Kemana Limbah Toilet Pesawat Terbang Dibuangnya?

Kemana Limbah Toilet Pesawat Terbang Dibuangnya? – Meski terasa sesak dan tidak nyaman, bilik toilet di pesawat memang menjadi solusi utama saat kamu mendapat ‘panggilan alam’. Namun di balik perannya tersebut, pernahkah kamu bertanya ke mana limbah toilet pesawat dibuang selama penerbangan?

Dilansir Mirror, ketika penumpang menggunakan toilet, kotorannya akan disimpan oleh sebuah mesin vakum berlapis teflon. Kotoran tersebut akan disedot dan ditarik ke dalam sebuah tabung.

Kotoran itu kemudian akan disimpan selama perjalanan hingga waktu mendarat tiba. Setelah pesawat tiba dan ditinggalkan oleh para penumpangnya, akan ada sebuah truk yang mengangkut seluruh isi limbah yang disimpan dalam mesin vakum. Truk penyedot limbah tersebut dikenal sebagai Honey Truck. Cara pembuangan limbah ini dianggap lebih efektif dan telah dilakukan sejak tahun 80-an. Hal ini karena toilet vakum memiliki dinding hisap yang kuat dan licin.

Selain itu, mesin vakum memiliki lapisan teflon yang berguna membantu proses transfer limbah pesawat di daratan ke dalam truk. Lapisan teflon memiliki sifat anti lengket, sehingga mesin vakum dapat lebih cepat dibersihkan.

Hal ini juga membuatnya lebih aman dalam menyimpan kotoran, sekaligus meminimalisir penggunaan air yang digunakan saat memindahkan kotoran ke dalam mesin vakum. Penggunaan mesin vakum diklaim hanya menghabiskan sedikit air untuk menarik limbah dibandingkan dengan menggunakan cara biasa. Mesin vakum pada toilet pesawat memiliki kapasitas sebesar 200 galon. Ditemukan oleh James Kemper, mesin ini pertama kali digunakan pada tahun 1982 oleh Boeing.

Adanya mesin vakum pada toilet juga memastikan tidak adanya limbah toilet yang bocor atau jatuh dari pesawat saat penerbangan. Karena mesin vakum pada toilet pesawat memiliki palang (latch) yang berada di eksterior pesawat.

Palang pengaman mesin vakum berguna untuk memberi akses truk penyedot saat masa transfer limbah berlangsung. Dan latch tersebut hanya dapat dibuka dari luar badan pesawat. (kumparan.com)

Jadi, tidak perlu khawatir ‘kejatuhan’ limbah pesawat, kan?

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *