Alfred Nobel: Tokoh Dunia Penemu Dinamit – Alfred Nobel mungkin nama yang asing, tapi kamu pasti sudah tidak asing dengan penghargaan Nobel atau yang disebut dengan Nobel Prize. Pertanyaannya, Nobel Prize itu sebenarnya apa sih?
Nobel Prize adalah ajang penghargaan bergengsi yang dilakukan sejak tahun 1901. For your information, tidak semua orang bisa berhak menerima Nobel Prize, karena penghargaan ini hanya diberikan kepada mereka yang berkontribusi pada kehidupan orang banyak.
Ajang ini digagas oleh Alferd Nobel, yang juga menjadi penemu bahan peledak dinamit!
Daftar Isi :
1. Alfred Nobel lahir dari keluarga ilmuwan
Alferd Nobel lahir di Stockholm, Swedia pada tanggal 21 oktober 1833. Ayahnya, Immanuel Nobel adalah seorang ilmuwan dan penemu dari mesin bubut putar yang digunakan pada kayu lapis modern. Selain menemukan mesin bubut, Immanuel juga sering melakukan eksperimen cara meledakkan batu. Dari ayahnya lah, Alferd banyak belajar tentang bahan peledak.
2. Memiliki banyak penemuan, Alfred Nobel tidak pernah sekolah
instagram.com/gradspb
Meski berasal dari keluarga ilmuwan, tidak berarti keluarga Nobel hidup dengan banyak harta. Pada tahun 1837, perusahaan ayahnya di Stockholm bangkrut dan membuat keluarga Nobel harus pindah ke Saint Petersburg dan memulai usaha baru.
Untungnya usaha mesin dan bahan peledak sang ayah sukses besar dan membuat Alferd bisa merasakan pendidikan namun bukan di bangku sekolah melainkan guru-guru privat yang dikirim ke rumah.
Dari guru privat inilah Alferd belajar fisika, kimia, hingga sastra. Pada usia 16 tahun, Alferd Nobel berhasil jadi ahli kimia dan menguasai bahasa Inggris, Rusia, Swedia, Perancis, dan Jerman.
Baca Juga : Penemu Lift: Elisha Graves Otis
3. Meski begitu, Alferd Nobel berhasil menemukan dinamit
Alferd meninggalkan Rusia di usia 18 tahun untuk belajar di Prancis selama setahun, sebelum belajar selama 4 tahun pada insinyur angkatan laut Amerika, John Ericsson. Di sanalah Alferd mengenal nitrogliserin, cairan eksplosif namun sangat berbahaya.
Sepulang dari Amerika, Alferd bekerja sama dengan ayahnya untuk mengembangkan nitrogliserin agar lebih aman dan bermanfaat dari segi komersial. Pada tahun 1867, Alferd Nobel berhasil menciptakan dinamit dan mematenkan penemuannya itu di tahun yang sama.
4. Alfred Nobel juga memegang 355 hak paten
wattylercountrypark.org.uk
Selain dinamit, Alferd Nobel juga menemukan gelignite pada tahun 1875, sebuah peledak yang lebih kuat dari dinamit. Penemuannya ini kemudian banyak digunakan oleh perusahaan pertambangan yang membuat Alferd Nobel berhasil memiliki banyak uang. Selain gelignite, Alferd Nobel juga merupakan pemegang 355 hak paten atas penemuannya. Dia juga memiliki 90 pabrik senjata di Eropa.
5. Alferd berharap penemuannya dapat menghentikan peperangan
historyextra.com
Alferd Nobel memang menciptakan dinamit tapi dia tidak pernah menganggap penemuannya sebagai sesuatu yang salah. Kebanyakan penemuan Alferd digunakan untuk pertambangan dan komunikasi.
Dan meski dinamit juga dimanfaatkan sebagai senjata milier, namun dia menganggap itu bukan salahnya. Menurut Alferd, mereka yang menggunakan produknya sebagai senjata-lah yang harus dihukum karena telah menyalahgunakan penemuannya. Di sisi lain, Alferd juga berharap penemuannya dapat menghentikan perang.
Hal ini terungkap dari tulisan Alferd pada tahun 1890, di sana tertulis “pada hari ketika dua pasukan akan dapat saling memusnahkan dalam satu detik, semua negara beradab akan mundur dari perang dengan ngeri dan membubarkan pasukan mereka.”.
Baca Juga : Penemu Teknologi Broadband
6. Alferd Nobel sempat mendapat julukan “The Merchant of Death”
mobile.abc.net.au
Pada tahun 1888, salah satu saudara Alferd yaitu Ludvig Nobel meninggal di Prancis. Kematian tersebut disebarkan melalui surat kabar, namun alih-alih menulis tentang kematian Ludvig, surat kabar Prancis tersebut dengan memberitakan kematian Alferd. Dalam surat kabar tersebut dituliskan bahwa “Pedagang Kematian sudah mati”.
Lebih jauh lagi surat kabar itu menuliskan “Dr. Nobel, orang yang berhasil mendapatkan kekayaan dengan menemukan cara membunuh orang lebih cepat, sudah meninggal kemarin”. Dalam surat kabar tersebut, Alferd dijuluki sebagai “Pedagang Kematian” karena ia mendapatkan keuntungan dengan menjual bahan peledak yang digunakan sebagai senjata dalam perang.
7. Nobel Prize merupakan permintaan terakhirnya sebelum meninggal
sciencemag.org
Alferd sebenarnya tidak pernah bermaksud menyakiti orang lain melalui penemuannya. Meski begitu setelah membaca berita mengerikan tentang kematiannya sendiri, membuat Alferd sadar bahwa tidak semua orang menyukai penemuannya.
Lebih dari itu, Alferd khawatir orang akan mengenangnya sebagai penjahat yang telah membunuh banyak orang melalui bahan peledak. Alferd sendiri meninggal pada 10 desember 1896 di Italia.
Namun satu bulan sebelum kematiannya, Alferd menandatangani sebuah wasiat terakhir di mana dia menginginkan 94% dari kekayaannya diberikan kepada mereka yang berhasil melakukan pencapaian luar biasa dan bermanfaat bagi banyak orang dalam bidang fisika, kimia, sastra, kedokteran, dan juga perdamaian yang kemudian dikenal sebagai Nobel Prize. (idntimes.com)
Info ruanglab lainnya:
- Penemu Teori Relativitas Dari Jerman
- Jesse W. Reno: Penemu Eskalator (Tangga Jalan)
- Penemu Kompor Rumah Tangga Ramah Lingkungan
- Langkah Membuat Novel Sejarah Pribadi