Bermula dari Radio, Thayeb Mohammad Gobel Menjelma Sebagai Pelopor Industri Elektronik di Indonesia

Bermula dari Radio, Thayeb Mohammad Gobel Menjelma Sebagai Pelopor Industri Elektronik di Indonesia – Membangun industri sebagai jalan berbakti memajukan bangsa sudah merupakan komitmen Drs. H. Thayeb Mohammad Gobel dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Komitmen tersebut berhasil diwujudkan. Bermula dari memproduksi Radio bermerk Tjawang pada tahun 1954, Gobel kemudian menjelma menjadi pelopor industri elektronik di Indonesia.

Ketika bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaan ke-75 pada tahun 2020, Panasonic GOBEL juga memperingati 60 tahun kemitraannya dengan Jepang. Pasang-surut, suka-duka, maupun naik-turunnya perusahaan, telah dilalui. Namun, bendera Panasonic GOBEL tetap berkibar, bahkan dalam kondisi terberat seperti yang dialami sekarang, yaitu adanya pandemi Covid 19, yang telah melumpuhkan dunia secara global pada semua sendi kehidupan.

Menurut Presiden Komisaris Panasonic Gobel Indonesia (PGI) dan Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) sekaligus putra Drs. H. Thayeb Mohammad Gobel yaitu Rachmat Gobel, bapaknya memang memiliki komitmen besar untuk membangun industri sebagai tanda bakti kepada bangsa. “Integritas tinggi dari bapak dalam membangun industri di Indonesia rupanya tertanam kepada para karyawan, sehingga dalam perjalannya mampu menjadi pelopor industri elektronik dan menjadikan perusahaan sebagai aset bangsa yang berharga,” kata Rachmat Gobel.

Thayeb Mohammad Gobel lahir pada 12 September 1930 di Bone Bolango, Gorontalo, memulai kiprahnya dengan membangun pabrik radio bersama kawan-kawannya pada tahun 1954, dengan berbekal pengalaman bekerja di NV Behring, perusahaan dagang yang punya perakitan radio dengan suku cadang dari Austria.

Tahun 1954, Thayeb Mohammad Gobel mendirikan PT. Transistor Radio Manufacturing Co, dengan mengambil tempat di Cawang. Hal tersebut tertulis dalam buku Gobel: Pelopor Industri Elektronika Indonesia Dengan Falsafah Usaha Pohon Pisang (1994) besutan Ramadhan KH.

Radio Tjawang menjadi salah satu produk elektronik unggulan yang bermutu. Dalam buku 50 Great Bussines Ideas Form Indonesia (2010), dikatakan masyarakat menyukai radio ini karena kejernihan suaranya. Dalam kurun waktu 1954-1964, radio Tjawang bisa terjual sebanyak satu juta unit. Kesuksesan tersebut tidak membuat Thayeb Mohammad Gobel berhenti di radio dan berniat  untuk merambah pada alat elektronik lainnya.

Kerjasama dengan Matsushita

Pada tahun 1957, Thayeb Mohammad Gobel pergi ke Jepang dan bertemu dengan Konosuke Matsushita pendiri Matsushita Electric Industrial Co. Pertemuan tersebut merupakan awal mula kerjasama  dari kedua tokoh yang memiliki visi yang sama, yakni membangun industri dan melakukan investasi jangka panjang di Indonesia. Pada tahun 1960, kesepakatan kerjasama dengan Matsushita Electric Industrial resmi ditandatangani, yang menandai lahirnya National-Gobel yang fokus pada perakitan serta manufaktur peralatan elektronik rumah tangga, dan  sekarang dikenal sebagai Panasonic-GOBEL.

Saat itu, sekitar 10 ribu televisi hitam-putih pun diproduksi menjelang pesta olahraga Negara-Negara Asia, Asian Games ke-4 tahun 1962, di Jakarta. Sejak itu, perusahaan-perusahaan di bawah naungan Panasonic GOBEL terus berkembang, dengan kondisi yang tidak mudah. Bendera perusahaan selama kurun waktu tersebut juga berganti dari PT. National Gobel menjadi PT. Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) hingga sekarang.

Atas jasanya mengembangkan industri elektronik di Indonesia, pada 25 Februari 1972, Thayeb Mohammad Gobel mendapat tanda kehormatan “Satyalencana Pembangunan” dari pemerintah RI, atas jasanya memelopori industri elektronika di Indonesia.

Rachmat Gobel mengatakan, keberhasilan ini tidak lepas dari peran karyawan yang bahu-membahu mencapai satu tujuan yang sama, yaitu  menghasilkan produk yang berkualitas, berdedikasi, jujur, dan toleran terhadap perbedaan di lingkup perusahaan. “Saya kagum dan bangga, sekaligus terharu. Hal inilah yang diharapkan oleh almarhum Bapak Thayeb Mohammad Gobel saat merintis perusahaan ini,” kata Rachmat Gobel.

Walaupun Panasonic-GOBEL telah ditinggalkan oleh sosok Thayeb Mohammad Gobel pada 21 Juli 1984, Panasonic-GOBEL tidak hanya bertahan, tapi semakin berkembang. Pada tahun 1987, pabrik baterai PT Panasonic Gobel Energy Indonesia diresmikan setelah itu menyusul perusahaan lain dibawah naungan Panasonic GOBEL.

Mengenai Grup Panasonic di Indonesia

Panasonic Corporation merupakan salah satu pemimpin dalam pengembangan teknologi elektronik di dunia, baik untuk konsumen rumah tangga, bisnis, industri, serta perlengkapan pribadi. Sejak didirikan pada tahun 1918, Panasonic telah dan memiliki lebih dari 500 perusahaan konsolidasi di seluruh dunia. Berkomitmen untuk memberikan nilai lebih bagi konsumen melalui inovasi teknologi di segala bidang, Panasonic mendukung terciptanya kehidupan dan dunia yang lebih baik bagi konsumennya.

Di Asia Pasifik, Panasonic muncul pertama kali dengan mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Di Indonesia sendiri, Panasonic memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Dimulai dengan kehadiran radio ‘Tjawang’ oleh Almarhum Drs. H. Thayeb Moh. Gobel pada tahun 1954, TV pertama di tahun 1962, hadirnya brand National di tahun 1970, sampai pada akhirnya mengganti nama National dan menggunakan nama Panasonic di tahun 2004.

Hingga saat ini, Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari audio visual, kamera, AC, kulkas, mesin cuci, dan lainnya. (pressrelease.kontan.co.id)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *