Sang Pemecah Sandi Enigma

Sang Pemecah Sandi Enigma – Pada kesempatan kali ini penulis ingin menuliskan biografi dari salah satu tokoh yang mungkin saja pembaca belum mengenalnya. Mengapa penulis memilih tokoh ini? apakah penulis dibayar oleh beliau? tentu saja tidak kawan-kawan. Beliau tanpa penulis ceritakan pun sudah terkenal dengan sendirinnya. Menurut penulis tokoh ini sangat hebat dalam bidangnya terutama bagi kalian yang menyukai matematika,komputer dan tentunya AI(artificial intelligence). Perkenalkan nama tokoh ini adalah Alan Turing dengan nama lengkap Alan Mathison Turing.  Alan Turing lahir pada tanggal 23 juni 1912 di London dan wafat pada 7 juni 1954 di Wilmslow. enigma

Alan Turing

Pada usia muda, ia memiliki  tanda-tanda kecerdasan tinggi yang diakui oleh beberapa gurunya. Alan turing menyukai pelajaran sains dan matematika pada saat ia berada di sekolah sherbone. Pada saat itu ia berusia 13 tahun. Setelah Sherborne, Turing mendaftar di Universitas Cambridge Inggris, belajar di sana dari tahun 1931 hingga 1934. Sebagai hasil dari skripsinya, ia membuktikan teorema batas pusat.

Pada tahun 1936, Turing menyampaikan makalah berjudul “On computable numbers, with an application to the Entscheidungsproblem” di mana ia menyajikan gagasan tentang mesin universal (kemudian disebut “Mesin Universal Turing,” dan kemudian “mesin Turing”) yang mampu  mengkomputasi apa pun yang dapat dihitung. Mesin ini dianggap sebagai pendahulu komputer modern.

Selama dua tahun berikutnya, Turing belajar matematika dan kriptologi di Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey. Setelah menerima gelar Ph.D. dari Universitas Princeton pada tahun 1938, ia kembali ke Cambridge, dan kemudian mengambil posisi paruh waktu dengan Kode Pemerintah dan Sekolah Cypher, sebuah organisasi pemecah kode Inggris.

Nah kalian semua sudah tau kan siapa sosok Alan Turning ini. Ada satu lagi yang penulis ingin bahas yaitu keberhasilan beliau memecahkan sandi mesin enigma buatan jerman di saat perang dunia ke dua.

Setelah kembali dari Amerika Serikat ke persekutuannya di King’s College (Universitas Cambridge) pada musim panas 1938, Turing kemudian bergabung dengan Kode Pemerintah dan Sekolah Cypher. Saat pecahnya perang dengan Jerman pada bulan September 1939, ia pindah ke markas besar organisasi masa perang organisasi tersebut. di Bletchley Park, Buckinghamshire.

Beberapa minggu sebelumnya, pemerintah Polandia memberi Inggris dan Prancis rincian keberhasilan Polandia melawan Enigma, mesin sandi utama yang digunakan oleh militer Jerman untuk mengenkripsi komunikasi radio. Pada awal 1932, sebuah tim kecil ahli matematika-cryptanalyst Polandia, yang dipimpin oleh Marian Rejewski, telah berhasil menyimpulkan kabel internal Enigma, dan pada tahun 1938 tim Rejewski telah menciptakan mesin pemecah kode yang mereka sebut Bomba (kata Polandia untuk sejenis es krim).

Bomba bergantung pada keberhasilannya pada prosedur operasi Jerman, dan perubahan prosedur tersebut pada Mei 1940 menjadikan Bomba tidak berguna. Selama musim gugur 1939 dan musim semi 1940, Turing dan yang lainnya merancang mesin pemecah kode yang terkait tetapi sangat berbeda yang dikenal sebagai Bombe. Selama sisa perang, Bombe memasok intelijen militer dalam jumlah besar kepada Sekutu. Pada awal 1942, cryptanalysts di Bletchley Park memecahkan kode sekitar 39.000 pesan yang dicegat setiap bulan, sebuah angka yang naik kemudian menjadi lebih dari 84.000 per bulan dua pesan setiap menit, siang dan malam. Pada tahun 1942, Turing juga menemukan metode sistematis pertama untuk memecahkan pesan yang dienkripsi oleh mesin sandi Jerman canggih yang oleh Inggris disebut “Tunny.” Pada akhir perang, Turing diangkat menjadi Perwira Urutan Paling Sempurna Kerajaan Inggris (OBE)untuk pekerjaannya memecahkan kode.

Pada Juni 2007, patung Turing seukuran aslinya diresmikan di Bletchley Park, di Buckinghamshire, Inggris. Patung perunggu Turing juga diresmikan di Universitas Surrey pada 28 Oktober 2004, untuk memperingati 50 tahun wafatnya.  Pada tahun 1999, majalah Time menamainya sebagai salah satu dari “100 Orang Paling Penting di abad ke-20”. Editor majalah Time juga menuliskan “Faktanya tetap bahwa setiap orang yang mengetuk keyboard, membuka spreadsheet atau program pengolah kata, sedang mengerjakan inkarnasi dari mesin Turing.”. Turing juga berada di peringkat 21 dalam jajak pendapat nasional BBC tentang “100 warga Inggris Paling Berpengaruh” pada tahun 2002. Secara umum, Turing telah diakui karena pengaruhnya terhadap ilmu komputer, dengan banyak yang menganggapnya sebagai “pendiri” bidang yang berkaitan dengan komputer.

Bagaimana kawan-kawan,prestasi beliau sangat hebat bukan? Beliau mampu membuat alat yang dapat meretas mesin enigma buatan jerman dan membantu inggris serta sekutunnya untuk menang melawan rezim hitler pada saat perang dunia II. Tapi kalian bertanya-tanya tidak? seperti  apa sih mesin enigma itu dan mengapa sulit sekali dipecahkan kodenya? .

Mesin Enigma

Mesin Enigma

Mesin Enigma (berasal dari kata Latin, aenigma yang bermakna teka-teki) adalah sebuah mesin rotor elektromekanik yang digunakan untuk mengenkripsi suatu pesan dan mendekripsikan kembali pesan tersebut. Mesin Enigma dipatenkan oleh seorang insinyur asal Jerman yang bernama Arthur Scherbius di Berlin tahun 1918, yang kemudian digunakan oleh militer dan pemerintah Jerman Nazi sebelum dan selama Perang Dunia II. Pada awalnya alat yang dibuat oleh Arthur Scherbius berfungsi untuk mengkoversi huruf dalam bentuk tabel. Arthur menjual alat ini untuk masyarakat umum khususnya para pebisnis, tetapi keadaan berkata lain alat ini digunakan dan sudah dimodifikasi oleh militer jerman untuk perang dunia kedua.

Cara Kerja Mesin Enigma

Enkripsi yang dilakukan enigma sebenarnya adalah substitusi, di mana sebuah huruf digantikan dengan tepat sebuah huruf juga, hanya saja substitusi dilakukan beberapa kali. Dan walau hanya dengan substitusi, sebuah pesan akan sulit sekali didekripsi jika tidak dengan alat yang sama, dengan pengaturan posisi yang sama, tipe substitusi yang sama, dan kode kunci yang sama. Sambungan tersebut memakai wiring atau teknik penambungan kabel yang dimana misal A pada rotor kiri terhubung dengan D pada rotor tengah , maka jika A pada rotor kiri teraliri listrik, maka D pada rotor yang ditengah akan teraliri listrik juga.

Sedangkan secara sederhana cara kerja dari mekanisme wiring tersebut adalah subsitusi dari tombol yang ditekan dan terhubung dengan salah satu lampu. Jadi misal sesuai contoh jika tombol  A ditekan, maka lampu D akan menyala. Kemudian hal tersebut dilakukan ulang namun dengan mengganti rotor yang sedang digunakan. Kemudian dilakukan pergeseran pada rotor setiap kali ada tombol yang ditekan. Begitu seterusnya selama pesan diketik. Dengan adanya reflektor, jalannya arus dapat dibalikkan dari rotor ke rotor lainnya, yang efeknya adalah kemungkinan yang meningkat 26 kali dari substitusi huruf.

Relektor ini menyebabkan Enigma tidak perlu mengubah keadaan jika sedang ingin mengenkripsi sebuah pesan atau mendekripsikannya. Namun reflector ini menyebabkan kelemahan pada mesin Enigma ini, di mana terjadi pembalikan, misal huruf M dienkripsikan menjadi T, maka huruf T akan dienkripsikan menjadi huruf M pada rotor yang sama, dan sebuah huruf tidak akan mungkin bisa dienkripsi menjadi dirinya sendiri.

Sedangkan rotor untuk enigma ada beberapa, walaupun yang dapat dipakai dalam satu waktu pada satu enigma adalah 3 buah saja, yang diberi nama L (left), M (middle), dan R (right). Sedangkan jenis-jenis rotor yang ada diberi nama rotor I, rotor II, rotor III, dan seterusnya. Di bawah ini adalah beberapa jenis rotor yang pernah digunakan oleh enigma

Contoh nya :

Rotor ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
I EKMFLGDQVZNTOWYHXUSPAIBRCJ
II AJDKSIRUXBLHWTMCQGZNPYFVOE
III BDFHJLCPRTXVZNYEIWGAKMUSQO
IV ESOVPZJAYQUIRHXLNFTGKDCMWB
V VZBRGITYUPSDNHLXAWMJQOFECK
VI JPGVOUMFYQBENHZRDKASXLICTW
VII NZJHGRCXMYSWBOUFAIVLPEKQDT
VIII FKQHTLXOCBJSPDZRAMEWNIUYGV

Pada setiap rotor tersebut dikenal adanya istilah Turnover, yaitu posisi di mana sebuah rotor mulai bergerak menggeser rotor di sampingnya. Rotor R akan selalu bergerak 1 huruf setiap kali tombol ditekan  dan jika turnover dari rotor R tersebut adalah S, maka rotor R tersebut akan menggeser rotor M sejauh 1 huruf jika sudah mencapai posisi turnovernya (posisi di huruf S). Setiap jenis rotor mempunyai turnover masing-masing.

Cara Pemecahan Mesin Enigma

Jika melihat mekanisme mesin ini kita pasti berpikir bahwa mustahil seseorang bisa memecahkan kode tersebut. Dimana pada saat itu jerman mengubah kunci rotor setiap jam 12 malam dan membuat orang yang memecahkannya merasa putus asa dengan pekerjaannya di siang hari. Kode hasil enkripsi mesin enigma yang telah serumit itu dan bahkan diklaim oleh Jerman tidak mungkin dipecahkan. Tetapi tetap saja mesin tetaplah mesin, benda itu mempunyai kelemahannya.

Kelemahan tersebut antara lain :

  1. Sebuah huruf tidak dapat dipetakan ke huruf itu sendiri, contohnya misal huruf ‘A’ sebagai input tidak mungkin
    menghasilkan huruf ‘A’ juga; sebagai output.
  2. Operator harus melakukan setting untuk mendapatkan nilai awal. Di mana di kasus-kasus tertentu, hal tersebut dapat terprediksi, dan kesalahan yang umum dilakukan oleh operator-operator tersebut adalah dalam memilih nilai yang dapat dengan mudah diprediksi sebagai nilai awal.
  3. Penyandian bersifat berkebalikan, jadi bila huruf ‘A’ disandikan menjadi huruf ‘Z’, maka huruf ‘Z’ akan disandikan      menjadi huruf ‘A’.
  4. Kunci pesan dikirimkan 2 kali.
  5. Posisi turnover pada setiap rotor unik, sehingga memungkinkan untuk ditebak rotor mana saja  yang digunakan

Apa alat yang dibuat oleh Alan turing untuk memecahkan kode enigma?

Alan Turing membuat alat yang mempunyai fungsi untuk meretas kode rotor  walaupun Jerman mengubah standar operasi mereka. Hal yang mendasari kerja bombe adalah sifat yang disebabkan oleh reflektor pada mesin enigma, di mana terjadi enkripsi yang berkebalikan, yang kemudian berhasil diturunkan sehingga posisi dari roda-roda tersebut dapat ditebak dengan memperhitungkan hal tersebut. Hanya saja waktu yang diperlukan cukup lama jika dilakukan secara manual seperti sebelum-sebelumnya.

Hal yang dapat dipelajari dari tokoh ini adalah kerja kerasnnya dalam melawan ketidakmungkinan. Dengan usaha yang keras  ia dapat membuat alat yang dapat memecahkan sandi dari mesin enigma. Kisah hidup Alan Turing dan caranya membuat mesin pemecah enigma telah difilmkan dalam film “The Imitation Game (2014)”. (warstek.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *