusiakan manusia dalam pembelajarannya.
Pembelajaran yang dilakukan harus menyenangkan bagi peserta didik dengan menyapa siswa dengan hangat, menciptakan suasana belajar yang rileks, memotivasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran, menggunakan ice breaking sebagai refleksi dalam melaksanakan pembelajaran dan dengan menggunakan metode pembelajaran yang variatif.
Dalam melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan guru harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang menerapkan student learning center, sehingga siswa bersemangat dan tercipta pembelajaran yang bermakna. Dalam melaksanakannya, guru harus berkomitmen guna meningkatkan kualitas sekolah dengan memiliki Personal Goal, Capacity Belief, Context Belief, dan Emotional Arousal Process.
Info ruanglab lainnya:
- Mahasiswa PGSD UHAMKA bersama Masyarakat Ciracas di Gang Sayur melaksanakan Pemanfaatan Barang Bekas untuk Media Tanam
- Dasar Hukum Komite Sekolah
- Begini Cara Edit PowerPoint Saat Presentasi Tanpa Keluar Slideshow
- PGSD UHAMKA: Kegiatan Senam Sehat dan Lomba Islami
- Microsoft Menambahkan Widget Web Search Bar di Pembaruannya