Jenis Jenis Pondasi Rumah Dan Bangunan

Jenis Jenis Pondasi Rumah Dan Bangunan – Jenis pondasi rumah yang kuat selalu menjadi faktor yang paling pertama dipertimbangkan dalam membangun rumah tradisional ataupun rumah modern. Mau tahu setiap jenis pondasi dan fungsinya? Simak di sini, yuk!

Baik tidaknya kualitas sebuah pondasi akan sangat memengaruhi daya tahan dan kekuatan rumah tersebut.

Jadi, sebelum kamu membangun rumah, sebaiknya sudah memahami apa saja jenis jenis pondasi yang ada dan biasa digunakan.

Belum tahu?

Cobalah pahami perbedaan dari setiap jenis pondasi rumah yang ada berikut ini.

Daftar Isi :

Jenis Pondasi Rumah Berdasarkan Fungsinya

1. Pondasi Tipe Dangkal

Jenis jenis pondasi rumah dangkal umumnya dibuat pada kedalaman rendah yaitu hanya 1/3 dari panjang fondasi dengan kedalaman maksimal 3 meter.

Pondasi dangkal digunakan hanya pada wilayah yang kondisi permukaan tanahnya kuat untuk menampung beban bangunan.

Ada 7 jenis pondasi dangkal yang biasa digunakan:

  • Pondasi tapak;
  • Pondasi jalur;
  • Pondasi rakit;
  • Pondasi sumuran;
  • Pondasi umpak;
  • Pondasi plat beton lajur; dan
  • Pondasi strauss pile.

2. Pondasi Tipe Dalam

Jenis pondasi dalam biasanya digunakan pada permukaan tanah yang tidak terlalu kokoh dengan kedalaman pondasi lebih dari 3 meter.

Pondasi dalam biasa digunakan pada bangunan yang ukurannya cukup lebar dengan jarak antar tiang bangunan sekitar 6 meter.

Jenis jenis pondasi rumah dalam yang biasa digunakan yaitu:

  • Pondasi tiang pancang;
  • Pondasi Piers; dan
  • Pondasi Caissons.

Jenis Jenis Pondasi Rumah dan Kelebihannya

1. Jenis Pondasi Tapak

jenis pondasi tapak

Pondasi tapak (pad foundations) biasanya dipakai untuk mendukung titik beban tunggal pada sebuah bangunan.

Biasanya, detail pondasi tapak dibangun dalam bentuk bulat atau melingkar dan juga bentuk kotak atau persegi.

Tetapi, pondasi tapak juga bisa dibangun dalam bentuk bertingkat untuk menopang beban dari kolom yang cukup berat.

Jenis pondasi ini biasanya dibangun dengan struktur lapisan beton bertulang dengan ketebalan yang sama.

2. Pondasi Rumah Jenis Jalur

pondasi jalur

Pondasi jalur dikenal juga sebagai pondasi memanjang (strip foundations) biasanya digunakan untuk bangunan dengan beban memanjang.

Umumnya, jenis pondasi rumah ini dibuat dengan kolom memanjang yang berbentuk trapesium atau persegi.

Jenis pondasi jalur ini biasanya dibangun dengan campuran pecahan batu, batu kali, dan cor beton tanpa tulang.

Ya, komposisinya memang cukup mirip dengan komposisi pada detail pondasi batu kali.

3. Jenis Pondasi Rumah Bentuk Rakit

pondasi rakit untuk rumah

Pondasi rakit atau (raft foundations) biasanya digunakan untuk menampung beban di are yang luas agar lebih menyebar.

Biasanya, detail pondasi rakit ini disusun dari plat beton besar dengan beberapa jalur kolom-kolom bergaris sesuai permukaan tanah.

Pondasi rakit terdiri dari pelat beton bertulang yang digunakan pada tanah lunak atau longgar yang daya tahannya rendah.

Baca Juga : 9 Jenis Semen Dan Kegunaannya Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Membangun Rumah!

4. Pondasi Sumuran

fondasi sumuran

Pondasi sumuran (cyclop beton) adalah pondasi berbentuk bulat yang menggunakan beton selebar 60-80 cm pada kedalaman 1-2 meter di dalam tanah.

Setelah itu, pondasi sumuran diisi coran beton yang dicampur dengan batu kali dengan tambahan elemen pembesian di atasnya.

Dari sekian banyak jenis jenis pondasi rumah, biasanya pondasi sumuranlah yang dipakai untuk tanah yang tak stabil dengan ukuran sigma lebih kecil yaitu sekitar 1,5 kg/cm2.

5. Pondasi Umpak

fondasi umpak

Jika kamu ingin rumah yang tahan terhadap goncangan, maka pilihlah pondasi umpak.

Sistem yang ada pada pondasi ini dapat membantu menyelaraskan bangunan dengan goncangan, sehingga tiang bangunan tidak akan patah meskipun ada gempa.

Pondasi umpak ini diletakkan di atas permukaan tanah yang telah dipadatkan atau dikeraskan dengan batu kali dan sloof sebagai pengikatnya.

Kalau kamu ingin fondasi yang tahan gempa, maka fondasi umpak adalah pilihan yang tepat!

6. Pondasi Plat Beton Lajur

Model pondasi plat beton berlajur ini digunakan untuk mendukung sederet kolom pada bangunan.

Kekuatannya pun dapat diandalkan karena secara detail pondasi rumah ini seluruhnya dibuat dari beton bertulang yang sangat padat.

Pondasi ini harganya lebih murah dibandingkan pondasi batu kali dan cocok untuk pengganti pondasi batu kali dengan ukuran lebar yang sama persis.

7. Pondasi Strauss Pile

Pondasi strauss pile merupakan jenis pondasi yang dibuat dengan cara mengebor dan menggali tanah secara manual.

Alat bor yang digunakan sendiri yaitu alat bor auger manual yang dibantu pengoperasiannya oleh manusia.

Kekurangan utama dari pondasi strauss pile yaitu batas kedalaman serta diameternya.

Batas kedalamannya hanya berkisar 4-10 meter dan batas diameternya hanya berkisar 20-30 cm.

Oleh karena itu, dibanding jenis jenis pondasi rumah lainnya itu, pondasi ini lebih cocok digunakan untuk hunian atau bangunan hingga maksimal tiga lantai.

8. Pondasi Rumah Tiang Pancang

pondasi tiang pancang

Pondasi tiang pancang sistemnya hampir sama seperti pondasi bore pile, hanya saja jenis pondasi ini terbuat dari beton jadi yang langsung ditancapkan ke dalam tanah.

Biasanya, pondasi tiang pancang digunakan pada tanah yang kondisinya lembek, tanah berrawa, dan tanah yang memiliki kandungan air tinggi.

Bahan yang biasa digunakan untuk pondasi tiang pancang di antaranya kayu besi, kayu ulin, baja, serta beton bertulang.

9. Pondasi Piers

fondasi piers

Pondasi Piers dibuat dengan cara memasang struktur pondasinya ke dalam galian tanah.

Keuntungan dari jenis pondasi ini ada pada biayanya yang jauh lebih murah dibandingkan memasang jenis pondasi terusan.

Bentuk pondasi Piers biasanya terbuat dari beton pre-cast dalam bentuk persegi panjang atau berbentuk bulat dalam berbagai ukuran dan bentuk sesuai kebutuhan.

10. Pondasi Caissons

pondasi caissons

Jenis pondasi rumah yang terakhir ini sering juga disebut sebagai pondasi bor pile.

Biasanya pondasi Caissons dibangun di kedalaman permukaan tanah yang dibutuhkan dengan melalui pengeboran atau pengerukan tanah.

Setelah itu, biasanya pondasi beton bertulang dicor melalui lobang galian yang sudah dibor.

Sistem pengeboran sendiri bisa dilakukan dengan cara manual ataupun pengeboran dengan sistem hidrolik. (99.co)

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *