Tips Cara Mengukur Thermistor PTC dan NTC dengan Multimeter

Tips Cara Mengukur Thermistor PTC dan NTC dengan Multimeter – Thermistor (NTC/PTC) merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu atau temperatur di sekitarnya. Untuk menguji atau mengukur apakah sebuah Thermistor NTC maupun PTC dapat berfungsi dengan baik atau tidak, kita dapat menggunakan Multimeter Digital ataupun Multimeter Analog dengan bantuan alat pemanas seperti solder listrik (soldering iron), Pengering rambut (Hair dryer) atau jenis-jenis pemanas (Heater) lainnya.

Selain dapat mengukur atau menguji Thermistor, kita juga dapat membedakan jenis Thermistor yang yang kita ukur/uji tersebut apakah merupakan jenis Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) atau jenis Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient).

Berikut ini adalah cara untuk mengukur Thermistor NTC dan PTC dengan menggunakan Multimeter :

Cara Mengukur Thermistor PTC
(Positive Temperature Coefficient)

  1. Atur Posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)
  2. Hubungkan Probe pada Kaki Thermistor (Thermistor tidak memiliki Polaritas)
  3. Dekatkan Mata Solder (Soldering Tip) yang panas ke Thermistor (pastikan jangan menyentuh Thermistor, karena akan merusak bungkusan Thermistor).
  4. Perhatikan Display Multimeter, nilai Resistansinya akan naik sebanding dengan suhu tinggi disekitarnya.
Cara Mengukur Thermistor PTC

* Kita juga dapat menggunakan Hair Dryer atau pemanas lainnya untuk menaikkan suhu disekitar Thermistor.

Cara Mengukur Thermistor NTC
(Negative Temperature Coefficient)

  1. Atur Posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)
  2. Hubungkan Probe pada Kaki Thermistor (Thermistor tidak memiliki Polaritas)
  3. Dekatkan Mata Solder (Soldering Tip) yang panas ke Thermistor (pastikan jangan menyentuh Thermistor, karena akan merusak bungkusan Thermistor).
  4. Perhatikan Display pada Multimeter, nilai Resistansi akan turun sebanding dengan suhu tinggi disekitarnya.
Cara Mengukur Thermistor NTC

* Kita juga dapat menggunakan Hair Dryer atau pemanas lainnya untuk menaikkan suhu disekitar Thermistor.

Baca Juga : Mengukur Dioda Zener dengan Multimeter

Baca Juga : Peralatan Kerja untuk Merakit Elektronika

Thermistor dinyatakan Rusak atau tidak dapat berfungsi sebagai mestinya apabila saat pengukurannya terjadi kondisi seperti dibawah ini :

  • Nilai pada Multimeter selalu berada di posisi “0” saat diukur, hal ini artinya Thermistor tersebut “Short” atau terjadi “hubungan singkat”. Nilai pada Multimeter selalu berada di posisi “Tak terhingga / infinity” saat diukur, hal ini artinya Thermistor tersebut “Open” atau “Putus”.
  • Nilai pada Multimeter tidak stabil atau menunjukan pada nilai tertentu tetapi tidak turun ataupun naik maka Thermistor tersebut juga dalam kondisi Rusak.

Jika kita ingin mengetahui apakah jenis Thermistor yang diukur tersebut adalah jenis Thermistor PTC atau NTC,  maka kita dapat mengetahuinya dengan cara membaca nilai resistansi Thermistor yang bersangkutan pada saat diukur. Jika nilai resistansinya naik pada suhu panas, maka Thermistor yang diukur tersebut adalah Thermistor jenis PTC. Sedangkan jika nilai resitansinya menurun ketika suhu disekitarnya tinggi (panas) maka jenis Thermistor tersebut adalah NTC.

Untuk lebih tepat dan jelas mengetahui karakteristik dari Thermistor kita dapat membaca data sheet yang disediakan oleh Produsennya dengan men-download data sheet tersebut dari situs produsennya. (teknikelektronika.com)

Baca Juga : Mengukur Kapasitor dengan Multimeter

Baca Juga : Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *